Moms tentu tahu bahwa air ketuban memiliki fungsi yang sangat penting bagi janin, yakni untuk melindunginya dari benturan. Untuk itulah ketika muncul tanda-tanda bumil kelebihan air ketuban atau yang dalam dunia medis disebut dengan Polihidramnion, Moms harus segera melakukan konsultasi ke dokter. Kendati mungkin hal ini adalah sesuatu yang umum terjadi, tetap saja harus dipantau oleh dokter.
Kenapa begitu? Karena bisa saja air ketuban yang berlebihan dapat memicu komplikasi secara kehamilan. Jika dibiarkan dan sudah mencapai tahapan yang cukup parah, bisa mengancam kondisi janin dan sang ibu. Untuk itulah, ulasan berikut ini wajib untuk Moms pahami.
BACA JUGA: Penyebab Perut Terasa Kencang Saat Hamil, Normal atau Haruskah Panik?
Gejala dan Tanda Ibu Hamil Kelebihan Air Ketuban
Satu hal yang harus diketahui adalah Polihidramnion kadang sulit dideteksi. Apalagi jika Polihidramnion ringan yang berkembang tahap demi setahap, tanda-tandanya bakal sulit terlihat jelas. Kendati begitu ada beberapa tanda yang bisa Moms perhatikan, saat janin tersedak oleh tekanan air ketuban di dalam rahim seperti berikut ini:
- Moms merasakan sesuatu yang tidak nyaman atau munculnya kontraksi pada rahim
- Dinding perut menjadi lebih besar sehingga rasanya perut jauh lebih besar sehingga Moms tak bisa merasakan gerakan janin
- Moms merasa pernapasan begitu pendek, tersengal-sengal hingga kesulitan bernapas
- Janin terlihat dalam posisi tidak baik di dalam rahim, misalkan sungsang
Jika Moms sudah merasakan beberapa tanda di atas, maka supaya tidak menjadi situasi yang membahayakan, langsung saja lakukan konsultasi ke dokter kandungan. Karena memang kelebihan air ketuban ini bisa berkembang cepat dan memicu risiko lain. Memang kenapa sih kok bumil bisa kelebihan air ketuban? Ada beberapa faktor pemicunya.
BACA JUGA: Jangan Panik, Inilah 5 Tanda Waktunya Melahirkan Sudah Dekat
Penyebab Air Ketuban Terlalu Banyak
Pada dasarnya kondisi Polihidramnion ini terjadi ketika Moms mengalami kehamilan kembar. Namun bisa juga karena adanya kelainan genetik pada janin hingga Moms menderita diabetes gestasional, yang makin memicu kelebihan air ketuban. Supaya lebih jelas, berikut ini adalah beberapa penyebab munculnya tanda-tanda bumil kelebihan air ketuban:
- Moms mengalami infeksi seperti Rubella dan Toksoplasma.
- Adanya gangguan kesehatan pada janin, misalkan kelainan saluran pencernaan hingga sistem saraf pusat pada janin. Bisa juga adanya gangguan kendali otot dan anemia ke janin, sampai penumpukan cairan di salah satu bagian janin.
- Kondisi kromosom pada janin yang tidak normal seperti penyakit down syndrome hingga sindrom Edward.
- Plasenta bermasalah.
- Darah antara ibu dan janin tidak sesuai sehingga sel darah bayi diserang oleh sel darah ibu.
- Munculnya sindrom transfusi di janin kembar. Di mana salah satu janin menerima terlalu banyak darah dari plasenta sehingga cairan yang dikeluarkan janin itu bertambah banyak yang akhirnya volume air ketuban berlebihan.
Tentu saja kalau Moms mengalami gejala Polihidramnion yang disebabkan berbagai hal di atas, akan bisa memicu risiko yang tidak baik. Sehingga jelas tak bisa diremehkan.
Risiko yang Muncul Saat Air Ketuban Berlebihan
Memang apa sih risiko yang muncul saat seorang perempuan hamil mengalami Polihidramnion? Yang cukup berbahaya adalah kelahiran prematur. Karena air ketuban yang kelewat banyak bisa membuat rahim meregang berlebihan. Bahkan Polihidramnion juga bisa memicu komplikasi persalinan seperti pendarahan.
Jika Moms mengalami Polihidramnion selama kehamilan, akan memicu rasa tidak nyaman di perut, sesak napas, nyeri punggung hingga akhirnya bengkak pada kaki dan pergelangan tangan. Tak heran jika dokter mulai mendeteksi tanda bumil kelebihan air ketuban, akan dilakukan pengawasan yang lebih ketat sehingga persalinan dilakukan lebih berhati-hati.