Melihat pertumbuhan si Kecil yang cepat dan sehat tentu menyenangkan ya, Moms. Nah, salah satu yang paling umum dan sangat disarankan dalam menjaga kesehatan si Kecil adalah dengan melakukan imunisasi. Imunisasi sendiri ada banyak macam dan tahapannya, salah satu yang mungkin paling populer adalah tahapan imunisasi DPT atau imunisasi Difteri, Pertusis dan Tetanus. Yuk, baca penjelasannya Moms.

Pengertian, Tujuan, Efek Samping serta Tahapan Imunisasi DPT

Jika melihat tabel jadwal imunisasi bayi, maka ada banyak sekali jenis imunisasi yang dianjurkan. Akan tetapi jika diurutkan berdasarkan kelompok umur, setidaknya ada lima imunisasi yang sangat disarankan. Dari lima kelompok umur ini, imunisasi DPT mendapat porsi cukup banyak pada rentang umur kurang dari satu tahun hingga 12 tahun.

Nah Moms, apa sih imunisasi DPT itu sebenarnya, dan penyakit apa juga yang dicegah melalui imunisasi DPT? Berikut uraiannya.

Seperti halnya imunisasi polio, hepatitis, campak dan lain sebagainya, imunisasi difteri, pertusis dan tetanus (DPT) juga merupakan bentuk upaya pencegahan penyakit berbahaya pada si Kecil. 

Tiga penyakit yang berupaya dicegah melalui imunisasi ini adalah jenis penyakit dengan risiko yang tinggi. Dan karena itulah, imunisasinya sangat penting untuk dilakukan.

Lalu apa saja sih Moms, penyakit yang dicegah dengan mengikuti jadwal imunisasi bayi lengkap untuk DPT ini?

Tahapan Imunisasi DPT

Difteri

Penyakit pertama yang dicegah adalah difteri. Difteri sendiri adalah infeksi bakteri yang membuat anak-anak menjadi sulit bernapas dan juga susah makan. Bakteri ini menyerang tenggorokan dan juga selaput lendir pada hidung si Kecil.

Pertusis

Dalam istilah yang lebih sederhana, pertusis lebih sering disebut sebagai batuk rejan, penyebabnya juga bakteri. Dan seperti diketahui pada umumnya, batuk rejan menyerang sistem pernapasan yang membuat anak susah untuk bernapas.

Tetanus

Tetanus mungkin lebih familiar untuk diketahui masyarakat. Tetanus juga merupakan sebuah infeksi bakteri. Namun berbeda dengan difteri dan pertusis yang bisa bersumber dari bakteri yang menular lewat udara, tetanus disebabkan oleh luka yang tidak dibersihkan, kotor, dan kemudian menjadi sarang kuman serta terpapar oleh nanah.

Ketiga jenis penyakit ini sama-sama memiliki risiko yang tinggi, Moms. Karena itu memang harus diwaspadai dan dicegah. Dalam hal ini, mengikuti anjuran langkah imunisasi DPT adalah cara  yang bijaksana.

BACA JUGA: Moms Jangan Abaikan Jadwal Vaksin Anak, Ini Pentingnya

Lima Tahapan Umur Pemberian Imunisasi DPT

Imunisasi DPT dilakukan sebanyak lima kali Moms ya. Dimulai sejak usia si Kecil kurang dari satu tahun, sampai usianya 12 tahun, yang merupakan batas umur imunisasi DPT. Berikut untuk lebih jelasnya tahapan-tahapan tersebut:

  • Usia 2 bulan.
  • Usia 3 bulan.
  • Usia 4 bulan.
  • Usia 18 bulan atau umur si Kecil 1,5 tahun.
  • Dan terakhir usia 5 tahun.

Pada setiap tahapan imunisasi, dosis yang digunakan adalah satu kali suntikan. Sementara untuk efek sampingnya sendiri misalnya adalah anak menjadi rewel, demam ringan, pada bagian suntikan sedikit membengkak, dan lain sebagainya. Moms tidak perlu khawatir jika efek samping ini muncul setelah mendapat suntikan DPT, itu adalah reaksi wajar dari sistem imun si Kecil.

Mengikuti setiap tahapan imunisasi DPT adalah cara yang paling bijak dan efektif untuk melindungi si Kecil dari potensi penyakit berisiko tinggi di kemudian hari. Oya Moms, berhubung tiga tahapan pertama rentang waktunya cukup dekat, Moms bisa mencatat jadwal imunisasinya di kalender agar tidak terlewat ya, Moms.