Penting bagi Moms mengetahui usia si kecil dalam kandungan. Tujuannya agar Moms dapat memperkiraan waktu melahirkan si kecil. Namun sayangnya, tidak semua wanita atau ibu hamil mengetahui cara cek kehamilan yang tepat. Meskipun memang tidak bisa menghitung usia kehamilan secara akurat, paling tidak ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk mengetahui usia kehamilan Moms. Apa sih caranya dan bagaimana melakukannya?
Berdasarkan hari pertama haid terakhir (HPHT)
Cara yang cukup mudah dilakukan yaitu dengan menentukan hari terakhir menstruasi sebelum masa kehamilan. Umumnya wanita akan dinyatakan hamil setelah 40 minggu atau 280 hari sejak Hari Perhitungan Haid Terakhir (HPHT). Meski pembuahan baru akan terjadi 11 – 21 hari setelah tanggal terakhir haid.
Cara cek kehamilan menggunakan HPHT ini disebut juga dengan metode naegele. Cara ini juga dianggap tepat bagi Moms dengan siklus menstruasi teratur 28 hari. Untuk menghitung usia kehamilan, Moms harus menentukan tanggal haid terakhir (HPHT) lalu menambahkannya dengan 40 minggu untuk memperkirakan waktu persalinan. Agar lebih jelas berikut ini penjelasannya:
Atau bisa juga dengan rumus berikut :
Contohnya:
Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) : 23 Juli 2019
Maka:
- 23 Juli 2019 + 1 tahun = 23 Juli 2020
- 23 Juli 2020 + 7 hari = 30 Juli 2020
- 30 Juli 2020 – 3 bulan =30 April 2020
Berdasarkan perhitungan tersebut, dapat diperkirakan jika kelahiran si kecil yaitu pada tanggal 30 April 2020. Atau bisa juga dengan rumus kedua:
Hari Perhitungan Haid Terakhir (HPHT) = 23 Juli 2019
Maka:
(23 + 7), (7 – 3), (2019 + 1) = 30, 4, 2020
Jadi perkiraan si kecil lahir yaitu tanggal 30 April 2020.
Meski terlihat cukup akurat dan mudah dilakukan, tapi metode HPHT ini tidak bisa begitu saja diterapkan. Khususnya bagi wanita yang tidak mengingat hari menstruasi terakhirnya dan wanita yang memiliki siklus menstruasi tidak teratur.
BACA JUGA: Menghitung Usia Kehamilan dengan Kalkulator Usia Kehamilan, Iya atau Tidak?
Berdasarkan Hasil USG
Apabila dengan cara menghitung hari terakhir haid tidak akurat, atau jika siklus menstruasi Moms tidak teratur. Moms bisa langsung pergi ke dokter untuk melakukan USG guna mengetahui usia kandungan Moms. Untuk hasil yang lebih akurat Moms bisa melakukan USG di masa–masa awal kehamilan. Alasannya karena di minggu-minggu pertama, perkembangan janin cenderung berada pada kecepatan yang sama.
Semakin bertambahnya usia kehamilan, maka tingkat pertumbuhan dan perkembangannya akan berbeda-beda. Ada janin yang mengalami perkembangan pesat di bulan-bulan tertentu, tapi ada juga yang lambat. Itu sebabnya USG yang dilaksanakan di akhir trimester tidak lagi untuk mengetahui usia kandungan melainkan untuk mengetahui perkembangan janin, apakah tumbuh dengan baik dan normal atau sebaliknya.
Waktu yang disarankan untuk melakukan USG yaitu saat usia kehamilan memasuki 8-18 minggu. Biasanya dokter kandungan juga akan menghitung hari terakhir menstruasi Moms yang kemudian diperkuat dengan USG. Jadi, usahakan Moms mengingat dan mencatat hari terakhir menstruasinya ya!
Setelah mengetahui 2 cara mengecek usia kehamilan di atas, Moms mungkin bertanya-tanya, manakah di antara keduanya yang lebih efektif dan akurat? Menurut American Pregnancy, mengetahui usia kehamilan melalui USG jauh lebih akurat jika dibandingkan melalui metode HPHT. Tapi kembali lagi ke siklus menstruasi Moms ya! Jika siklus menstruasi lancar, Moms bisa menggunakan metode HPHT kemudian mengecek dengan USG. Dan jika siklus menstruasi Moms tidak teratur, langsung saja ke dokter untuk melakukan USG.
Keakuratan metode perhitungan tanggal haid terakhir maupun USG juga sangat dipengaruhi oleh siklus haid Moms, waktu konsepsi, dan waktu ovulasi.