Infeksi usus adalah salah satu penyakit yang cukup berbahaya jika diabaikan oleh penderitanya. Penyakit ini bisa terjadi karena banyak faktor terutama karena bakteri dan virus yang menyerang. Namun beberapa orang menyepelekan penyakit ini sebagai sakit perut biasa, padahal ada beberapa gejala infeksi usus yang umum terjadi.

Pengertian infeksi usus secara umum adalah suatu keadaan dimana usus mengalami peradangan baik di usus kecil maupun besar. Peradangan terjadi di lapisan usus sehingga timbul berbagai gejala.

Gejala Infeksi Usus yang Umum Terjadi

Infeksi Usus jika ditangani sejak dini bisa jadi bukan penyakit yang berbahaya. Untuk itu Moms perlu tahu apa saja gejala infeksi usus yang umum terjadi.

1. Sakit Perut

Gejala infeksi usus yang paling umum terjadi adalah sakit perut. Nyeri di perut yang tidak biasa disebabkan oleh gas yang berlebih dan sumbatan yang terjadi dalam usus. Penyakit perut ini bisa jadi karena makanan penyebab infeksi usus yang menyebar melalui daging dan telur.

Sakit perut disertai kram juga cukup sering terjadi pada sebagian orang. Lokasi sakitnya bisa dimana saja tergantung dimana awal mulai terjadi radang. Ada yang dibagian kiri bawah perut dan ada juga pada seluruh bagian perut.

2. Diare

Saat bakteri atau virus mulai bergerak lebih jauh di dalam pencernaan maka gejala infeksi usus yang selanjutnya terlihat adalah penyakit diare. Penyakit diare bisa muncul karena iritasi sehingga mengganggu kerja khusus dalam mengolah feses dan makanan. Hal ini juga membuat usus menarik cadangan air secara berlebihan ke salurannya sehingga membuat BAB terlihat cair. 

Ini mengapa Moms selalu merasa mulas saat terkena diare. Diare biasanya terjadi berkali-kali dalam sehari, untuk itu perlu adanya penanganan selanjutnya dari dokter.

BACA JUGA: Cegah Risiko Infeksi Usus Pada Bayi Sebelum Jadi Bahaya, Moms!

3. BAB Berdarah

Gejala infeksi usus yang mulai parah biasanya ditandai dengan BAB yang berdarah. Ada luka dari saluran pencernaan yang keluar lewat feses. Orang yang mengalami infeksi usus biasanya mempunyai wasir karena diare yang tidak sembuh.

Saat mengalami diare, Moms akan selalu mengejan dan hal ini membuat jantung mengalirkan darah ke anus lebih banyak dari biasanya. Aliran darah membuat bengkak dan akhirnya BAB berdarah akibat pembuluh darah pecah.

 4. Nafsu Makan Menurun

Karena saluran pencernaan bermasalah, orang jadi merasa tidak nyaman setiap kali akan makan sesuatu Moms. Hal ini tentu membuat nafsu makan jadi berkurang terus menerus, dan bisa jadi karena infeksi usus.

Infeksi bagian usus biasanya disertai dengan sariawan pada mulut dan faktor kelelahan yang cukup kronis.

5. Berat Badan Menurun

Diare dan nafsu makan yang berkurang tentu  mengakibatkan berat badan juga turun secara drastis. Karena nafsu makan yang berkurang, maka asupan gizi dan nutrisi pada tubuh juga ikut berkurang. Inilah mengapa berat badan jadi turun.

BACA JUGA: Waspadai! Pemicu Radang Usus Buntu Saat Hamil

6. Demam

Demam bisa jadi tanda perut mengalami infeksi. Naiknya suhu tubuh adalah sebuah perlawanan karena tubuh merasa ada sesuatu yang bermasalah di dalamnya. Demam akibat infeksi usus biasanya terjadi 1 Sampai 3 hari saja.

Tapi pada sebagian orang, terjadi demam pada malam hari saja saat mengalami infeksi usus. Penyakit ini juga biasanya membuat orang susah tidur Moms, hal ini karena keringat yang keluar terus menerus.

Pencegahan Infeksi Usus

Gejala infeksi usus yang menyerang lebih baik ditangani oleh dokter.  Mengatur pola makanan untuk penyakit infeksi usus juga perlu agar nantinya hal ini tidak terjadi lagi di kemudian hari. Beberapa pencegahan juga bisa dilakukan seperti :

  • Mengurangi konsumsi makanan yang sulit dicerna seperti susu, daging merah, dan makanan pedas.
  • Selalu perhatikan kebersihan makanan yang Moms konsumsi setiap hari. 
  • Makan makanan sehat dan istirahat yang cukup.
  • Cuci tangan secara teratur, karena bakteri paling banyak ada di tangan yang kotor.

Demikian beberapa gejala infeksi usus yang wajib Moms tahu dan umum terjadi pada orang-orang. Semoga bisa diketahui lebih dini sebelum penyakit tersebut lebih parah menyerang.