Inilah 4 Jenis Pemeriksaan Kehamilan yang Perlu Dilakukan

Memiliki janin yang sehat dan kuat ternyata bisa diusahakan, Moms, terutama dengan menjalani berbagai pemeriksaan kehamilan. Lewat berbagai pemeriksaan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan, perkembangan janin dan kesehatan ibu bisa terpantau dengan baik. Ada kalanya, dokter memberikan vitamin atau suplemen yang dibutuhkan, sesuai dengan kondisi kehamilan.

Jenis-Jenis Pemeriksaan Kehamilan

Dengan pesatnya perkembangan teknologi, ada banyak jenis pemeriksaan yang tersedia untuk para ibu hamil. Namun setidaknya, ada 4 jenis pemeriksaan kehamilan lengkap yang perlu dilakukan, sesuai dengan usia kandungan.

Baca Juga : Ciri Ciri Hamil Anak Laki-Laki di Awal Kehamilan, Cari Tau Yuk Moms!

1. Tes Urin

Salah satu jenis pemeriksaan kehamilan trimester 1 yang sangat penting adalah tes urin. Moms dapat mengetahui berapa kadar gula darah yang ada dalam tubuh, sehingga dapat dilakukan langkah penanganan selanjutnya. Tes ini juga penting untuk mengidentifikasi, apakah dalam urin terdapat kandungan protein.

Normalnya, protein tidak ada dalam urin. Namun jika itu terjadi, maka tubuh Moms mungkin terkena infeksi yang harus segera ditangani. Selain itu, kandungan protein juga menunjukkan adanya resiko terkena preeklampsia yang berbahaya untuk persalinan.

2. Tes Darah dan Tekanan Darah

Tes darah penting untuk mengetahui apakah hemoglobin Moms dalam kadar yang baik. Jika berada di bawah kadar minimal (anemia), maka berarti Anda perlu minum tablet tambah darah yang diberikan tenaga kesehatan. Selain itu, tes darah juga akan mengidentifikasi kadar sel darah putih, yang bila terlalu tinggi merupakan tanda terjadinya infeksi.  

Sementara itu, tekanan darah Moms juga akan diperiksa dalam setiap kunjungan, untuk mengetahui kondisi kesehatan saat itu. Faktanya, pada saat hamil, tekanan darah dapat berubah-ubah. Apabila tidak dipantau dan ditangani, maka resiko hipertensi, preeklampsia, dan perdarahan dapat memicu komplikasi yang berbahaya untuk janin dan ibu.

3. USG

Pemeriksaan dengan menggunakan ultrasonografi (USG) penting dilakukan sepanjang kehamilan, minimal 3 kali. USG sangat penting untuk memantau secara langsung pertumbuhan janin, seperti ukuran tubuh, perkiraan berat badan, perkiraan tanggal kelahiran, dan sebagainya.

Beberapa jenis USG 3 dimensi dan 4 dimensi juga dapat mendeteksi adanya kecacatan fisik sejak dini. Dengan demikian, dokter dan Moms punya berbagai pilihan untuk mengatasinya secara medis. USG juga dapat membantu Moms untuk tahu kondisi kesehatan rahim, agar terbebas dari kista maupun gangguan lainnya.

4. TORCH

Tes yang satu ini memang tidak wajib dilakukan oleh semua ibu hamil. Biasanya tes ini akan direkomendasikan oleh dokter kandungan, apabila Moms punya faktor resiko. Misalnya, apabila Moms punya hewan peliharaan di rumah, bekerja di tempat yang dekat dengan binatang-binatang, atau pernah keguguran sebelumnya.

Tes TORCH sangat penting untuk mengetahui apakah tubuh Moms pernah atau sedang terinfeksi oleh Toxoplasmosis, cytomegalovirus, rubella, atau herpes simplex. Ini penting, karena bila tidak diidentifikasi dan ditangani, maka virus-virus tersebut dapat menyebabkan kecacatan pada janin, atau bahkan merenggut nyawanya.

Pentingnya Memeriksakan Diri Secara Rutin

Keempat tes tersebut adalah beberapa diantara banyak tes yang bermanfaat untuk ibu hamil. Pada dasarnya, tes-tes yang lain baru akan direkomendasikan oleh dokter apabila ada indikasi khusus. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan diri secara rutin, baik ke bidan maupun ke dokter spesialis kandungan.

Idealnya, periksa kandungan sebelum hamil juga penting. Namun pemeriksaan setelah terjadi kehamilan juga tidak masalah, selama frekuensinya tetap, yakni sebulan sekali. Pemeriksaan kehamilan akan disarankan menjadi lebih sering saat menjelang kelahiran, misalnya sekali dalam 2 minggu atau sekali dalam seminggu.