Mungkin beberapa perempuan masih belum juga paham bagaimana cara menghitung kehamilan yang akurat. Padahal, dengan mengetahui waktu perkiraan lahir dapat membuat Moms mempersiapkan segala sesuatunya dengan lebih matang. Moms juga akan mengetahui apakah Moms mengalami kehamilan lewat waktu atau tidak.

Perhitungan usia kehamilan yang akurat memang sedikit sulit karena kita sendiri tidak dapat mengetahui secara pasti kapan pembuahan itu terjadi. Meskipun demikian, bukan berarti waktu kehamilan tidak dapat dihitung sama sekali. Ada beberapa cara yang dapat Moms gunakan untuk mengetahui usia kehamilan.

Cara Menghitung Kehamilan yang Akurat

Usia kehamilan memang sangat penting untuk diketahui, Moms. Usia kehamilan ini akan memberikan hari perkiraan lahir. Umumnya, bayi akan lahir pada selang antara dua minggu sesudah atau sebelum perkiraan hari lahir ini tiba. Nah, berikut adalah beberapa cara menghitung usia kehamilan yang dapat Moms lakukan.

Berdasarkan HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir)

Saat ini, metode yang banyak digunakan dalam perhitungan usia kandungan adalah perhitungan yang menggunakan patokan HPHT. Pada perhitungan ini, hari pertama mengandung akan dilihat dari HPHTnya. Sayangnya, cara menghitung usia kehamilan dari HPHT ini akan sulit digunakan jika Moms memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur.

Pada metode ini, usia kehamilan tidak dihitung dari tanggal perkiraan terjadinya pembuahan. Perkiraan hari lahir akan dihitung selama 40 minggu pasca HPHT. Rumus HPHT sendiri adalah tahun+1, bulan-3, hari+7. Meskipun demikian, perkiraan hari lahir ini bisa saja mundur atau pun maju dari target awal.

Pemeriksaan USG

cara menghitung kehamilan yang akurat
cara menghitung kehamilan yang akurat

Selain dengan menggunakan perhitungan HPHT, Moms juga dapat memperkirakan usia kehamilan dengan menggunakan USG. Pemeriksaan USG ini harus dilakukan oleh dokter kandungan atau tenaga yang sudah ahli ya, Moms. Pada metode ini, usia kehamilan baru bisa dilihat saat sudah memasuki usia 5-6 minggu pasca periode menstruasi berakhir.

Akan semakin kelihatan lagi jika Moms melakukan pemeriksaan ini pada rentang 8-18 minggu pasca menstruasi berakhir. Pemeriksaan USG ini menjadi alternatif cara menghitung kehamilan jika haid tidak teratur yang sangat disarankan. Asalkan Moms masih dapat mengingat kapan terakhir kali menstruasi berakhir.

Sayangnya, metode ini akan menjadi tidak akurat lagi jika dilakukan pada pertengahan usia kehamilan. Sebab, hal ini justru hanya akan menghambat penggunaan alat kontrasepsi dan siklus menstruasi Moms yang tidak teratur.

BACA JUGA: Gampang! Begini Rumus Menghitung Usia Kehamilan dalam Kebidanan

Tes HCG

Tes Human Chorionic Gonadotropin (HCG) juga dapat digunakan untuk memeriksa usia kehamilan. Pemeriksaan dengan menggunakan metode ini dilakukan dengan menggunakan sampel urine atau darah si ibu. Jika pada urine atau darah ditemukan adanya HCG, itu berarti Moms tengah mengandung sekitar 3-4 minggu.

Apakah Moms tahu? Metode ini ternyata juga dapat digunakan untuk mendeteksi kehamilan ektopik terganggu dan juga kehamilan yang tidak terdeteksi. Kepastian apakah Moms hamil atau tidak dengan menggunakan metode ini akan jauh lebih akurat dibanding pemeriksaan melalui test pack saja.

Sayangnya, bagi yang menggunakan alat kontrasepsi dan telah melewatkan tanda awal kehamilan, metode ini tidak dapat lagi digunakan. Tak hanya itu, meski tingkat keakuratannya tinggi, hal ini juga tidak berlaku jika Moms memiliki siklus haid yang tidak teratur. Jika Moms memiliki gangguan hormon, metode ini juga tidak bisa lagi digunakan.

Meski terlihat sepele, mengetahui usia kehamilan sangatlah penting, Moms. Dengan mengetahui usia kehamilan, Moms akan mengetahui HPL yang akurat dan mempersiapkannya dengan lebih baik. Untuk mengetahui usia kehamilan, Moms dapat menggunakan salah satu cara menghitung kehamilan yang akurat seperti yang sudah disebutkan di atas.