Moms wajib mengakses informasi untuk kenali diare pada anak. Dengan demikian, penyakit diare ini bisa segera disembuhkan. Pasalnya, diare yang terus terjadi pada anak akan mengganggu aktivitasnya.

Ada beberapa cara yang harus Moms ketahui untuk mengenalinya. Salah satunya adalah dengan mengetahui apa saja gejalanya. Setelah itu, Moms harus tahu cara mencegahnya. Yuk, kenali diare pada anak berikut ini.

Kenali Diare pada Anak dengan 7 Poin Penting Ini

Di artikel ini Moms akan mengetahui dari gejala, pencegahan, hingga pengobatanya. Moms juga akan menambah sedikit menambah wawasan Moms. Adapun informasi yang dibutuhkan Moms akan dibahas sebagai berikut.

1. Gejala Diare pada Bayi

Sebelum memahami penanganan diare pada anak di rumah, pertama-tama Moms harus tahu gejalanya. Pada bayi, gejala paling mencolok adalah mual dan muntah. Bayi juga akan menunjukkan tanda-tanda dehidrasi.

Dehidrasi ini ditandai dengan ubun-ubun yang mencekung. Mulutnya mengering dan mungkin akan menangis terus. Bayi juga akan terlihat lesu.

Moms harus cukup peka akan keadaan bayi yang seperti ini. selain itu, bayi juga ajab buang air besar lebih dari tiga kali.

BACA JUGA: Ini Dia Moms, 5 Hal yang Bisa Sebabkan BAB Berdarah pada Bayi

2. Gejala Diare pada Anak

Cukup mirip dengan gejala diare pada bayi. Sakit ini biasanya berupa kembung atau kram. Hanya saja, terkadang tak semua anak bisa mengungkapkan rasa sakit ini.

Jika raut muka lesu tampak pada wajah si kecil, maka ini bukan pertanda baik. Moms juga bisa perhatikan pola makannya. Anak yang diare nafsu makannya akan berkurang.

Diare ini terkadang juga disertai dengan demam atau suhunya naik. Moms juga bisa kenali diare pada anak dengan menanyakan apa yang ia rasakan. Anak yang diare juga akan merasa mual dan muntah.

3. Gejala Diare yang Tidak Langsung Terlihat

Beberapa bayi dan anak mungkin tak akan mengeluhkan apa yang dirasa. Lalu, bagaimana cara mengecek hal tersebut? Moms bisa memegang badannya atau memperhatikan aktivitasnya.

Ada beberapa gejala diare yang tak langsung terlihat Moms. Gejala tersebut antara lain demam, kram perut, kembung, dan tinja berdarah. Anak atau bayi yang diare juga akan buang air besar encer.

4. Pengobatan Diare pada Anak

Sebelumnya Mos harus tahu apa saja jenis diare pada anak. Jika sudah tahu, maka Moms baru bisa mengobatinya. Jenis diare terdapat diare akut, diare kronis, osmotik, sekretori, dan lainnya.

Namun pada anak biasa terjadi diare akut dan diare persisten. Pada anak pengobatannya berupa pemberian tablet zinc. Pemberian dengan dosis 10 miligram ini diberikan selama sepuluh hari. Untuk anak di bawah enam bulan diberi setengah tablet sehari.

Sedangkan untuk anak di atas enam bulan diberi satu tablet sehari. Makanan dengan tekstur halus harus dikonsumsi oleh anak di atas usia enam bulan.

Pemberian ASI eksklusif akan sangat penting untuk bayi terutama yang di bawah 6 bulan. Untuk bayi dengan susu pengganti, Moms harus berikan susu yang kaya laktosa.

5. Pencegahan Diare pada Anak

Moms bisa lebih menjaga kebersihan air minum untuk pencegahan. Air minum yang diminum harus benar-benar matang. Sebaiknya, meskipun Moms menggunakan air galon tetapi harus tetap dimasak untuk si kecil.

Bukan hanya itu, anak di bawah dua tahun harus terus diberi ASI eksklusif. Supaya daya tahan tubuhnya tetap bagus.

BACA JUGA: Moms, Pertolongan Pertama Sakit Mata Pada Anak yang Bisa Dilakukan

6. Tindakan Preventif Diare yang Bisa Dilakukan di Rumah

Tindakan preventif di rumah bisa dilakukan dengan hal-hal sederhana. Moms bisa menyediakan sabun antiseptik. Sabun ini sebisa mungkin dipakai anak dalam berbagai aktivitas.

Antara lain setelah buang air besar dan setelah bermain. Moms harus pastikan semua makanan dan minuman diolah sematang mungkin.

7. Tanaman Obat Keluarga untuk Diare

Ada lima tanaman obat keluarga untuk diare. Tanaman-tanaman ini juga berpengaruh terhadap berapa lama diare pada bayi sembuh. Daun jambu biji, daun putri malu, dan sereh diantaranya. Selain itu ada pula akar ilalang. Moms juga bisa mengandalkan daun sawo durian.

Beberapa cara kenali diare pada anak ternyata cukup mudah untuk dipahami. Moms sekarang juga sudah tahu bagaimana pengobatan dan pencegahannya. Tanaman obat keluarga di atas juga bisa Moms tumbuhkan di rumah.