HalloMoms. Moms sudah khawatir karena usia kehamilan sudah melewati batas, tetapi si kecil tak kunjung terlihat akan keluar? Jika hal ini terjadi, sebaiknya segera periksa ke dokter ya, Moms. Hal ini bertujuan agar Moms tahu apakah Moms sedang mengalami kehamilan post date atau tidak.
Umumnya, kehamilan cukup waktu (kehamilan aterm) akan berlangsung dalam 38-41 minggu. Sementara itu, kehamilan lebih dari 42 minggu disebut kehamilan lewat waktu. Untuk beberapa kasus, kehamilan lewat waktu ini bisa saja terjadi. Hanya saja, jumlah kasus ini memanglah sedikit, hanya sekitar 3-12 persen saja kemungkinan ini bakal terjadi.
Apa Itu Kehamilan Post Date?
Kehamilan post date juga biasa diartikan dengan post dari due date yang berarti kehamilan lewat waktu. Perhitungan post date dan postterm ini berbeda-beda. Perhitungan post date mengacu pada perhitungan HPHT. Nah, dari HPHT inilah akan ditentukan Hari Perkiraan Lahir (HPL).
Perhitungan HPL ini menggunakan rumus neagle dengan acuan hitung tahun+1, bulan-3, tanggal+7. Jika persalinan belum juga terjadi pada saat HPL tiba, bisa dikatakan bahwa Moms mengalami kehamilan post date. Jika hal ini terjadi, segeralah periksa dan konsultasikan ke dokter kandungan.
BACA JUGA: Penyebab Kehamilan Ektopik Terganggu dan Cara Penanganannya
Penyebab dan Resiko Kehamilan Post Date
Meski kasus kehamilan post date ini tidak terlalu banyak, hanya sekitar 3-12 persen saja, kondisi ini tetaplah berbahaya. Penyebab kehamilan lewat bulan ini memang belum diketahui secara pasti. Namun, beberapa penelitian mengatakan bahwa kehamilan lewat waktu ini dapat disebabkan oleh riwayat kehamilan sebelumnya, faktor keturunan, atau penurunan kepekaan pada reseptor hormon.
Nah, kehamilan lewat waktu ini juga berpengaruh pada kesehatan janin dan ibu. Ada beberapa resiko yang dapat ditimbulkan dari kehamilan jenis ini. Resiko tersebut di antaranya adalah:
- Kejadian bayi besar (bayi makrosomia) dengan berat lebih dari 4,5 kg akan meningkat.
- Proses persalinan akan berlangsung lama karena terjadinya bayi besar.
- Mengakibatkan trauma persalinan atau distosia.
- Terjadinya kondisi oligohidramnion yaitu kondisi di mana air ketuban memiliki volume kurang dari 500 cc.
- Resiko terjadinya fetal distress, infeksi, asfiksia juga akan meningkat.
- Kondisi tali pusar menjadi layu, menempel, terjepit, serta mengalami penurunan fungsi.
- Terjadinya sindrom postmaturitas yang ditandai dengan kuku panjang, kulit keriput, dan tidak ditemukannya vernik kaseosa.
- Perkembangan dan pertumbuhan menjadi terhambat.
- Kematian janin.
Mengingat bahaya yang ditimbulkan kehamilan ini sangat banyak, ada baiknya jika kehamilan jenis ini dapat dicegah. Apakah bisa? Untuk mengetahui jawabannya, perhatikan penjelasan berikut ini!
BACA JUGA: Kenali Jenis-Jenis Hipertensi dalam Kehamilan dan Bahayanya, Moms!
Cara Mencegah Terjadinya Kejadian Kehamilan Post Date
Pada beberapa kasus, kehamilan jenis ini mungkin bisa saja terjadi karena kesalahan dalam menentukan HPHT. Siklus menstruasi yang tidak teratur juga dapat membuat diagnosa kehamilan lewat bulan. Untuk upaya pencegahannya dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti misalnya dengan melakukan pemeriksaan USG.
Pemeriksaan USG ini bertujuan agar mengetahui usia gestasi kehamilan dengan pasti yang kemudian akan disinkronkan dengan HPHT. Pemeriksaan USG yang semakin awal akan membuat Moms dapat mengetahui usia kehamilan dengan pasti. Jika terdapat indikasi lain, Moms dapat melakukan beberapa pemeriksaan tambahan.
Moms juga dapat melakukan pemeriksaan ANC (Antenatal Care) secara rutin. Jika diperlukan, Moms juga dapat melakukan pemisahan lapisan ketuban dengan segmen pada bagian bawah rahim dengan menggunakan jari. Upaya pencegahan kehamilan ini juga dapat dilakukan dengan rangsangan puting susu atau hubungan seksual.
Kehamilan lewat waktu juga dapat disebut kehamilan post date. Kehamilan lewat waktu ini sangat beresiko bagi kesehatan ibu dan janin. Maka dari itu, Moms tetap harus melakukan upaya pencegahan agar kemungkinan terjadinya kehamilan lewat waktu ini semakin kecil. Sekian dan selamat beraktivitas kembali ya, Moms.