HalloMoms, pernah dengar tentang tahapan imunisasi pada bayi yang sifatnya wajib dan tambahan? Ternyata tahapan imunisasi tambahan untuk anak agak berbeda dengan imunisasi wajib, lho. Simak info lengkapnya berikut ini, ya.
Mengenal Imunisasi Anak
Imunisasi anak merupakan upaya untuk memberikan kekebalan secara buatan dengan memaparkan anak terhadap antigen tertentu yang telah dilemahkan. Tubuh anak yang terpapar antigen tersebut akan membuat antibodi dan cetak birunya.
Manakala satu nanti anak tersebut terpapar oleh antigen yang sama dari lingkungan, tubuh anak dapat dengan mudah menanganinya. Ia langsung bisa membuat antibodi, bahkan dalam jumlah banyak, untuk menangani invasi virus atau kuman tersebut.
BACA JUGA: Tahapan Vaksin Difteri ini Tidak Boleh Dilewatkan, Perhatikan dengan Baik!
Imunisasi Anak Wajib dan Tambahan
Saat ini, pemerintah telah mewajibkan 5 macam imunisasi yang harus diterima oleh anak dengan biaya dari pemerintah.
Lima macam imunisasi wajib bagi anak tersebut adalah berikut ini.
- Hepatitis B
- Polio
- BCG
- Campak
- Imunisasi Pentavalen
Tahapan Imunisasi Tambahan
Merujuk kepada permenkes nomor 12 tahun 2017, anak disarankan dengan sangat untuk mendapatkan imunisasi tambahan. Setidaknya ada 8 vaksinasi tambahan yang sangat dianjurkan.
Imunisasi tambahan ini bukan tidak penting, sama pentingnya. Hanya saja saat ini pemerintah baru dapat membiayai 5 imunisasi wajib paling mendesak. Jadi pemenuhan 8 imunisasi tambahan ini dianjurkan kepada orang tua secara swadaya.
Delapan macam imunisasi tambahan bagi anak adalah berikut ini.
1. Vaksin MMR
Vaksinasi Measles (campak), Mumps (gondongan), dan Rubella (campak Jerman) diberikan antara usia 1 – 2 tahun. Tepatnya di usia 15 bulan dan 5 tahun. Anak yang telah diberikan vaksin MMR di bulan ke-15 tak perlu lagi vaksin campak di bulan ke-24.
2. Vaksin Tifoid
Vaksinasi ini mencegah penyakit tifus abdominalis (tipes) dengan efektivitas 50 – 80%. Selain perlu dilakukan berulang tiap 3 tahun, Moms juga perlu menjaga kebersihan lingkungan dan makanan si kecil.
3. Vaksin RV
Vaksinasi Rotavirus ditujukan untuk mencegah penyakit diare akut yang parah. Jenis vaksinnya ada yang berupa monovalen dan pentavalen. Vaksin RV monovalen diberikan di bulan 2 dan 4, sedangkan pentavalen diberikan 3 kali di bulan 2, 3, dan 6.
4. Vaksin PCV
Vaksinasi Pneumococcus Virus melindungi anak dari infeksi bakteri penyebab pneumonia, meningitis, dan infeksi telinga. Idealnya diberikan bersamaan dengan vaksin RV dengan booster tambahan di bulan 12.
5. Vaksin Varicella
Vaksinasi Varicella bertujuan melindungi anak dari cacar air. Meski saat ini bukan lagi tergolong penyakit mematikan, cacar air tetap berpotensi membahayakan. Terutama jika pertama terkena cacar saat sudah dewasa. Komplikasinya lebih berbahaya.
Imunisasi varicella cukup sekali seumur hidup. Usahakan diberikan dalam rentang usia 1 – 12 tahun.
BACA JUGA: Jadwal dan Tahapan Imunisasi Balita yang Harus Diketahui Setiap Ibu
6. Vaksin Influenza
Vaksin ini bertujuan melindungi dari common cold. Boleh diberikan kapan saja mulai usia 6 bulan, tapi perlu diulang sekali setiap tahun.
7. Vaksin HA
Berbeda dengan hepatitis B yang menyebar via darah dan plasenta, hepatitis A menyebar via makanan dan feses. Idealnya diberikan di awal anak memasuki usia 24 bulan (2 tahun) dan diulang setelah 6 – 12 bulan.
8. Vaksin HPV
Human Papilloma Virus dikenal luas berkaitan dengan kanker serviks dan penyakit kutil kelamin. Pemberian vaksinasi dapat menurunkan angka kemungkinannya hingga 3 kali lebih rendah. Idealnya diberikan sebelum anak pubertas (9 – 12 tahun) sebanyak 2 – 3 kali dengan interval 6 – 12 bulan.
Nah, sudah jelas bukan, Moms, tahapan imunisasi tambahan dan wajib yang perlu diberikan kepada buah hati? Pastikan anak kesayangan mendapatkan semuanya dengan lengkap, ya. Sehingga anak bisa terbebas dari ancaman berbagai penyakit berbahaya. Pertumbuhan anak pun bisa menjadi lebih sehat dan aman dari penyakit.