Gejala DBD pada balita bisa ditandai dengan demam tinggi. Bila demam tidak kunjung sembuh maka Moms harus segera membawanya ke dokter agar cepat dilakukan perawatan medis.
Mendengar kata “demam” sendiri, Moms pasti kebingungan dan sudah seharusnya selalu waspada jika demam pada balita tidak juga turun. Dikhawatirkan itu merupakan gejala DBD pada balita. Maka, kenali terlebih dahulu penyebab DBD berikut ini agar tidak langsung salah mengartikan DBD.
BACA JUGA: Ini Cara Mudah Mengenali Gejala DBD Pada Bayi 16 Bulan
Penyebab Penyakit DBD
- Tinggal di tempat tropis
Nyamuk sangat suka daerah tropis seperti di Indonesia. Sebab, di tempat tersebut nyamuk-nyamuk justru lebih mudah untuk berkembang biak. Sehingga tak heran jika banyak yang terkena DBD.
- Nyamuk suka tinggal di tempat yang lembab
Iklim lingkungan yang lembab dengan suhu yang hangat membuat nyamuk lebih banyak peluang untuk menelurkan telur-telurnya. Selain itu, masa inkubasi virus yang ada dalam tubuh nyamuk sangatlah cepat dalam membawa infeksi untuk banyak orang hanya dalam waktu yang singkat.
BACA JUGA: Jangan Tertukar, Kenalilah Perbedaan Gejala DBD dan Tifus
Gejala DBD Pada Balita
Setelah mengetahui penyebabnya, jangan lupa untuk pelajari ciri-ciri gejala DBD pada balita:
- Demam
Biasanya, awal pertama tanda-tanda gigitan nyamuk dbd yaitu balita akan merasa demam tanpa diikuti gejala penyakit lain.
- Pilek
Tak jarang jika demam tak turun-turun, balita akan mengalami gejala pilek setelahnya karena suhu tubuh yang tidak normal.
- Munculnya ruam kecil pada bagian tubuh balita
Periksalah area tubuh balita. Apakah terdapat bintik-bintik merah atau ruam di tubuhnya. Sebab, virus nyamuk dbd ini menyebar ke dalam tubuh dengan cepat dan menyerang sistem peredaran darah yang membuat darah semakin membeku.
- Nyeri di sekujur tubuh
Nyeri ini meliputi sendi, tulang, dan juga otot balita. Biasanya gejala ini muncul setelah 4 sampai 7 hari pasca digigit nyamuk dbd.
- Timbul mimisan
Jika kondisi sudah benar-benar parah, maka akan muncul mimisan berwarna hitam akibat kebocoran pembuluh darah. Selain itu, jumlah trombosit pun mulai turun secara drastis karena pengaruh pembekuan darah tadi.
BACA JUGA: Bahan Alami untuk Bantu Obati Gejala DBD Pada Bayi 1 Tahun
Pencegahan Demam Berdarah
Berikut cara pencegahan demam berdarah agar Moms dan balita tidak terjangkiti oleh nyamuk Aedes Aegypti.
Bersihkan bak mandi
Pastikan bak mandi dan juga wadah penampungan air di rumah harus sering dikuras ya Moms! Jangan sampai kemalasan kita justru mendatangkan penyakit di rumah sendiri. Caranya yaitu cukup kuras tempat penampung air minimal satu kali dalam satu minggu.
Hal ini berguna agar jentik-jentik nyamuk tidak hinggap di dalam air. Selain itu, nyamuk betina sering berkembang biak di sekitar dinding bak air mandi yang bersih.
Bersihkan tong sampah
Cara mudah pencegahan demam berdarah. Jangan buah sampah sembarangan dan juga pilah sampah mana yang cocok dimasukkan dalam keranjang sampah. Bedakan antara sampah organik dan anorganik. Terlebih, timbun sampah-sampah bekas seperti halnya kaleng maupun ember yang tak terpakai agar nyamuk-nyamuk tersebut tidak berkembang biak di tempat tersebut.
Oleskan obat nyamuk untuk cegah demam berdarah
Alangkah baiknya, jika sebelum tidur kita mengoleskan obat nyamuk di sekujur tubuh kita agar nyamuk-nyamuk tersebut tidak menghisap darah kita. Sebab, nyamuk sangat tidak suka bau-bauan yang wangi. Apalagi bau bunga lavender. Nyamuk amat sangat membencinya.
Semprotkan cairan anti serangga
Nyamuk sangat tidak tahan terhadap wangi dari semprotan cairan anti serangga. Maka, kita juga bisa menyemperotkannya di setiap kamar. Cara ini juga cukup efektif untuk menghindari gigitan nyamuk pada balita saat tertidur lelap.
Dapatkan vaksin DBD
Vaksin demam berdarah akan sangat membantu kita untuk mencegah terjadinya penularan virus dbd lho Moms!
Lakukan fogging
Langkah terakhir yaitu berdiskusilah pada penduduk setempat dan juga kepala desa agar dilakukan fogging sebagai pencegahan demam berdarah.
Nah, itu dia gejala hingga pencegahan demam berdarah pada balita. Semoga bermanfaat, ya, Moms!