Rubella yang juga dikenal sebagai campak Jerman adalah infeksi virus yang biasanya ringan. Infeksi ini banyak menyerang ibu hamil. Oleh karena itu, sebaiknya segera kenali gejala infeksi rubella pada ibu hamil sejak dini Moms. Sehingga bisa segera di atasi dengan penanganan yang tepat.
Berkat pemberian vaksin, infeksi rubella sekarang sudah lebih jarang terjadi daripada sebelum ada pemberian vaksin. Selain vaksin pengenalan gejala juga penting. Berikut gejala-gejala yang bisa dikenali.
BACA JUGA: Waspada! Infeksi Saluran Kandung Kemih Saat Hamil
Gejala Infeksi Rubella pada Ibu Hamil
Beberapa gejala utama infeksi rubella termasuk:
- Gejala memerlukan waktu 2 hingga 3 minggu untuk berkembang setelah tubuh terinfeksi dengan virus rubella. Seseorang biasanya tertular dalam waktu 1 minggu sebelum ruam pertama kali muncul.
- Suhu tubuh sedang.
- Konjungtivitis (suatu kondisi yang disebabkan oleh peradangan mata).
- Ruam merah yang khas dengan bintik-bintik yang mungkin gatal, dan yang biasanya berlangsung hingga 3 hari. Ruam biasanya mulai di belakang telinga sebelum menyebar melintasi kepala dan leher. Kemudian menyebar ke perut, dada, kaki, dan lengan.
- Pembengkakan kelenjar getah bening terutama di bagian belakang leher.
- Badan terasa dingin, pilek, mata berair, sakit tenggorokan, dan batuk.
Beberapa Hal Penting Tentang Infeksi Rubella dan Kehamilan
Cacat lahir dapat terjadi jika infeksi rubella terjadi pada awal kehamilan. Semakin dini terkena infeksi, semakin besar resikonya. Jika Moms merencanakan kehamilan, Moms harus memeriksakan kekebalan tubuh terhadap infeksi rubella. Jika tidak memiliki kekebalan tubuh yang baik Moms dapat meminta vaksin terhadap rubella sebelum hamil.
Jika Moms sudah hamil tetapi sebelumnya belum diberikan vaksin terhadap rubella, maka setelah bayi lahir harus melakukan vaksinasi. Moms tidak dapat divaksin saat sedang hamil.
Hubungi dokter segera jika:
- Jika Moms pernah melakukan kontak langsung dengan seseorang yang menderita rubella
- Jika Moms menghabiskan lebih dari 15 menit di ruangan yang sama dengan seseorang yang terinfeksi virus rubella.
Kapan Harus Mengunjungi Dokter Jika Terinfeksi Rubella?
Moms harus selalu menghubungi dokter jika Moms mencurigai bahwa Moms atau keluarga ada gejala terinfeksi rubella. Hindari membeli obat tanpa resep dokter ya Moms karena bisa menyebabkan virus kebal atau resisten.
Penyebab Infeksi Rubella
Infeksi rubella disebabkan oleh virus rubella yang menyebar melalui kontak pribadi atau melalui batuk dan bersin. Setelah seseorang terinfeksi virus rubella dan berhasil diobati, biasanya tubuh mengembangkan kekebalan seumur hidup untuk infeksi lebih lanjut.
Perawatan dan Pengobatan Infeksi Rubella
Rubella biasanya adalah infeksi ringan dan tidak ada perawatan khusus untuk kondisinya. Tapi meski begitu tetap perlu perawatan agar tidak berevolusi menjadi virus berbahaya.
Beberapa gejala dapat dihilangkan dengan:
- Banyak istirahat
- Minum banyak air putih
- Minum paracetamol untuk nyeri atau demam
- Gejala biasanya akan hilang dalam 7 hingga 10 hari. Tetapi meski begitu untuk berjaga-jaga jangan kontak dengan banyak orang terlebih dahulu untuk mencegah penularan.
- Siapa pun yang terinfeksi virus rubella harus menghindari kontak dengan wanita hamil selama setidaknya satu minggu setelah ruam pertama kali muncul. Infeksi saat kehamilan jauh lebih berbahaya untuk ibu hamil.
- Agar terhindar dari rubella saat hamil harus menjaga pola hidup yang sehat.
BACA JUGA: Moms, Ini Penyebab, Tanda dan Gejala Infeksi, Serta Cara Pengobatannya
Pencegahan Infeksi Rubella
Cara melawan virus rubella adalah dengan memberikan vaksin rubella. Vaksinasi adalah perlindungan terbaik terhadap virus rubella. Vaksin ini dikenal sebagai vaksin ‘MMR’ yang aman dan efektif.
Jika Moms ingin tahu lebih lanjut mengenai infeksi ini Moms dapat mendiskusikannya dengan dokter. Selain itu Moms juga perlu cermat mengenai gejala infeksi rubella pada ibu hamil agar bisa melakukan pencegahan. Informasi di atas semoga membantu ya Moms.