Bahaya berat badan berlebih tak bisa lagi dianggap enteng. Memiliki lemak berlebih dalam tubuh, khususnya pinggang bakal menambah risiko terjadinya berbagai penyakit berbahaya seperti kanker dan penyakit jantung.

Karenanya Moms, penting bagi keluarga untuk menjaga berat badan ideal, khususnya bagi mereka yang punya riwayat penyakit diabetes, jantung, kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi. Selain itu banyak gangguan secara fisik maupun psikis yang dapat muncul akibat berat badan berlebih atau yang lazim disebut obesitas. Berbagai dampak negatif antara lain:

BACA JUGA: 7 Makanan Sehat untuk Diet yang Bisa Turunkan Berat Badan

1. Masalah Tidur dan Sulit Bernapas

Seringkali yang dialami orang obesitas adalah kesulitan bernapas dan napas yang cenderung pendek. Ini terjadi karena adanya lemak menumpuk di daerah dada dan leher yang menghambat sirkulasi udara.

Masalah lain yang sering terjadi adalah sleep apnea, yakni berhenti bernafas untuk sesaat ketika tidur. Hal ini membuat tidur malam menjadi tidak nyaman dan terkadang menyebabkan dengkuran berat. Akibat tidur malam tak maksimal, produktivitas terganggu karena datang rasa kantuk di siang hari.

2. Diabetes

Obesitas masih menjadi penyebab utama diabetes tipe 2. Penyakit ini sering dijumpai pada orang dewasa, meski tak menutup kemungkinan terjadi pada anak-anak. Obesitas juga menyebabkan meningkatnya gula darah dan resistensi terhadap insulin.

3. Tekanan Darah Tinggi

Orang dengan jaringan lemak berlebih akan meningkatkan beban kerja jantung. Ini karena pembuluh darah dipaksa mengalirkan lebih banyak darah ke jaringan lemak.

Lebih banyak darah yang bersirkulasi menghasilkan tekanan yang lebih tinggi pada dinding arteri. Tekanan yang lebih tinggi ini tadi yang akhirnya meningkatkan tekanan darah.

4. Penyakit Jantung

Orang dengan kelebihan lemak berisiko 10 kali lebih tinggi terkena penyakit aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah). Selain itu, timbunan lemak menumpuk di arteri yang memasok jantung juga bisa berisiko menyebabkan penyakit arteri koroner.

Risiko terkena serangan jantung juga akan meningkat akibat penyempitan arteri dan berkurangnya aliran darah ke jantung. Efek negatif lainnya, gumpalan darah yang terbentuk di arteri yang menyempit juga bisa menimbulkan stroke.

5. Kanker

Obesitas juga bisa meningkatkan risiko terkena kanker. Wanita dengan kelebihan berat badan punya risiko lebih tinggi terserang kanker payudara, kantung empedu, dan rahim. Sedangkan untuk pria obesitas, punya risiko lebih tinggi terkena kanker usus besar dan prostat.

BACA JUGA: Hati-Hati, Ini Cara Mencegah Anak Obesitas

6. Masalah Persendian

Orang dengan berat badan berlebih sering merasakan nyeri pada persendian dan otot kaki. Rasa nyeri lutut berkelanjutan dapat mengubah postur tubuh. Ini semua bisa terjadi karena kelebihan berat badan berarti menambah beban dan tekanan pada lutut, otot dan pergelangan kaki.

7. Ketidakseimbangan Hormon dan Sindrom Metabolik

Ketidakseimbangan hormon bisa dipacu oleh kondisi obesitas. Kelebihan lemak dapat mempengaruhi kinerja hormon menjadi tidak berfungsi normal. Akibatnya bisa jadi menstruasi tidak teratur atau juga emosi yang labil.

Sedangkan sindrom metabolik merupakan faktor risiko kompleks untuk penyakit kardiovaskular. Beberapa di antaranya adalah peningkatan kolesterol darah, peningkatan tekanan darah, dan resistensi insulin.

8. Depresi dan Efek Psikososial

Obesitas juga bisa memicu depresi. Remaja dengan tubuh gemuk lebih mudah stres dan cenderung rendah diri karena faktor lingkungan, seperti diskriminasi dan bullying dari teman-temannya.

Karenanya Moms, jangan anggap sepele bahaya mengintai dari kegemukan. Jaga berat badan tetap ideal dengan pola makan sehat dan olahraga teratur. Berat badan ideal risiko terserang penyakit akan berkurang dan kualitas hidup bisa maksimal.