Moms yang sedang hamil sebaiknya perlu mengetahui cara menghitung usia kehamilan. Walaupun memang usia kehamilan ini hanya bisa dikira-kira saja, karena tidak mengetahui secara persis kapan pembuahan terjadi. Setidaknya ada dua metode yang bisa Moms gunakan untuk hitungan usia kehamilan.

Masing-masing dari metode tersebut, calon Moms perlu untuk memahami cara kerjanya. Untuk bisa lebih yakinnya memang sih bisa langsung ke dokter atau bidan saja dan menyerahkan tugas menghitung usia janin kepada ahlinya. Kedua metode tersebut akan dijelaskan secara lebih terperinci berikut ini.

Metode Hari Pertama Haid Terakhir atau HPHT

Hitung usia kehamilan bisa dilakukan dengan metode yang konvensional yaitu berdasarkan pada hari pertama haid dan haid terakhir (HPHT). Metode ini memang hanya perkiraan saja, sehingga tidak bisa mengerti secara pasti berapa usia janin yang tepat. Metode inilah yang bisa Moms perkirakan sendiri, karena tidak memerlukan alat.

Masa kehamilan yang wajar pada seorang ibu adalah berkisar pada 40 minggu setelah HPHT. Biasanya akan digunakan asumsi bahwa hari pertama kehamilan akan dinilai cukup akurat dengan pembuahan yang terjadi sekitar 11 sampai 21 hari setelah tanggal HPHT.

Moms perlu untuk mengerti usia kehamilan guna mempersiapkan proses kelahiran sang bayi. Metode ini nantinya akan digunakan untuk menghitung hari perkiraan lahir (HPL) dari bayi yang Moms kandung. Kemudian, akan ditarik kesimpulan dimana persiapan kelahiran perlu dilakukan dua minggu sebelum sampai dengan dua minggu setelah HPL.

Moms perlu untuk mengetahui kapan terakhir kali jadwal menstruasi sebelum mengalami kehamilan. Metode ini diperkenalkan pertama kali oleh Naegele. Cara ini dianggap cukup jitu untuk bisa memperkirakan kelahiran bayi. Namun, metode yang satu ini hanya cocok bagi Moms yang memiliki siklus menstruasi yang teratur setiap bulannya. 

Metode ini kurang cocok bagi Moms yang suka mengalami pergeseran jadwal menstruasi akibat ada banyak faktor. Jadi, pertama-tama, Moms perlu untuk menentukan tanggal HPHT. Setelah itu ditambahkan dengan 40 minggu setelah tanggal HPHT untuk memperkirakan HPL. Ini diasumsikan bila setiap ibu akan melahirkan bayi yang normal.

Jadi perkiraan persalinan ini ditujukan untuk bayi yang lahir sekitar 9 bulan alias tidak prematur. Rumus lengkap dari HPHT adalah tentukan HPHT, ditambah dengan satu tahun, tambah dengan tujuh hari, dan diundur tiga bulan. 

Baca Juga : Bagaimana Cara Menghitung Usia Kehamilan?

Metode USG

Metode yang hanya bisa ditentukan oleh pihak dokter atau bidan dengan menggunakan peralatan yang canggih adalah USG. Saat ada seorang ibu yang memiliki HPHT yang tidak akurat akibat siklus menstruasi yang tidak teratur, maka penentuan yang mungkin dilakukan adalah menggunakan metode USG.

Pemeriksaan fisik akan dilakukan dan bayi akan dilihat dengan alat USG. Metode pengukuran ini termasuk akurat, meskipun dilakukan pada masa awal-awal kehamilan. Menggunakan USG memungkinkan dokter untuk bisa mengukur tingkat pertumbuhan bayi secara tepat yang mana setiap janin memiliki kecepatan perkembangan berbeda.

Terkadang pertumbuhan janin menjadi cepat di usia bulan tertentu. Adakalanya di bulan berikutnya, perkembangan janin akan menjadi lebih lambat. Hitungan usia kehamilan yang akurat biasa dilakukan pada trimester awal saja. Sedangkan trimester akhir, USG digunakan untuk memantau pertumbuhan janin dengan baik.

Adakalanya kedua metode tersebut akan memberikan hasil hitung usia kehamilan dalam minggu yang berbeda. Hal tersebut terjadi, karena memang menggunakan metode yang berbeda, sehingga Moms bisa lebih menggunakan hasil dari USG saja. Hasil USG dalam memperkirakan usia janin lebih tepat daripada HPHT.

Moms yang sudah test pack dan hasilnya positif perlu segera memutuskan untuk ke bidan atau dokter. Setidaknya ada dua metode yang biasa ditawarkan kepada Moms dan pastinya metode USG lebih mahal, karena memang lebih akurat dalam hitungan usia kehamilan.