Tahukah Moms jika di Indonesia sudah ada sekitar 1 dari 10 orang yang menderita hepatitis B? Angka tersebut tentunya bisa menyadarkan bahwa vaksin hepatitis merupakan suatu kebutuhan yang tidak bisa dihindarkan. Semua usia bisa saja terjangkit penyakit ini sewaktu-waktu.

Jenis hepatitis ada 6, yaitu hepatitis A (HAV), B (HBV), C (HCV), D (HDV), E (HEV), dan G (HGV). Namun jenis vaksin yang paling digalakkan adalah jenis vaksin hepatitis B karena dampaknya sangat menakutkan. Di artikel ini Moms bisa mempelajarinya lebih dalam, yuk disimak!

BACA JUGA: Wajib Paham! Ini Tahapan Vaksin Hepatitis B yang Harus Diketahui

Pihak yang Berisiko Terjangkit

Apakah Moms sudah tahu jika hepatitis B merupakan salah satu penyakit yang menyerang organ hati manusia? Bahkan jenis penyakit ini merupakan salah satu penyumbang masalah penyakit terbesar di Asia Tenggara. Penyakit ini disebabkan oleh penyebaran Hepatitis B Virus atau HBV yang merupakan anggota dari rumpun famili Hepadnavirus.

Virus ini bisa menyebar melalui kontak cairan tubuh dan juga melalui aliran darah dari penderita. Salah satu yang biasa terjadi adalah bayi yang terinfeksi langsung dari ibunya ketika di dalam kandungan dan proses melahirkan.

Berhubungan seksual dengan pasangan yang terjangkit juga berisiko tinggi untuk tertular. Pengguna jarum suntik bergantian, pengguna narkoba suntik, penderita diabetes, penderita HIV, pengidap penyakit hati, dan pengidap ginjal kronis juga berpotensi untuk menderita penyakit ini.

Dampak besar dari penyakit ini dapat menyebabkan peradangan hati akut menahun, sirosis hati, atau kanker hati. Oleh karena itu, vaksin harus diberikan kepada bayi, anak-anak, hingga remaja di bawah usia 19 tahun. Vaksin hepatitis dewasa juga direkomendasikan jika belum pernah mendapatkannya.

Tahapan dan Dosis Vaksinasi

Vaksin Hepatitis
Vaksin Hepatitis

Pada dasarnya, dosis vaksinasi diberikan 3 hingga 4 kali suntik dalam satu semester atau 6 bulan. Pemberian dosis tersebut diberikan secara berkala dan telah direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia atau IDAI.

Dosis pertama diberikan ketika anak baru lahir, yaitu ketika berumur kurang dari 12 jam. Dosis kedua diberikan ketika anak berusia 1 hingga 2 bulan setelah dilahirkan. Dosis ketiga diberikan ketika anak menginjak usia 3 bulan, dan dosis terakhir diberikan ketika anak menginjak usia 4 bulan.

Pemberian vaksinasi sejak dini dimaksudkan agar serangan virus yang datang sewaktu-waktu telah mendapatkan bentengan dari vaksinasi. Moms jangan khawatir dengan komposisi dari vaksinnya ya. Karena vaksin yang diberikan terbuat dari bahan-bahan aman dan sudah teruji mutunya.

Vaksinasi hepatitis B tidak hanya diberikan ketika anak-anak lho Moms. Orang dewasa juga bisa mendapatkan vaksinasi yang terbagi dalam tiga dosis pemberian. Jarak pemberian vaksin antara dosis pertama dan kedua diberikan jeda waktu antara 1 hingga 6 bulan.

Untuk lebih jelasnya terkait dosis dan juga harga vaksin hepatitis B dewasa, Moms bisa bertanya langsung ke dokter terdekat. Dokter akan lebih mengerti bagaimana kondisi pasien, apakah berpotensi tinggi atau tidak terhadap penyerangan HBV ini.

BACA JUGA: Agar Anak Sehat, Jangan Lupa Lakukan Tahapan Imunisasi Balita Ini

Kesimpulan

Di samping vaksinasi, cara untuk mencegah virus ini bisa dilakukan dengan cara sederhana. Moms bisa mulai dengan mencuci tangan dengan bersih setelah bersinggungan dengan darah dan gunakan jarum suntik yang steril.

Jadi sekarang Moms sudah lebih paham kan terkait virus, dampak, hingga tahapan vaksinasinya. Jangan sampai Moms bersinggungan dengan virus yang satu ini ya?

Apakah Moms yakin sudah melakukan vaksin hepatitis untuk Moms dan buah hati? Segera lakukan dan pastikan karena mencegah jauh lebih baik daripada menunggu sakit.