Pada saluran empedu, terdapat berbagai cairan yang dapat Moms temui. Misalnya, kolesterol, garam tubuh, bilirubin, tembaga, garam empedu, air, dan sel darah merah. Cairan ini sangat berguna untuk membantu proses pencernaan lemak. Namun, jika gejala infeksi saluran empedu sudah mulai muncul, proses pencernaan lemak ini sudah pasti akan terganggu.

Biasanya, fungsi empedu akan terganggu saat cairan yang akan keluar dari kantung empedu terhalang oleh batu-batu empedu. Alhasil, cairan empedu akan menumpuk dan menyebabkan infeksi. Nah, bagaimana sih gejala dari infeksi saluran empedu?

BACA JUGA: Inilah Makanan Sehat untuk Penderita Ginjal

Gejala infeksi saluran empedu

Infeksi saluran empedu ini dapat ditandai dengan beberapa gejala. Gejala batu empedu kambuh yang utama adalah perut kanan atas terasa nyeri dan bisa menjalar hingga ke bahu kanan atau punggung. Rasa nyeri biasanya akan berlangsung dalam kurun waktu yang lama, bahkan hingga enam jam.

Rasa nyeri ini akan semakin terasa mencekam setelah Moms selesai makan atau sedang mengambil napas dengan dalam. Selain gejala nyeri perut, infeksi pada saluran empedu juga ditandai dengan berbagai gejala lain, seperti:

  • Perut akan terasa sakit pada saat disentuh
  • Mual dan muntah
  • Demam
  • Perut akan terasa kembung

Jika sekiranya beberapa gejala di atas mulai terlihat, segera konsumsi obat penyumbatan saluran empedu. Jika tidak, segera pergi ke dokter untuk melakukan pemeriksaan. Semakin cepat gejala-gejala tersebut diketahui, semakin cepat pula untuk memperoleh penanganan yang tepat.

BACA JUGA: Bukan Sakit Perut Biasa, Kenali Gejala Infeksi Panggul Sejak Dini Moms

Mengapa infeksi saluran empedu bisa terjadi?

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, infeksi saluran empedu bisa saja terjadi pada saat cairan empedu yang akan keluar ke usus kecil dihalangi oleh batu empedu. Dengan begitu, cairan akan tetap berada pada kantung empedu dan dapat mengakibatkan rasa sakit, pembengkakan, atau bahkan infeksi.

Selain itu, infeksi saluran empedu bisa saja terjadi karena adanya tumor pada hati atau pankreas dan kurangnya aliran darah yang menuju kantung empedu. Adanya infeksi bakteri pada sistem saluran empedu, timbulnya jaringan parut, dan adanya endapan empedu juga dapat menyebabkan terjadinya infeksi saluran empedu.

Pada beberapa kasus, infeksi saluran empedu juga dapat disebabkan lantaran adanya komplikasi penyakit-penyakit parah yang dideritanya. Seperti misalnya, HIV atau diabetes. Pada kasus ini, infeksi yang sudah berlangsung lama pada saluran empedu akan mengakibatkan dinding kantong empedu bengkak dan menjadi tebal serta keras.

BACA JUGA:

Hati-Hati! Ini 5 Gejala Infeksi Saluran Kemih Pada Anak

Moms, Cek Bayi Saat Ada Gejala Infeksi Saluran Pernapasan Atas Ini

Pengobatan infeksi saluran empedu

Langkah pengobatan infeksi pada saluran empedu ini disesuaikan dengan gejalanya ya, Moms. Akan tetapi, sering kali penderita akan diminta untuk melakukan perawatan infeksi saluran empedu secara intens di rumah sakit.

Jika gejala yang dialami penderita masih ringan, Moms dapat mengobatinya dengan cara berpuasa. Sementara itu, Moms juga perlu cairan infus dan cairan antibiotik yang disuntikkan lewat pembuluh darah. Jangan lupa untuk banyak-banyak minum air putih dan minum obat. Hal ini bertujuan agar infeksi dapat segera sembuh.

Untuk kondisi yang lebih parah, biasanya penderita akan disarankan untuk melakukan operasi kolesistektomi. Melalui operasi ini, kantong empedu akan diambil. Nah, jika infeksinya disebabkan lantaran adanya batu empedu, penderita akan menjalani pengobatan endoskopi terlebih dahulu.

Pengobatan ini bertujuan agar batu pada saluran empedu hilang. Setelah proses operasi selesai, Moms sudah dapat makan layaknya biasa. Namun, sebaiknya Moms kurangi dulu konsumsi lemak.

Infeksi saluran empedu dapat menyebabkan proses pencernaan lemak terganggu. Mengingat bahaya yang ditimbulkan infeksi saluran empedu ini cukup besar, sebaiknya Moms segera melakukan penanganan lebih lanjut saat gejala infeksi saluran empedu mulai terlihat. Untuk mencegah terjadinya infeksi, yuk lakukan pola hidup sehat dari sekarang, Moms!