Moms pasti mengetahui bahwa perkembangan kreativitas si kecil bertahap sesuai dengan pertambahan usianya. Jadi, penting bagi Moms untuk memperhatikan tahap perkembangan kreativitas anak usia dini pada si kecil dengan saksama. Seperti apa sih Moms tahapan anak dalam berkreativitas sesuai jenjang usianya? Yuk, simak ulasannya berikut.

Tahap-Tahap Berkembangnya Kreativitas Anak Menurut Usianya

Jadi, Moms, pada dasarnya arah perkembangan kreativitas anak dari segi usia berbeda-beda. Sebab itulah, Moms harus memahami setiap tahapannya agar dapat mengakomodasi kebutuhan si kecil dengan sempurna.

  • Perkembangan Kreativitas Anak Usia 1 Tahun

Moms tahu tidak bahwa perkembangan kreativitas anak pada usia 1 tahun berorientasi pada seni? Jadi, anak akan melakukan tindakan seperti meremas, menggenggam, dan menghentak yang bertujuan untuk menciptakan sesuatu. Sayangnya, di tahapan ini, masih banyak yang tidak memahami arah kreativitas si kecil dan justru mengarahkannya pada jalur yang salah.

  • Perkembangan Kreativitas Anak Usia 2 Tahun

Apa aktivitas kreatif yang disukai oleh anak usia 2 tahun? Jawabannya mencoret. Moms sebaiknya jangan langsung menyimpulkan bahwa buah hati memiliki hobi yang mengarah pada menulis, menggambar atau melukis. Pada dasarnya, tindakan tersebut merupakan kreativitas reflek yang tercipta akibat kontrol bahu anak yang lebih baik dibandingkan pergelangan tangan.

BACA JUGA: Ini Pentingnya Hobi untuk Anak-Anak, Moms Wajib Tahu!

  • Perkembangan Kreativitas Anak Usia 3 Tahun

Sejatinya, pada tahap perkembangan kreativitas anak usia dini yang satu ini, anak masih cenderung suka mencoret-coret. Namun, kendali pada pergelangan tangannya sudah jauh lebih baik. Sehingga, si kecil pun mampu menyertai coretan tersebut dengan buah karya hasil guntingan kertas yang dikreasikannya. Bisa pula dengan mewarnai coretan tersebut sehingga lebih menarik.

  • Perkembangan Kreativitas Anak Usia 4 Tahun

Ketika menginjak usia empat tahun, anak tidak sekadar mampu memvisualisasikan kreativitasnya, melainkan juga menceritakan makna karyanya pada orang lain. Mereka juga memiliki ketertarikan lebih pada warna-warna yang mencolok sehingga kreasi mereka pun didominasi oleh kombinasi warna yang cerah dan kuat.

  • Perkembangan Kreativitas Anak Usia 5 Tahun

Pada usia lima tahun, anak dapat memadukan antara kreativitas seni, berkisah, dan menyusun rencana. Jadi, ketika hendak membuat sesuatu, mereka sudah mulai menyusun konsep agar pengerjaan kreasi mereka lebih mudah. Meskipun rancangan yang mereka buat tidak detail dan sempurna, tahapan ini menentukan pula disiplin diri si kecil di masa mendatang.

BACA JUGA: Mengenal Jenis Mainan untuk Anak 1 Tahun yang Edukatif

Cara Mengakomodasi Tahapan Kreatif Si Kecil

Setelah mengetahui dan memahami tahap perkembangan kreativitas anak usia dini membuat Moms perlu memfasilitasi dengan baik. Mengapa? Tentu agar perkembangan kreativitas mereka dapat maksimal. Bagaimana cara agar kreativitas mereka terakomodasi dengan baik? Jika Moms berpikir dengan menyediakan peralatan mahal, maka pemikiran tersebut kurang tepat.

Memfasilitasi masa-masa perkembangan kreativitas anak berkembang secara pesat pada usia 1-5 tahun dapat dilakukan melalui cara-cara berikut:

  • Mengenalkan berbagai macam alat musik berikut cara memainkannya pada si kecil. Hal ini sangat efektif dalam merangsang kreativitas mereka agar terus meningkat.
  • Mengenalkan si kecil pada berbagai jenis warna dan berlatih mengombinasikan satu sama lain. 
  • Mengenalkan anak pada suara-suara di sekelilingnya, seperti suara mobil dan satwa. Ajak si kecil untuk mengingat lalu menirukan suara-suara tersebut.
  • Mendongeng pada anak kemudian perlahan meminta mereka bertukar peran agar imajinasi mereka tereksplorasi dengan baik.
  • Memberikan tugas-tugas sederhana namun mendorong si kecil untuk memikirkan cara penyelesaiannya.

Ketika Moms memahami serta memfasilitasi tahap perkembangan kreativitas anak usia dini pada buah hati dengan baik, maka pertumbuhan kreativitas mereka pun dapat maksimal. Anak-anak yang terbiasa untuk kreatif sejak kecil akan lebih terampil dalam menyelesaikan permasalahan di sekelilingnya. Efek yang sangat positif, bukan?