Bayi memiliki kekebalan tubuh yang rendah, terutama ketika baru lahir. Oleh karena itu, bayi wajib diberi imunisasi agar tidak terkena penyakit yang dapat membahayakan kesehatan si bayi. Pemberian imunisasi ini bertujuan untuk membentuk antibodi sehingga bayi yang baru lahir tidak mudah tertular ataupun terkena penyakit. Berikut tahapan imunisasi anak baru lahir yang harus Moms ketahui.

Tahapan imunisasi Anak Baru Lahir

1. Vaksin Hepatitis B

Setelah 12 jam bayi dilahirkan, bayi harus diberikan suntikan vitamin K terlebih dahulu. Kemudian setelah 30 menit, bayi diberikan vaksin hepatitis B ini. Vaksin ini diberikan agar bayi dapat terhindar dari virus hepatitis yang menyerang hati. Jenis imunisasi pada bayi usia 0 – 9 bulan ini dilakukan ketika bayi baru lahir, 2, 3 dan ketika berusia 4 bulan.

Walaupun imunisasi bertujuan melindungi bayi, imunisasi sendiri memiliki efek samping. Jadi Moms jangan panik ketika bayi Moms demam atau kulitnya memerah, karena hal tersebut adalah efek dari vaksin dan akan sembuh setelah 3 atau 4 hari.

2. Vaksin Polio

Tahapan imunisasi anak baru lahir
Tahapan imunisasi anak baru lahir

Polio adalah penyakit menular berbahaya yang menyerang syaraf otak yang dapat menyebabkan anak mengalami kelumpuhan. Pada bayi, penyakit tersebut bisa dicegah dengan melakukan vaksin polio, sebuah imunisasi bayi 1 bulan. Vaksin ini diberikan pertama kali ketika anak baru lahir atau 1 bulan, dilanjutkan ketika anak berusia 2, 4, 6 dan ketika anak menginjak usia 18 bulan.

Seperti halnya vaksin hepatitis, vaksin ini juga memiliki efek samping. Yaitu seperti demam tinggi, atau efek alergi seperti gatal gatal, kulit memerah dan bengkak pada bagian wajah.

3. Vaksin BCG

Vaksin BCG adalah vaksin yang diberikan pada bayi agar tubuh si bayi bisa terlindungi dari penyakit menular tuberkulosis atau TBC. Penyakit TBC adalah penyakit yang menyerang saluran pernapasan dan sangat berbahaya karena dapat menyebabkan meningitis. Vaksin ini diberikan pada bayi hanya satu kali saat bayi berusia kurang dari 3 tahun. Jika lebih, maka dokter akan melakukan uji tuberkulin dahulu.

Efek samping dari vaksin BCG yaitu munculnya bisul pada bekas suntikan setelah beberapa minggu vaksin dilakukan.

BACA JUGA: Moms Jangan Abaikan Jadwal Vaksin Anak, Ini Pentingnya

4. Vaksin DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus)

Keempat ada vaksin DPT, sebuah vaksin yang dilakukan ketika bayi berusia 2 bulan, 3 bulan, 4 dan ketika anak menginjak usia 18 bulan dan 5 tahun. Vaksin ini dilakukan agar bayi terhindar dari infeksi penyakit Difteri, Pertusis dan Tetanus.

Difteri  dan pertusis sendiri adalah penyakit berbahaya yang menyerang sistem pernapasan yang dapat menyebabkan sesak napas, pneumonia atau radang paru paru, batuk rejan dan bronkitis. Sedang tetanus adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri sehingga menyebabkan kejang, kaku otot dan dapat menyebabkan kematian. Efek samping dari vaksin ini yaitu rasa nyeri, radang, dan tubuh kaku.

5. Vaksin Campak

Selanjutnya ada vaksin campak yang dilakukan untuk mencegah penyakit campak. Sebuah penyakit yang menyerang saluran pernapasan dan dapat berkembang menjadi radang paru paru dan infeksi lainnya. Vaksin ini dilakukan ketika anak menginjak usia 9 dan 18 bulan. Namun jika bayi sudah diberi vaksin MMR maka vaksin ini cukup dilakukan satu kali saja.

Kelima jenis imunisasi di atas adalah tahapan imunisasi wajib untuk bayi baru lahir. Moms harus hati hati ya. Karena jika anak tidak diberi imunisasi, maka akan mudah sekali tertular berbagai penyakit seperti polio yang bisa mengancam nyawa bayi.

Moms harus teliti dan rajin berkonsultasi pada dokter terkait jadwal imunisasi wajib untuk bayi karena setiap usia berbeda beda jenis imunisasinya. Jangan sampai ada satu yang terlewatkan. Moms bisa melakukan tahapan imunisasi anak baru lahir tersebut di Puskesmas atau di rumah sakit agar si bayi bisa terlindungi dari penyakit.