Bayi yang baru lahir sangat rentan sekali terkena bakteri atau virus penyebab penyakit. Oleh karena itu, sejak lahir bayi harus diberikan imunisasi. Imunisasi adalah suatu proses yang dilakukan untuk membentuk antibodi atau kekebalan tubuh dengan memberikan vaksin. Pemberian vaksin tersebut terbagi atas beberapa tahapan, berikut tahapan imunisasi bayi usia 0 – 18 bulan.

Tahapan Imunisasi Bayi Usia 0 – 18 Bulan

1. Vaksin Hepatitis B

Urutan pemberian imunisasi pada bayi baru lahir pertama adalah vaksin hepatitis B. Dilakukan setelah 12 jam bayi lahir dengan didahului suntikan vitamin K 30 menit sebelumnya. Vaksin ini diberikan untuk mencegah infeksi penyakit hati seperti Hepatitis B dan mencegah si bayi tertular jika ibu terkena Hepatitis. Vaksin ini akan diberikan lagi saat bayi berusia 2, 3, dan 4 bulan.

2. Vaksin Polio

Vaksin ini diberikan pertama kali ketika bayi baru dilahirkan, lalu imunisasi bayi 1 bulan dan dilanjutkan satu kali setiap bulannya sampai 4 bulan. Untuk penguatan, selanjutnya vaksin ini diberikan ketika bayi berusia 18 – 24 bulan. Vaksin ini dilakukan agar bayi tidak terserang polio. Polio adalah infeksi yang menyerang syaraf otak yang dapat menyebabkan kelumpuhan pada anak.

BACA JUGA: 5 Jenis Tahapan Imunisasi Anak Baru Lahir yang Harus Moms Ketahui

3. Vaksin BCG

tahapan imunisasi bayi
tahapan imunisasi bayi

Vaksin BCG diberikan satu kali saat bayi berusia kurang dari 3 bulan atau lebih tepatnya ketika bayi berusia 2 bulan. Vaksin ini diberikan untuk mencegah infeksi penyakit TBC yang menyerang paru paru. TBC atau Tuberkulosis adalah penyakit menular yang menyerang saluran pernapasan dan dapat berkembang menjadi  penyakit berbahaya seperti meningitis TB.

4. Vaksin DTP

Vaksin DTP adalah vaksin yang diberikan agar si bayi tidak terkena 3 penyakit berbahaya yaitu difteri, tetanus dan pertusis. Difteri dan pertusis adalah penyakit yang menyerang pernafasan yang dapat menyebabkan gangguan paru paru. Tetanus adalah penyakit yang dapat menyebabkan kejang otot, kaku bahkan kematian.

Vaksin ini wajib diberikan 4 kali pada si bayi, yaitu ketika bayi berusia 2, 3, 4 serta ketika bayi menginjak usia 18 bulan.

5. Vaksin PCV dan Vaksin Hib

Vaksin ini diberikan 4 kali yaitu ketika bayi berusia 2 – 4 bulan dan 15 bulan. Vaksin ini berfungsi untuk mencegah infeksi bakteri influenza B yang dapat menyebabkan radang paru paru, meningitis dan radang sendi. Sedang Vaksin PCV diberikan untuk mencegah pneumonia, meningitis dan diberikan saat bayi berusia 2, 4, 6 serta 15 bulan.

6. Vaksin Campak

Vaksin ini diberikan ketika anak berusia 9 bulan dan 18 bulan. Vaksin ini tidak perlu diberikan jika sudah anak sudah divaksin MMR. Tujuan dari vaksin ini yaitu untuk mencegah si bayi terkena penyakit campak yang berbahaya.

BACA JUGA: Moms Harus Tahu! Inilah Jenis dan Tahapan Imunisasi Anak Lanjutan

7. Vaksin Rotavirus dan Vaksin MMR

Vaksin Rotavirus diberikan ketika anak berusia 2, 4 dan 6 bulan. Vaksin ini berfungsi untuk mencegah infeksi rotavirus penyebab diare.

Selanjutnya, ketika anak sudah divaksin campak pada usia 9 bulan, maka vaksin Rotavirus diberikan setelah 6 bulan yaitu ketika anak berusia 15 bulan. Jika usia 12 bulan belum divaksin campak, maka boleh diberikan vaksin MMR. Vaksin ini bertujuan untuk mencegah campak, rubella dan gondongan.

Vaksin di atas sangat perlu diberikan pada bayi secara bertahap mulai dari setelah lahir hingga berusia 18 bulan. Untuk lebih jelasnya lagi, Moms juga bisa melihat jadwal imunisasi bayi buku KIA. Moms harus teliti jangan sampai ada imunisasi yang terlupakan. Karena tahapan imunisasi bayi di atas sangat berguna untuk mencegah anak dari berbagai penyakit.

Resiko jika anak telat atau tidak diimunisasi yaitu sistem kekebalan yang rendah dan anak bisa terkena penyakit berbahaya seperti TBC, difteri, polio bahkan bisa terkena meningitis. Oleh karena itu, Moms harus tahu ya tahapan imunisasi bayi dari usia 0 sampai 18 bulan agar tidak ada imunisasi yang terlewatkan.