Melakukan hubungan seks saat kondisi Moms yang sedang hamil adalah hal yang sangat wajar. Namun berhubungan saat hamil 6 bulan apakah masih boleh dilakukan? Biasanya di trimester kedua tubuh sudah mulai lebih nyaman sehingga gairah seksual biasanya akan meningkat. 

Tidak akan muncul lagi keluhan seperti mual muntah mual dan pusing seperti di trimester pertama. Jadi wajar saja bila muncul gairah seks yang cukup tinggi karena sempat tertunda ketika awal kehamilan. 

BACA JUGA: Bolehkah Berhubungan Saat Hamil 9 Bulan? Ini yang Harus Diperhatikan

Penyebab Gairah Seksual Meningkat di Trimester Kedua

Berhubungan saat hamil 6 bulan cukup wajar terjadi dengan tingkat gairah seks pada wanita yang cukup tinggi. Berikut beberapa alasan mengapa gairah seks semakin muncul di trimester kedua ini. 

  • Meningkatnya hormon estrogen sehingga aliran darah ke area intim lebih meningkat pula. Peningkatan ini menyebabkan sensitivitas di daerah intim  Moms.
  • Meningkatnya produksi cairan di vagina jadi Moms sangat siap untuk menerima hubungan seks.
  • Biasanya di trimester kedua payudara lebih besar dan sensitif. Ini tentu memicu naiknya gairah untuk berhubungan. 

Hal-Hal yang Harus Diperhatikan Saat Usia Kehamilan 6 Bulan

berhubungan saat hamil 6 bulan
berhubungan saat hamil 6 bulan

Usia kehamilan berapa minggu boleh berhubungan? Bentuk dari awal kehamilan dan pasangan tetap bisa berhubungan asalkan memperhatikan beberapa hal penting berikut. 

1. Posisi Bercinta

Di trimester kedua perubahan perut mungkin mulai terasa di mana bentuk perut mulai besar. Tentukan posisi yang nyaman ketika melakukan hubungan intim. Baiknya pasangan jangan terlalu memaksakan diri seperti melakukan tekanan yang berlebihan pada daerah kewanitaan.

Ini bisa menyebabkan tekanan juga pada rahim dan calon bayi. 

2. Penetrasi yang Dilakukan

Sebaiknya hindari penetrasi yang lebih dalam saat kehamilan sudah memasuki trimester kedua. Karena bila hal ini sering terjadi maka kontraksi si akan cukup berbahaya bagi kehamilan. 

3. Frekuensi Berhubungan

Berhubungan saat hamil muda 4 bulan tetap bisa dilakukan namun dengan frekuensi yang wajar. Moms dan pasangan harus tetap menahan diri dengan tidak terlalu sering melakukan hubungan seksual. Hindari juga melakukan hubungan seks dengan menggunakan benda-benda asing sebagai alat bantu. Benda-benda ini ditakutkan bisa menyebabkan infeksi pada bagian sensitif Moms.

4. Kehamilan dengan Rahim Pendek

Moms yang memiliki kondisi dimana leher rahim pendek maka hubungan intim di trimester kedua sebaiknya dihindari. Penyebabnya adalah kemungkinan bagian sensitif pria bisa menekan rahim Moms. Kondisi seperti ini bisa membuat tidak nyaman dan cukup membahayakan.

BACA JUGA: Bolehkah Berhubungan Seks pada Trimester Pertama?

5. Hentikan Saat Terjadi Pendarahan

Sebaiknya hentikan hubungan intim ketika terjadi pendarahan pada vagina Moms. Keadaan ini bisa terjadi karena guncangan atau posisi hubungan intim yang membahayakan rahim. Lakukan konsultasi pada dokter kandungan tentang kondisi ini segera.

6. Jangan Terlalu Dipaksakan

Hubungan yang membuat nyaman adalah jika didasarkan pada kerjasama dan keinginan bersama dari suami dan istri. Jika terpaksa melakukannya maka Moms dan pasangan bisa saja mengalami kelelahan. Sesuatu yang dipaksakan akan tidak baik hasilnya.

7. Penting Memperhatikan Kondisi Tubuh Moms

Sebaiknya perhatikan kondisi tubuh moms, jika sudah mengalami kelelahan dengan aktivitas harian maka jangan memaksakan diri. Artinya melakukan hubungan seks saat kelelahan di masa kehamilan ini bisa membuat kondisi tubuh memburuk. Berhubungan saat hamil muda 5 bulan bahayakah? Tentu tidak meski beberapa pasangan menolak untuk melakukannya. 

Alasannya tentu karena ingin tetap menjaga kesehatan janin dan kondisi tubuh. Janin dan tubuh Moms bisa saja terganggu hanya karena ingin memaksakan hasrat seks yang muncul. 

Nah, jadi berhubungan saat hamil 6 bulan masih cukup aman dilakukan namun tetap mengacu pada kondisi dari Moms sendiri. Intinya adalah tidak boleh terlalu memaksakan kehendak untuk melakukan hubungan hanya karena nafsu semata. Sehingga tidak memedulikan keadaan janin dan ibu hamil.