Moms pernah mendengar tentang frekuensi tendangan bayi? Bukan hanya itu loh! Pada usia kehamilan tertentu, Moms juga harus menghitungnya dengan cermat. Karenanya, kami akan menjelaskan apa itu frekuensi tendangan janin atau bayi. Bagaimana frekuensi gerakan janin yang sehat?

Apa Itu Frekuensi Tendangan Bayi?

Semakin tua usia kandungan, perkembangan bayi di dalam janin juga semakin besar. Salah satu ciri pertumbuhannya ialah janin akan melakukan gerakan seakan menendang. 

Semakin lama, gerakan tersebut semakin kuat. Bahkan, saking kuatnya, Moms juga merasakan loh. Nah, siklus kekuatan gerakan atau tendangan bayi di dalam kandungan inilah yang disebut frekuensi tendangan bayi.

Tetapi Moms tidak usah khawatir ya, gerakan ini bagus loh untuk janin. Karena itu menandakan bayi yang dikandung sehat dan tumbuh dengan baik. Maka dari itu, perhatikan dan hitung gerakannya ya Moms! 

BACA JUGA: http://hallomoms.com/kehamilan/ketahui-lebih-dalam-fakta-mengenai-placenta-previa/

Frekuensi Tendangan Bayi yang Sehat

Gerakan janin di dalam perut atau tendangan bayi harus dihitung dengan saksama. Sehingga jika ada penurunan gerakan, penanganan medis cepat dilakukan. Maka dari itu, Moms jangan malas untuk menghitungnya ya! Nah sebagai panduan, berikut kami list frekuensi tendangan bayi yang sehat:

1. Gerakan di Usia Kehamilan 12 Minggu

Sebagian besar gerakan bayi muncul ketika usia kandungan memasuki 12 minggu atau 3 bulan (trimester pertama). Namun, karena pada saat itu, bentuk janin masih kecil, gerakannya masih belum terasa. 

2. Gerakan di Usia Kehamilan 16 Minggu

Ketika kehamilan sudah memasuki minggu ke 16, gerakan bayi di dalam perut semakin kuat. Nah, di usia ini, baru Moms bisa merasakan gerakan tersebut. Tetapi masih sangat ringan Moms. Kayak dielus gitu lo!

3. Gerakan di Usia Kehamilan 20 Minggu

Frekuensi tendangan janin lebih jelas, ketika masa kehamilan sudah mencapai 20 minggu. Saking kerasnya, gerakan sudah mulai terasa keluar. Dijamin, ketika sudah memasuki usia ini, Moms akan lebih sering mengelus perut loh!

BACA JUGA: http://hallomoms.com/kesehatan/waspada-infeksi-saluran-kandung-kemih-saat-hamil/

4. Gerakan di Usia Kehamilan 24 Minggu

Di usia 24 minggu atau trimester kedua, gerakan bayi di dalam rahim semakin kuat disertai cegukan ringan. Ini pertanda, 1-2 organnya sudah mulai berfungsi. Maka dari itu, ketika sudah memasuki usia ini, Moms harus banyak berdoa ya! Agar kelak janinnya bisa lahir dengan selamat dan menjadi anak yang berbakti. 

5. Gerakan di Usia Kehamilan 28 Minggu

Frekuensi tendangan bayi selanjutnya, terjadi ketika usia kehamilan memasuki 28 minggu. Gerakan di usia ini stabil dan tidak berubah-ubah. Cuma durasi tendangan bayi lebih banyak. 

Pada usia ini loh, Moms akan sering terkejut. Pasalnya, tendangan bayi yang normal akan muncul dengan tiba-tiba. Jadi jangan panik dulu ya Moms. Itu wajar kok!

6. Gerakan di Usia Kehamilan 36 Minggu

Ketika sudah memasuki usia kehamilan 36 minggu, frekuensi gerakan bayi mulai lambat. Hal ini disebabkan oleh bentuknya yang semakin besar, sehingga ruang gerak di dalam rahim yang sempit menjadi terbatas. 

Umumnya di usia ini, gerakan janin muncul untuk merespons sesuatu saja. Seperti suara, musik, elusan dan lain sebagainya. Jadi kalau sudah masuk usia ini, dan ingin merasakan gerakan janin, silakan ajak berbicara ya Moms! Biasanya dia langsung menendang tuh. 

Nah itu, ulasan tentang frekuensi tendangan bayi yang sejatinya normal dan wajar saja. Jadi, Moms jangan panik ya, ketika janin sudah mulai menendang.