Setiap ibu hamil tentu tidak ingin mengalami keguguran. Meski begitu Moms tidak bisa memperkirakan atau menghindarinya. Pasca keguguran bukan hanya kondisi psikologisnya yang terguncang karena kehilangan si kecil, tapi juga fisiknya yang masih lemah. Oleh karena itu banyak yang menganjurkan agar menunda kehamilan setelah keguguran untuk alasan kesehatan. Namun jika ternyata 2 minggu setelah keguguran hamil lagi, apakah aman?
Bagaimana Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO)?
“Kapankah saya boleh hamil lagi setelah keguguran ya Dok?”
Tidak dapat dipungkiri setiap ibu pasti ingin segera memiliki buah hati. Pertanyaan di atas mungkin ada dibenak Moms setelah mengalami peristiwa keguguran. Apakah boleh segera hami pasca keguguran atau harus menunggu waktu cukup lama untuk bisa hamil lagi?
Menurut WHO, pasca keguguran sebaiknya Moms menunda kehamilan sekurang-kurangnya 6 bulan. Penundaan kehamilan tersebut bertujuan untuk mengurangi risiko komplikasi pada ibu maupun si kecil. Beberapa penelitian lain juga menyatakan jika kembali hamil dalam kurun waktu kurang dari enam bulan pasca keguguran dapat berisiko melahirkan prematur dan anemia.
Di sisi lain ada juga penelitian terbaru di Amerika yang bertentangan dengan WHO. Penelitian tersebut menguji 1000 wanita yang memiliki riwayat keguguran. Hasilnya wanita yang mencoba kembali hamil pasca keguguran memiliki peluang lebih besar dibandingkan mereka yang menunda sampai 6 bulan pasca keguguran. Persentasenya yaitu 69% : 51%. Selanjutnya persentase kelahiran hidup si kecil juga jauh lebih besar, yaitu 53% bagi wanita yang hamil setelah 3 bulan dan 36% untuk wanita yang hamil lebih dari 3 bulan.
“Kalau begitu, apakah 2 minggu setelah keguguran hamil lagi termasuk kategori aman?”
Menurut dr. Hari SpOG, kondisi setiap ibu berbeda-beda, tapi biasanya dibutuhkan waktu 2 minggu untuk memulihkan rahim ke ukuran semula dan membersihkan darah sisa keguguran. dr. Hari juga menegaskan jika seorang wanita tidak mengalami pendarahan dan keluhan lagi, maka ia boleh kembali melakukan aktivitas fisik termasuk berhubungan suami istri.
Dari beberapa penjelasan di atas, tidak ada ketentuan atau larangan untuk hamil sesegera mungkin setelah keguguran ya Moms. Selama kondisi Moms sudah kembali sehat secara psikis maupun fisik, Moms bisa kembali melakukan program hamil kembali. Namun yang perlu diingat, Moms tetap harus berkonsultasi ke dokter untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Kapankah Masa Subur Kembali Setelah Keguguran?
Menurut Healthline umumnya keguguran memang akan mempengaruhi siklus menstruasi Moms. Meski begitu masa subur dapat kembali tanpa didahului dengan menstruasi ya Moms. Atau umumnya menstruasi bisa kembali terjadi sekitar 4 -6 minggu pasca keguguran. Jadi yang perlu diingat, ovulasi paling cepat terjadi sekitar 2 minggu pasca keguguran. Namun jika Moms mengalami keguguran di trimester pertama atau kedua pendarahan bisa berlangsung lebih lama.
BACA JUGA: Rekomendasi Aplikasi Kalender Masa Subur di PlayStore
Oleh sebab itu pasca keguguran Moms harus menerapkan pola makan sehat dan jika diperlukan bisa juga mengonsumsi suplemen tambahan. Selain itu jika Moms ingin segera hamil kembali, maka Moms juga harus mengetahui siklus menstruasi Moms untuk menentukan kapan masa subur pasca keguguran.
Ada 3 cara yang bisa digunakan untuk mengukur masa subur pasca keguguran, yaitu:
- Menggunakan alat deteksi ovulasi
Untuk mengukur masa subur Moms bisa menggunakan alat deteksi ovulasi yang bisa dibeli di apotek. Pemeriksaan bisa Moms lakukan di rumah melalui tes urine.
- Menggunakan metode suhu basal
Moms bisa mengukur masa subur menggunakan metode suhu basa di pagi hari. Moms berada pada masa subur jika suhu basal dalam tubuh meningkat sekitar 0,3 – 0,5 derajat celsius.
- Menggunakan metode lendir serviks
Lendir serviks merupakan cairan dengan tekstur kental berwarna bening dan cair yang keluar dari rahim melalui vagina. Nah, jika lendir yang keluar dari vagina Moms kental dan berwarna bening seperti putir, berarti sedang terjadi ovulasi.
Meski 2 minggu setelah keguguran hamil lagi tidak apa-apa ya Moms, yang terpenting kondisi psikis dan fisik Moms sudah sehat. Dan jangan lupa berkonsultasi pada dokter untuk program hamil berikutnya.