HalloMoms pernah dengan tentang kanker serviks? Ternyata, satu diantara kanker yang paling ditakuti para wanita ini bisa dicegah, yaitu dengan vaksinasi. Apa saja tahapan vaksin serviks tersebut? Bisakah melindungi dari kanker serviks secara efektif?

Mengenal Vaksin Serviks

Vaksin serviks merupakan vaksin yang digunakan untuk mencegah terjadinya kanker serviks. Vaksin ini terdiri atas antigen dari human papilloma virus (HPV) yang telah mati. Oleh karena itu sering disebut dengan vaksin HPV.

Selain kanker serviks, HPV juga diketahui menimbulkan penyakit kutil kelamin, kanker vulva dan vagina. Jika dalam berhubungan menggunakan per oral, kadang bisa muncul kanker nasofaring di saluran pernapasan pada orang yang terinfeksi.

Pemberian vaksin serviks HPV ini akan menginisiasi tubuh untuk membentuk antibodi terhadap antigen HPV. Sehingga jika lain kali terjadi infeksi HPV, antibodi sudah tersedia untuk langsung menangkap dan menghancurkannya.

Kalaupun infeksi terjadi dalam jumlah besar, tubuh juga bisa segera membuat antibodi dalam jumlah besar, karena sudah ada blue print-nya.

BACA JUGA: 7 Gejala Kanker Serviks Stadium Awal yang Sering Tidak Disadari

Tahapan Vaksin Serviks

Vaksin HPV diberikan kepada perempuan, dengan rentang usia antara 9 – 26 tahun.

Efektivitas vaksin HPV akan meningkat pada usia yang lebih muda (anak-anak dan remaja). Karena itu pemberian vaksin HPV pada usia 9 – 15 tahun cukup diberikan 2 kali saja. Sedangkan pada usia 15 – 26 tahun, vaksin HPV diberikan 3 kali.

Paling baik, vaksin ini memang diberikan pada usia anak 9 – 12 tahun, di tahun-tahun pertama mendapatkan menstruasi. Dimana saat itu aktivitas seksualnya belum aktif. Meski prosentase kejadian kanker serviks pada perempuan di bawah usia 20 tahun relatif lebih kecil, sekitar 1% dari keseluruhan kasus.

Vaksin serviks ini tetap dapat diberikan kepada perempuan yang telah aktif secara seksual, pada rentang usia 13- 26 tahun. Masih tetap  efektif meski efektivitas tak sebesar jika diberikan saat usia di bawah itu.

Perlu dipahami bahwa vaksin bukanlah obat. Kalau infeksi sudah terjadi, vaksinasi serviks juga tak berpengaruh.

BACA JUGA: Perempuan Wajib Tahu, Jenis Kanker Serviks dan Gejalanya

Prosedur Pemberian Vaksin Serviks

 Tahapan Vaksin Serviks
Tahapan Vaksin Serviks

Prosedur pemberian vaksin serviks memiliki tahapan. Tahapan vaksin serviks ini bisa dibagi dalam tahap persiapan, pemberian, dan setelah proses vaksinasi kanker serviks.

1. Persiapan

Selama tahap persiapan, dokter melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik kepada calon resipien (penerima) vaksin. Proses ini untuk mendapatkan keterangan tentang kondisi resipien saat proses vaksinasi.

Imunisasi kanker serviks hendaknya tidak dilakukan saat resipien dalam keadaan sakit atau hamil. Bagaimanapun, vaksin HPV adalah benda asing, meski sudah dimatikan. Ditakutkan dapat memperburuk penyakit atau mengurangi kekuatan imun tubuh.

Sementara, meski selama ini tidak ditemukan efek samping terhadap janin, pemberian vaksin HPV saat hamil tetap perlu dihindari. Setelah kelahiran, Moms, dapat melanjutkan proses vaksinasi kanker serviks ini.

Anamnesa ini juga bertujuan untuk menemukan keterangan apakah resipien pernah menerima vaksinasi HPV sebelumnya? Jika sudah, berapa lama jarak waktunya. Karena jarak pemberian vaksin ini adalah antara 6 – 12 bulan dari sebelumnya.

2. Proses

Vaksin HPV diberikan dalam bentuk suntikan intramuskular. Vaksin akan diinjeksikan ke dalam otot lengan atas atau otot paha. Tidak ada prosedur khusus selam proses ini, hanya prosedur standar sebelum injeksi intramuskular.

3. Setelah Vaksinasi Serviks

Setelah proses vaksinasi, resipien dipersilakan untuk istirahat dan diobservasi dulu selama 15 menit. Ini untuk melihat apakah terjadi reaksi alergi dan hal tak diinginkan setelah pemberian vaksin. Baru setelah itu diperbolehkan pulang.

Resipien yang telah menerima vaksinasi juga tetap diharapkan untuk melakukan pemeriksaan pap smear secara rutin untuk memonitor progress vaksinasi.

Nah, sekarang Moms sudah tahu tentang tahapan vaksin serviks, prosedur, dan manfaatnya. Jangan lupa untuk menjalaninya, ya. Karena kesehatan adalah mahkota yang sangat berharga.