Kanker serviks merupakan penyakit yang ditakuti banyak kaum wanita. Di tahun 2018 berdasarkan laporan Global Cancer Observatory, di Indonesia kasus kanker serviks mencapai 32.469 kasus per tahunnya. Hal ini menjadi penanda kalau Moms mesti hati-hati dan sebagai langkah pencegahan sebaiknya Moms menggunakan vaksin kanker serviks.
Kanker serviks disebabkan oleh virus HPV (Human Papilloma Virus) yang mampu menginfeksi leher rahim. Tidak hanya itu, virus HPV juga menginfeksi membran mukosa pada mulut, tenggorokan, anus. Dan virus ini dapat ditularkan lewat kontak langsung seperti hubungan seksual.
Makanya itu Moms perlu melakukan pencegahan melalui vaksinasi. Vaksin kanker serviks atau vaksin HPV yang umum digunakan ada dua jenis yaitu bivalen dan tetravalen. Vaksin HPV yang disarankan bisa diberikan mulai usia 10 tahun.
BACA JUGA: 7 Gejala Kanker Serviks Stadium Awal yang Sering Tidak Disadari
Tahapan Pemberian Vaksin Kanker Serviks
Terdapat beberapa tahapan yang perlu Moms lakukan sebelum dan setelah pemberian vaksin HPV, di antaranya:
Melakukan Pemeriksaan Pap Smear
Pap smear merupakan proses pemeriksaan sel dari leher rahim, yang bertujuan untuk melihat ada tidaknya kemungkinan indikasi terjangkit penyakit kanker serviks. Pemeriksaan ini ditujukan bagi yang sudah aktif secara seksual.
Pengambilan sampel sel untuk pap smear menggunakan suatu alat yaitu spekulum yang dimasukkan kedalam mulut vagina. Alat ini berguna untuk memperlebar jalan ke area serviks. Selanjutnya dilakukan pengambilan sampel dengan menggunakan spatula plastik. Proses ini membutuhkan waktu sangat singkat yaitu kurang lebih lima menit.
Pastikan Tidak Dalam Kondisi Sedang Hamil
Sebelum melakukan vaksin HPV, pastikan Moms tidak sedang hamil ataupun berencana untuk hamil. Belum ada penelitian yang cukup mengenai keamanan pemberian vaksin ketika sedang hamil, jadi sebaiknya Moms melakukan vaksinasi setelah melahirkan.
Pastikan Dalam Kondisi Sehat Saat Divaksinasi
Pemberian vaksin juga tidak boleh dalam keadaan sedang sakit seperti demam, flu, dan lain-lain. Bukannya berbahaya, tapi ketika Moms melakukan vaksinasi saat sakit, vaksin HPV yang disuntikkan tidak akan bekerja secara optimal. Dan terdapat kemungkinan sakit flu atau demam yang Moms derita akan semakin parah jika dilakukan vaksinasi.
Pemberian Vaksin
Vaksin HPV diberikan melalui suntikan pada bagian otot bahu atas. Pemberian vaksin bisa diulangi 2 hingga 3 kali. Vaksin kedua bisa diberikan lagi pada saat satu atau dua bulan setelah pemberian vaksin pertama kali. Vaksin ketiganya bisa diberikan 6 bulan setelah vaksin pertama.
BACA JUGA: Moms Wajib Tahu Tanda dan Gejala Kanker yang Bisa Dicek Sendiri Ini
Pemeriksaan Pasca Vaksinasi
Setelah pemberian vaksin, Moms masih dianjurkan untuk tetap rutin melakukan pap smear untuk menurunkan resiko terkena penyakit kanker serviks. Pemeriksaan pasca vaksin juga dianjurkan agar Moms bisa mengkonsultasikan jika terdapat efek samping yang dirasakan.
Seperti demam, sakit kepala, mual, kemerahan, gatal-gatal, dan lain-lain. Karena terdapat beberapa kasus walaupun jarang terjadi, pasca vaksinasi mengalami kesulitan bernapas (bronkospasme).
Vaksinasi HPV bisa Moms lakukan di Rumah Sakit. Harga sekali pemberian vaksin umumnya berkisar dari Rp750.000 hingga Rp1.300.000. Setelah pemberian vaksin, Moms harus melakukan pencegahan lain seperti menjaga kebersihan organ intim dan tidak melakukan hubungan seksual kecuali dengan pasangan sendiri.
Walaupun harga per satu kali suntikan vaksinnya cukup mahal namun terbilang efektif. Penggunaan vaksin kanker serviks menurut beberapa studi memiliki tingkat keberhasilan mencapai 80% dalam mencegah penyakit kanker serviks.
Nah, mulai sekarang Moms bisa mulai melakukan pencegahan dini dengan melakukan pap smear dan vaksin kanker serviks. dan jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan diri Moms. Sehat selalu ya, Moms.