Tentunya tidak ada orangtua yang tak menghendaki buah hati tumbuh sehat, kuat, dan cerdas, ya Moms. Untuk itu Moms harus memastikan si Kecil mendapatkan imunisasi komplit sejak lahir hingga tuntas. Ini termasuk imunisasi tahap 3 yang diberikan pada usia 3 bulan. Mengikuti jadwal imunisasi dengan tertib akan membuat anak mendapatkan kekebalan tubuh dengan optimal.

Apa Arti Imunisasi?

Secara umum pengertian imunisasi menurut WHO adalah metode untuk membangun kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu. Caranya adalah dengan memasukkan bibit penyakit yang sudah dilemahkan ke dalam tubuh untuk membentuk antibodi sehingga kebal terhadap penyakit yang dimaksud.

Saat si Kecil baru lahir dia memang mempunyai antibodi alami yang diperoleh dari Moms saat masih dalam rahim. Kekebalan tubuh alami ini sayangnya hanya bertahan beberapa bulan saja sehingga tubuhnya yang mungil akan kian rentan terhadap serangan penyakit. Inilah sebabnya buah hati Moms harus diimunisasi untuk menangkal terjangkit penyakit berbahaya.

WHO merekomendasikan beragam jenis imunisasi baru kepada para negara anggotanya untuk dimasukkan pada program wajib pemerintah. Misalnya imunisasi hepatitis, pneumokokus, vaksin penangkal infeksi saluran pernafasan, serta rotavirus untuk mencegah masalah pencernaan.

BACA JUGA: Pahami Tahap Imunisasi Pada Anak Moms, Ada Apa Saja?

Daftar Imunisasi Wajib Bayi Usia 3 Bulan

imunisasi tahap 3
imunisasi tahap 3

Apa saja jenis imunisasi untuk bayi yang sudah berusia 3 bulan? Simak ya, Moms!

  • Hepatitis B

Pemberian imunisasi hepatitis B tahap 3 akan meningkatkan efektivitas imunisasi yang diberikan pada tahap sebelumnya. Artinya kekebalan anak akan lebih kuat mengatasi virus hepatitis penyebab infeksi hati serta berbagai komplikasinya.

  • Polio

Jangan sampai si Kecil melewatkan imunisasi ini, Moms, karena akibatnya sangat berbahaya. Penyakit poliomielitis atau polio bisa menyebabkan kelumpuhan yang sering disebut lumpuh layu.

  • DTP

Di tahun 2017 penyakit difteri sempat mewabah dan menjangkiti lebih dari 900 orang. Untuk mencegahnya, anak wajib mendapatkan tahapan imunisasi DTP yang harus diulang sebanyak lima kali, termasuk di usia 3 bulan. Selain itu imunisasi ini juga dapat menangkal penyakit batuk rejan (pertusis), serta tetanus.

Pada kondisi terburuk pertusis dapat memicu kejang, kerusakan otak, hingga kehilangan nyawa pada beberapa kasus. Sementara difteri membuat anak kesulitan bernafas dan menyebabkan komplikasi pada organ-organ vital. Lalu tetanus mengakibatkan kejang dan kaku otot parah.

  • Hib

Yang berbahaya dari infeksi bakteri ini adalah tidak menimbulkan tanda-tanda apapun, tetapi memiliki akibat yang serius. Serangan bakteri Hib dapat menyebabkan infeksi radang selaput otak dan syaraf, infeksi berat tulang, paru-paru, jantung, dan sendi. Dari data yang tercatat, diketahui hampir semua kasus infeksi bakteri Hib menyerang bayi berusia 6 hingga 12 bulan.

Imunisasi Hib akan membantu buah hati Moms lebih kuat melawan serangan bakteri sehingga masa tumbuh kembangnya berjalan optimal.

BACA JUGA: Jadwal dan Tahapan Imunisasi Balita yang Harus Diketahui Setiap Ibu

Apakah Imunisasi Mempunyai Efek Samping?

Walaupun sudah mengetahui tentang manfaat imunisasi nyatanya masih ada orangtua yang menolaknya. Alasannya cukup beragam, salah satunya khawatir dengan dampak efek sampingnya. Moms, secara umum tindakan medis ini sangat aman dan sangat jarang menimbulkan efek samping imunisasi yang serius.

Memang ada kasus alergi yang terjadi, tetapi ini hanya pada 1 atau 2 anak saja dari sejuta anak yang diberi tindakan. Ini biasanya karena yang bersangkutan memiliki alergi bawaan. Jika Moms curiga buah hati mempunyai alergi tertentu, konsultasikan dengan dokter sebelum diimunisasi.

Pasca tindakan amati si Kecil dan segera mendatangi layanan medis jika menemukan sesuatu yang dirasa janggal. Demikian informasi tentang imunisasi tahap 3 untuk buah hati. Jangan sampai terlewat ya Moms!