Hingga tahun 2017 silam, IDF (International Diabetes Federation) memprediksi sekitar 425 juta orang di dunia mengalami Diabetes. Bahkan di Indonesia sendiri, ada sekitar 21,1 juta jiwa (10,9%) dari total populasi adalah penderita penyakit kencing manis dengan usia lebih dari 15 tahun (per 2018). Tentunya dari jumlah yang luar biasa besar itu, ada yang mengalami penyakit diabetes melitus akut.
Moms harus tahu jika penyakit Diabetes Melitus akut dianjurkan segera melakukan pengobatan karena berujung pada berbagai komplikasi kronis. Apalagi jika Diabetes Melitus (DM) sudah mempengaruhi fungsi jantung, mata, ginjal, saraf hingga saluran pencernaan, penderita akan cukup kesulitan melakukan berbagai aktivitasnya sehari-hari.
BACA JUGA: Gejala, Pengobatan, Sekaligus Penyebab Diabetes Melitus
Macam Komplikasi Diabetes Melitus Akut
Pada dasarnya Moms, komplikasi penyakit Diabetes Melitus akut disebabkan oleh dua hal utama yakni peningkatan dan penurunan kadar gula dalam darah yang sangat drastis. Diperlukan tindakan medis sesegera mungkin karena jika terlamba sangat berbahaya. Berikut beberapa komplikasi DM akut jangka pendek yang wajib Moms ketahui.
- Hipoglikemia: Kadar gula dalam darah menurun sangat drastis karena terlalu banyak insulin dalam tubuh. Disebabkan lantaran pasien mengonsumsi obat penurun gula darah atau telat makan. Biasanya gejala meliputi detak jantung cepat, sakit kepala, gemetar, pusing, keringat dingin dan penglihatan kabur. Jika dibiarkan, penderita bisa kejang, pingsan sampai koma
- KAD (Ketoasidosis Diabetik): Gula darah dalam tubuh meningkat sangat tinggi yang membuat pasien dalam kondisi gawat. Alih-alih menggunakan glukosa sebagai energi, tubuh mengolah lemak untuk menghasilkan zat keton. Jika dibiarkan, zat asam berbahaya dalam darah bakal menumpuk yang membuat pasien mengalami dehidrasi, sesak napas, koma hingga kematian
- HHS (Hyperosmolar Hyperglycemic State): Terjadi saat kadar gula dalam darah melonjak sangat tinggi dalam waktu tertentu. Gejala HHS dimulai dengan haus berlebihan lalu kejang, lemas, gangguan kesadaran dan koma. Karena sangat serius, tingkat kematian HHS mencapai 20%
Untuk komplikasi penyakit diabetes melitus akut jangka panjang biasanya berkembang secara bertahap karena penyakit DM tidak diatasi maksimal. Karena gula darah meningkat dari waktu ke waktu, komplikasi bisa mengarah ke kerusakan organ tubuh serius. Beberapa di antaranya seperti gangguan pada mata (Retinopati Diabetik) yang sampai bisa memicu kebutaan.
Lalu juga ada kerusakan ginjal (Nefropati Diabetik) yang mengharuskan penderita cuci darah rutin sampai transplantasi ginjal dan kerusakan saraf (Neuropati Diabetik) yang sering menimbulkan gejala kesemutan, mati rasa hingga nyeri. Kemudian komplikasi DM juga memicu masalah kaki dan kulit karena pembuluh darah dan saraf rusak sampai aneka penyakit kardiovaskular (jantung, stroke).
Cara-Cara Pencegahan Penyakit Kencing Batu
Dengan komplikasi penyakit diabetes melitus akut sangat berbahaya dan penyakit ini tak bisa disembuhkan, mau tak mau yang harus Moms lakukan adalah dengan mencegah kemungkinan terkena kencing manis. Hal yang paling dasar ialah dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat. Contohnya untuk asupan makanan, cobalah menyeimbangkan asupan gizi.
Alih-alih nasi putih, Moms bisa mencoba mengonsumsi karbohidrat kompleks seperti nasi merah, kentang panggang, oatmeal dan sereal dari biji-bijian utuh. Coba ganti gula dengan pemanis rendah kalori, lalu memasak daging tanpa lemak secara kukus/rebus sampai memperbanyak buah-buahan segar tanpa gula dan asupan sayuran hijau (brokoli, bayam).
Demi menunjang gaya hidup sehat dan mencegah penyakit diabetes melitus akut, Moms juga bisa membiasakan diri berolahraga ringan agar tubuh tidak obesitas. Beberapa olahraga seperti berjalan, berenang, bersepeda bisa membuat tubuh tetap aktif tanpa menyiksa dan terhindar dari DM.