Sebagai orang tua tentu akan merasa khawatir jika mendapati anaknya melakukan perilaku yang kurang  baik, misalnya memukul teman bermainnya apalagi jika itu dilakukan pada orang asing. Kebiasaan memukul lambat laun akan membentuk karakternya, untuk itu agar kebiasaan buruk tersebut tidak melekat pada anak maka Moms perlu mengetahui bagaimana cara mendidik anak yang suka memukul. Berikut terdapat beberapa cara yang dapat Moms lakukan.

BACA JUGA: Cara Mendidik Anak Dalam Islam Untuk Pembentukan Kepribadiannya

Cari Tahu Pemicunya Sikap Anak

Pemicu perilaku anak yang suka memukul dapat tumbuh dari beberapa hal. Misalnya karena anak sedang merasa marah ataupun kesal sehingga ia mengekspresikan emosinya dengan memukul teman bermainnya. Atau faktor lainnya adalah karena lingkungan tempat si kecil tumbuh terbiasa dengan perilaku suka memukul.

Beda faktor pemicu maka akan beda juga cara penanganannya. Dengan mengetahui faktor pemicunya maka Moms akan dengan mudah menemukan solusi untuk mengupayakan agar si kecil menghilangkan kebiasaannya yang suka memukul.

Mengajari Anak Berkomunikasi yang Baik dan Benar 

Cara Mendidik Anak Yang Suka Memukul
Cara Mendidik Anak Yang Suka Memukul

Psikolog anak menyebutkan bahwa salah satu faktor utama yang membuat anak suka memukul saat merasa kesal adalah karena anak belum mengetahui bagaimana cara yang benar untuk mengekspresikan emosinya. 

Agar anak terbiasa dengan perilaku yang lembut maka biasakan untuk mengajarkan anak melakukan perilaku tersebut. Misalnya dengan memeluk anak sesering mungkin, dengan demikian maka si kecil akan terbiasa dengan perilaku-perilaku yang jauh dari kekerasan.

Berkomunikasi secara lembut dengan anak akan menumbuhkan karakter yang lembut pula pada jiwa si kecil, hal ini tentu menjadi modal awal untuk menghindarkan anak dari perilaku suka memukul.

BACA JUGA: 5 Cara Mendidik Anak di Era Digital, yang Terakhir Jangan Sampai Lupa!

Menumbuhkan Rasa Empati

Moms perlu memberi tahu si kecil bahwa tindakannya yang suka memukul itu dapat menyakiti orang lain. Dengan demikian maka akan tumbuh rasa empati pada dirinya, sehingga si kecil tidak lagi memukul orang lain pada saat merasa marah ataupun kesal.

Misalnya ketika si kecil berebut mainan dengan teman bermainnya, maka Moms dapat mengingatkan anak seperti “Teman kamu akan merasa kesakitan jika kamu memukulnya, jadi lebih baik tunggu giliran ya agar mainannya bergantian.”  Anak tentu sudah memiliki pemahaman tentang apa yang Moms katakan. Dengan demikian si kecil akan merasa bersalah jika memukul temannya.

Berikan Contoh yang Baik Agar Dapat Menghentikan Kebiasaan Anak

Jika orang tua atau lingkungan si kecil terbiasa dengan perilaku suka memukul maka jangan heran jika anak tumbuh menjadi pribadi yang suka memukul pula. Seperti kata pepatah buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Seperti itu pula anak akan meniru apa saja yang biasa dilakukan oleh orang tuanya.

Apabila orang tua terbiasa memukul, menjewer atau menyentil setiap kali anak melakukan kesalahan.  Maka jangan harap si kecil akan mendengarkan nasehat orang tuanya untuk tidak memukul orang lain. 

Cobalah pendekatan yang lebih lembut untuk mengatasi anak tanpa menggunakan pukulan atau kekerasan. Misalnya Moms dapat memberikan alasan yang jelas mengapa si kecil dilarang memakan permen terlalu sering.  Sehingga ketika anak sedang marah atau kesal maka ia akan meniru kebiasaan orang tuanya yang mengekspresikan kemarahannya dengan cara yang baik, bukan dengan cara kekerasan.