Selain berat badan bertambah, biasanya kadar leukosit dalam darah juga meningkat ketika hamil. Sebenarnya normal saja dengan tingginya kadar leukosit ketika hamil, tetapi harus diperhatikan agar tidak melewati batas. Tingginya leukosit tersebut tentu bukan tanpa sebab. Berikut ulasan terkait penyebab leukosit tinggi ibu hamil hingga batas normal leukosit pada ibu hamil.
Batas Normal Leukosit pada Ibu Hamil
Leukositosis ketika Moms hamil sebenarnya merupakan normal terjadi dan bersifat fisiologis. Mengapa? Ketika hamil, dalam tubuh terjadi stres fisiologis dan itu memicu meningkatnya respon inflamasi.
Pada trimester pertama, jumlah leukosit dalam darah biasanya berkisar antara 5.700 – 13.600 per mm3 darah. Lalu pada trimester kedua berkisar antara 5.600 – 14.800 per mm3 darah. Sedangkan pada trimester ketiga, jumlahnya meningkat lagi, sekitar 5.600 – 16.900 per mm3 darah. Puncak peningkatan itu akan terjadi saat melahirkan, sekitar 9.000-25.000 per mm3. Setelah 4 minggu setelah melahirkan, kadar leukosit akan kembali normal.
BACA JUGA: Apa Penyebab Leukosit Tinggi pada Ibu Hamil?
Mewaspadai Leukositosis Patologis Ketika Hamil
Moms sudah mengetahui bahwa penyebab leukosit tinggi ibu hamil adalah adanya stres fisiologis pada tubuh sehingga respon inflamasi meningkat. Namun Moms juga perlu mewaspadai terjadinya leukositosis patologis, atau leukositosis yang merupakan penyakit.
Pada level yang ganas, jumlah leukosit bisa mencapai 75.000-100.000 per mm3 darah. Kondisi seperti ini sering disebut dengan hiperleukositosis. Kondisi seperti ini tidak bisa dianggap remeh, karena bukan hanya mempengaruhi kondisi ibu, tetapi juga bisa mempengaruhi janin.
Berikut ini rincian nilai untuk masing-masing sel leukosit rujukan yang menunjukkan leukositosis patologis pada ibu hamil.
Neutrofil
Nilai rujukannya adalah sebagai berikut.
- Trimester pertama berjumlah sekitar 3,6 – 10,1 (x 103) per mm3 darah
- Trimester kedua berjumlah sekitar 3,8 – 12,3 (x 103) per mm3 darah
- Trimester ketiga berjumlah sekitar 3,9 – 13,1 (x 103) per mm3 darah
Peningkatan tersebut menunjukkan terjadi stres akut, infeksi bakteri akut, luka bakar, sendi yang meradang, hingga leukemia.
Monosit
Nilai rujukannya adalah sebagai berikut.
- Trimester pertama berjumlah sekitar 0,1 – 1,1 (x 103) per mm3 darah
- Trimester kedua berjumlah sekitar 0,1 – 1,1 (x 103) per mm3 darah
- Trimester ketiga berjumlah sekitar 0,1 – 1,4 (x 103) per mm3 darah
Peningkatan ini menunjukkan terjadi infeksi bakteri atau jamur tertentu, inflamasi kronik, sindrom Cushing, hingga penyakit autoimun.
Basofil
Nilai rujukannya adalah sebagai berikut.
- Trimester pertama berjumlah sekitar 0 – 0,1 (x 103) per mm3 darah
- Trimester kedua berjumlah sekitar 0 – 0,1 (x 103) per mm3 darah
- Trimester ketiga berjumlah sekitar 0 – 0,1 (x 103) per mm3 darah
Peningkatan tersebut mengindikasikan terjadinya alergi hingga leukemia atau penyakit Hodgkin.
Limfosit
Nilai rujukannya adalah sebagai berikut.
- Trimester pertama berjumlah sekitar 1,1 – 3,6 (x 103) per mm3 darah.
- Trimester kedua berjumlah sekitar 0,9 – 3,9 (x 103) per mm3 darah
- Trimester ketiga berjumlah sekitar 1,0 – 3,6 (x 103) per mm3 darah
Peningkatan tersebut menandakan terjadi infeksi virus, infeksi pertusis, hipersensitivitas, hingga leukemia.
Eosinofil
Nilai rujukannya adalah sebagai berikut.
- Trimester pertama berjumlah sekitar 0 – 0,6 (x 103) per mm3 darah
- Trimester kedua berjumlah sekitar 0 – 0,6 (x 103) per mm3 darah
- Trimester ketiga berjumlah sekitar 0 – 0,6 (x 103) per mm3 darah
Peningkatan tersebut bisa terjadi karena reaksi alergi, infeksi parasit, hingga keganasan.
Sayangnya, tidak selalu tampak gejala akan leukositosis patologis pada ibu hamil. Oleh karena itu, penting untuk Moms tahu akan batas normal leukosit saat hamil. Sampai sini dulu ulasan mengenai penyebab leukosit tinggi ibu hamil.