Tahapan vaksin Rubella adalah salah satu tahap-tahap imunisasi yang wajib Moms ketahui. Memang benar adanya bahwa vaksinasi Rubella sifatnya adalah vaksinasi tambahan pada bayi baru lahir. Namun demikian, Moms harus tahu apakah imunisasi MMR wajib atau tidak.

Imunisasi MMR perlukah? Ada yang mengatakan wajib namun ada juga yang mengatakan tidak atau bersifat opsional. Namun itu baru pendapat yang beredar di kalangan masyarakat, sebaiknya Moms tahu betul bagaimana sifat imunisasi yang satu ini.

BACA JUGA: Ingat! InI Tahapan Vaksin DPT yang Tidak Boleh Dilewatkan

Pentingnya Vaksin Rubella

Sebelum menuju kesana, mungkin Moms pernah mendengar kata imunisasi MR pernah juga mendengar imunisasi MMR. Apakah keduanya berbeda? Mengapa keduanya sama-sama memiliki unsur huruf M dan R?

Ternyata kedua istilah ini diberikan untuk dua imunisasi yang berbeda, Moms. Vaksin MR adalah imunisasi yang berupa pemberian vaksin campak dan Rubella. Lebih tepatnya M untuk Measles (campak) dan R untuk Rubella.

Sedangkan imunisasi MMR adalah imunisasi yang bisa mencegah tiga penyakit sekaligus. Yaitu campak (Measles), gondongan (Mumps), dan Rubella atau campak Jerman. Begitulah perbedaan kedua imunisasi tadi Moms.

Setelah mengerti perbedaan imunisasi MR dan imunisasi MMR, kini kita masuk ke topik utama kali ini. Pentingkah imunisasi MMR atau imunisasi Rubella untuk bayi?

Jawabannya adalah sangat penting Moms. Penyakit Rubella atau campak Jerman merupakan penyakit yang menular melalui virus. Penularannya sangat mudah, yaitu melalui udara. 

Bayi yang sudah terkena Rubella biasanya akan sering batuk dan bersin. Namun tak bisa dikatakan bahwa setiap bayi batuk dan bersin maka itu artinya bayi terkena Rubella. 

Indikasi lebih lanjut jika bayi terkena Rubella akan disebutkan berikut. Mata bayi akan memerah dan berair, pilek, batuk, demam, serta ruam. Rubella ini juga bisa mendatangkan penyakit serius lainnya, diantaranya kerusakan otak, pneumonia, diare, infeksi telinga, hingga kematian.

Rubella ini bisa dikatakan penyakit yang sering muncul pada anak-anak dan remaja. Sehingga kini Moms bisa menyimpulkan bahwa imunisasi Rubella sangatlah penting. Bahkan, jika virus Rubella ini mengenai ibu hamil bisa saja kandungannya mati.

BACA JUGA: Wajib Tahu! Yuk Catat Tahap Imunisasi Pada Bayi Ini Moms

Tahapan Pemberian Vaksin Rubella

Tahapan vaksin Rubella
Tahapan vaksin Rubella

Setelah Moms tahu betapa pentingnya vaksinasi Rubella, kini Moms akan mengetahui tahapan atau jadwal pemberiannya. Sebaiknya catat jadwalnya Moms, supaya Moms tak kelupaan sehingga terlewat dari jadwal yang seharusnya.

Vaksin Rubella pertama kali diberikan pada bayi yang berusia sembilan bulan. Pemberian vaksin ini terus berlanjut hingga usia anak mencapai kurang dari lima belas tahun. 

Lebih jelasnya lagi, begini urutan tahap pemberian vaksin Rubella. Pertama pada usia sembilan bulan, usia delapan belas bulan, dan memasuki kelas satu sekolah dasar.

Setelah diberi suntikan imunisasi ini, bayi akan merasa beberapa kendala. Namun hal ini dinilai wajar. Kendala tersebut antara lain kulit ruam dan memerah di lokasi penyuntikan, demam, hingga bengkak. Kondisi-kondisi ini wajarnya akan hilang selama dua sampai tiga hari.

Sangat jarang terjadi kondisi pasca vaksinasi Rubella berupa kondisi yang serius. Sehingga Moms tak perlu mengkhawatirkannya. Namun apabila keadaannya demikian, Moms harus bawa si kecil ke rumah sakit atau Puskesmas terdekat.

BACA JUGA: Tahapan Vaksin Difteri ini Tidak Boleh Dilewatkan, Perhatikan dengan Baik!

Kesimpulan

Pentingnya imunisasi Rubella memang jangan diragukan lagi Moms. Terlebih Moms sudah tahu apa saja dampaknya. Cara penularannya pun sangat mudah.

Setelah Moms tahu kapan waktu bayi harus diberikan imunisasi Rubella, Moms tinggal menjalankannya saja. Hanya ada beberapa waktu saja pada tahapan vaksin Rubella. Usia sembilan bulan, delapan belas bulan, dan memasuki jenjang kelas satu sekolah dasar adalah waktu yang tepat.