Berbagai Penyebab Nyeri Setelah Operasi Caesar

Bekas luka jahitan dari operasi caesar terkadang masih menyisakan nyeri, meski sudah lama berlalu. Kondisi ini tidak bisa disepelekan Moms, terlebih jika ada gejala lain yang mengikuti, seperti timbul nanah, demam tinggi, dan nyeri. Jika Moms mengalami demikian, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Berikut ini beberapa penyebab nyeri setelah operasi caesar.

Kondisi yang Membutuhkan Operasi Caesar

Operasi caesar merupakan operasi pembedahan untuk mengeluarkan bayi melalui sayatan dari perut Moms. Walaupun prosedur ini sudah umum, bagaimanapun caesar terbilang operasi besar yang tentunya memiliki risiko cukup besar. Oleh karena itu, dokter tidak sembarangan merekomendasikan pelaksanaan operasi caesar untuk Moms yang akan bersalin.

Lalu apa saja kondisi yang membuat operasi caesar mau tidak mau harus dilakukan? Berikut jawabannya.

Terdapat kelainan pada bayi.
Bayi berukuran terlalu besar, namun Moms memiliki panggul yang kecil.
Posisi bayi sungsang.
Riwayat penyakit yang Moms miliki, di mana penyakit itu berisiko memburuk setelah melahirkan.
Virus HIV.
Kondisi plasenta previa.
Terdapat luka terbuka karena infeksi penyakit herpes genital.
Suplai darah ke plasenta menurun sebelum kelahiran.
Kondisi kehamilan yang kompleks.

Penyebab Nyeri Usai Operasi Caesar

Infeksi bakteri atau jamur

Penyebab utama timbulnya rasa nyeri setelah operasi caesar adalah terjadinya infeksi pada luka tersebut. Infeksi tersebut bisa disebabkan bakteri atau jamur. Salah satu bakteri yang dapat menginfeksi luka jahitan bekas operasi caesar adalah bakteri Staphylococcus aureus. Selain itu, ada bakteri lain, seperti Enterococcus dan Escherichia coli. Untuk pengobatannya, biasanya dokter memberi resep antibiotik.

Bukan hanya bakteri, penyebab nyeri setelah operasi caesar juga bisa karena jamur. Jamur yang biasa menyebabkan itu adalah jamur Candida. Untuk mengobatinya, biasanya dokter akan meresepkan obat antijamur untuk Moms minum.

Terdapat Abses luka di perut

Penyebab abses luka di perut ini adalah bakteri. Biasanya akan timbul gejala berupa rasa nyeri, kemerahan, dan pembengkakan di sekitar luka jahitan. Bila infeksi sudah cukup parah, biasanya sampai timbul nanah.

Jika tidak segera diobati, bakteri tersebut bisa menyebabkan Moms terkena endometritis. Beberapa gejala endometritis yang perlu Moms waspadai, antara lain pendarahan, nyeri perut, demam, dan bengkak di bekas luka.

Kondisi Selulitis

Bakteri yang menyebabkan selulitis biasanya adalah bakteri staphylococcal atau streptococcal. Sebenarnya bakteri tersebut mudah ditemui di kulit, namun ketika terkena selulitis, ada peradangan pada jaringan di bawah kulit. Biasanya akan timbul kemerahan, pembengkakan, dan nyeri yang menyebar dengan cepat ke kulit sekitar.

Berlebihan dalam Beraktivitas Fisik

Selain infeksi, rasa nyeri yang timbul pada bekas jahitan operasi caesar bisa saja karena Moms melakukan aktivitas fisik secara berlebihan. Moms harus memahami bahwa butuh waktu cukup lama untuk memulihkan area perut setelah operasi caesar. Jika memang harus beraktivitas, lakukan dahulu yang ringan dan mintalah bantuan orang terdekat.

Beberapa Tips Penting Setelah Operasi Caesar

Lakukan beberapa hal berikut setelah Moms menjalani operasi caesar.

Tidak melakukan aktivitas berat sampai setidaknya selama enam minggu, atau sampai disetujui dokter.
Meski masih terasa sakit, Moms bisa mulai berjalan sedikit demi sedikit.
Beristirahat yang cukup.
Tidak mengangkat barang yang beratnya melebihi bayi, sampai diizinkan dokter.
Meski pembedahan dilakukan di perut, Moms akan tetap mengalami pendarahan pada vagina. Oleh karena itu, jangan lupa sediakan pembalut.
Konsultasikan ke dokter terlebih dahulu jika Moms ingin berkendara atau berhubungan seksual.
Jaga kebersihan luka dengan membersihkan menggunakan air hangat dan sabun. Usahakan ganti kain kasanya setiap hari ya, Moms.

Jadi sekarang Moms sudah tahu kan apa saja penyebab nyeri setelah operasi caesar? Jangan lupa untuk menerapkan tips yang diberikan ya Moms.