Tahap imunisasi difteri perlu Moms ketahui agar anak kebal dari bakteri penyebab difteri. Difteri sendiri merupakan infeksi bakteri yang terjadi di tenggorokan dan hidung. Jika menyerang anak-anak, difteri bisa berakibat fatal lho Moms.

Maka dari itu Moms perlu mengajak anak untuk melakukan imunisasi difteri. Imunisasi nya tidak dilakukan sembarangan, ada tahapan yang perlu dilalui. Jika Moms ingin tahu tahapan pemberian vaksin difteri, simak ulasan di bawah ini.

Tahap Imunisasi Difteri

Tahap Imunisasi Difteri
Tahap Imunisasi Difteri

Di Indonesia, vaksin difteri dilakukan secara bertahap dan dikombinasi dengan vaksin lainnya. Tahapan dan kombinasi pemberian vaksin yang dimaksud antara lain yaitu:

1. Imunisasi dasar

Pemberian vaksin yang pertama adalah vaksin Difteri – Pertusis – Tetanus – Hepatitis B – Hemofilus Influenza tipe B. Sering disingkat dengan DPT-HB-Hib. Imunisasi dasar ini harus dilakukan tiga kali saat anak berusia 2, 3, dan 4 bulan.

Usia bisa kurang dari 2 bulan, tapi minimal anak sudah berusia 6 minggu. Jadi imunisasi harus berulang ya Moms, terutama imunisasi Difteri atau DPT. Dalam satu tahun, anak harus sudah 3 kali imunisasi difteri.

2. Imunisasi lanjutan pertama

Tahap imunisasi difteri selanjutnya dilakukan saat anak berusia 18 bulan atau 1,5 tahun. Vaksin yang diberikan biasanya sama yaitu DPT-HB-HIB. Jadi di umur dua tahun pastikan Moms sudah mengajak anak imunisasi difteri sebanyak 4 kali.

3. Imunisasi lanjutan kedua

Imunisasi difteri harus dilakukan lagi saat anak berusia 5 tahun. Jenis vaksin difteri yang diberikan adalah Difteri Tetanus (DT). Jika anak sudah sekolah, biasanya pihak sekolah akan mengadakan imunisasi.

Jadi Moms tidak perlu khawatir. Namun jika anak belum sekolah, Moms bisa mengajaknya ke puskesmas untuk mendapatkan vaksin DT.

BACA JUGA: Moms Jangan Abaikan Jadwal Vaksin Anak, Ini Pentingnya

3. Imunisasi lanjutan ketiga

Selanjutnya anak masih akan mendapat imunisasi difteri Td saat kelas 1 SD, 2 SD, dan 5 SD. Jika ditotal, jumlah pemberian vaksin sebanyak 8 kali. Jumlah tersebut merupakan jumlah yang diharuskan.

Namun kenyataannya hanya sedikit anak yang mendapatkan vaksin lengkap 8 kali hingga kelas lima SD. Jika anak Moms tidak mendapatkan vaksin difteri lengkap, Moms disarankan untuk melengkapinya ke Puskesmas atau rumah sakit.

4. Imunisasi booster

Imunisasi selanjutnya dilakukan pada usia 18 tahun. Setelah itu imunisasi bisa diulang tiap 10 tahun sekali. Tujuannya adalah agar tubuh anak lebih kebal terhadap bakteri penyebab difteri.

BACA JUGA: Jadwal Imunisasi Bayi yang Harus Dipenuhi

5. Imunisasi kejaran

Apakah anak Moms sudah mendapatkan imunisasi seperti tahapan yang dijelaskan di atas? Jika belum, Moms bisa melakukan imunisasi kejaran. Imunisasi kejaran ini dilakukan saat anak terlambat mendapat vaksinasi sesuai jadwal yang telah ditentukan.

Pemberian imunisasi kejaran setiap anak berbeda, tergantung umur anak dan jumlah imunisasi difteri yang pernah dilakukan sebelumnya. Berikut detail pemberian vaksin difteri kejaran.

  • Usia 4-11 bulan: Segera diberi vaksin DTP dan dilanjut vaksin berikutnya setelah 4 minggu atau lebih.
  • Usia 1-3 tahun: Segera diberi vaksin DTP, dilanjut vaksin berikutnya setelah 4 minggu, dan lanjut vaksin ke 4 setelah 6 bulan atau saat usia 18 bulan.
  • Usia 4-6 tahun: Segera diberi vaksin DTP, dilanjut vaksin berikutnya setelah 4 minggu, lanjut vaksin ke 4 setelah 6 bulan, dan vaksin ke 5 setelah 6 bulan.
  • Usia 7-18 tahun: Segera diberi vaksin DTP jika belum pernah vaksin sama sekali dan diulang hingga vaksin ke 3 dengan jangka waktu  4 minggu . Vaksin ke 4 dengan jangka waktu 6 bulan. Jika sudah vaksin DTP, anak diberi vaksin Td atau Tdap, dan pemberian vaksin diulang setelah 10 tahun.

Untuk keterangan lebih lengkapnya, Moms bisa langsung mengunjungi puskesmas atau rumah sakit terdekat. Jadi Moms segera ingat-ingat apakah anak Moms sudah mendapat vaksin difteri lengkap atau belum.

Jika belum, Moms langsung ke Puskesmas saja agar anak Moms tidak terkena penyakit difteri. Demikian sedikit ulasan tentang tahap imunisasi difteri, jangan sampai melewatkan salah satunya ya Moms.