Mengenal penyakit kanker serviks penting banget untuk Moms yang ingin terus aktif, sehat, dan memiliki kualitas hidup baik. Terlebih, jumlah kejadian penyakit kanker serviks saat ini sudah mencapai 23 kasus per 100.000 penduduk di Indonesia (data Globocan 2018). Angka ini diperkirakan akan terus bertambah.
Selain itu, penyakit kanker serviks menjadi kanker nomor dua yang paling sering dialami perempuan Indonesia setelah kanker payudara. Untuk itu, Moms wajib tahu apa saja faktor risiko terjadinya kanker serviks, gejala-gejalanya, hingga bagaimana upaya deteksi dini dan pencegahannya.
Faktor Penyebab Penyakit Kanker Serviks
Penyakit kanker serviks terjadi ketika sel-sel serviks (leher rahim) bertumbuh secara abnormal hingga menyerang jaringan dan organ lainnya. Kanker ini umumnya terjadi pada perempuan usia produktif yang telah aktif secara seksual. Ada berbagai macam faktor penyebab penyakit kanker serviks.
Faktor yang utama adalah terinfeksi HPV (human papillomavirus), khususnya HPV 16 dan HPV 18. Selain itu, memiliki banyak pasangan, berhubungan seksual sebelum usia 16 tahun, serta memiliki riwayat terjangkit infeksi menular seksual juga meningkatkan kemungkinan terkena kanker ini.
Gaya hidup tidak sehat seperti merokok juga terbukti memperburuk risiko sebanyak 2-9 kali lipat dibandingkan perempuan yang tidak pernah merokok. Nah, makanya penting banget Moms untuk mengedukasi putrinya sejak dini terkait bahaya rokok sebagai penyebab kanker.
BACA JUGA: 5 Gejala Kanker yang Bisa Dicek Sendiri tapi Sering Diabaikan
Gejala Kanker Serviks
Pada tahapan awal, penyakit kanker serviks tidak menunjukkan gejala sama sekali. Kanker tipe ini biasanya berkembang sangat lama, bisa 10 hingga 20 tahun sejak pertama terjadi infeksi virus. Meskipun demikian, di tahap lanjut gejala yang dialami akan semakin mudah untuk diamati.
Perdarahan selama dan setelah berhubungan seksual, menjadi gejala penyakit kanker serviks yang paling sering dilaporkan. Selain itu, pasien juga mengeluhkan rasa nyeri pada punggung bagian bawah, bahkan bengkak pada salah satu atau kedua kaki.
Gejala lainnya juga terkait air kencing yang bercampur darah hingga kegagalan fungsi ginjal. Jangan tunggu hingga muncul berbagai gejala seperti ini ya Moms, karena kanker serviks dapat dicegah dan dideteksi sejak dini.
Cara Mencegah Penyakit Kanker Serviks
Saat ini, pemerintah telah mempromosikan upaya untuk mendeteksi lebih awal kemungkinan munculnya keganasan pada serviks. Jika Moms memiliki satu atau lebih faktor risiko, maka Moms wajib banget meluangkan waktunya untuk mengikuti program deteksi dini kanker serviks.
Salah satunya yaitu dengan tes Inspeksi Visual dengan Asam Asetat atau yang biasa disingkat dengan IVA. Tes ini dapat diakses di puskesmas terdekat ataupun bidan. Biayanya juga sangat terjangkau dan hasilnya bisa diketahui dengan cepat. Opsi lain yang sudah cukup sering didengar yaitu Pap Smear.
Pap Smear menjadi cara mencegah penyakit kanker serviks yang sangat disarankan. Skrining ini sebaiknya dilakukan setiap tiga tahun sekali bagi perempuan usia 25-49 tahun, dan setiap lima tahun sekali bagi perempuan usia 50–63 tahun. Tes ini dapat dilakukan di dokter spesialis kandungan.
Jika hasil IVA atau Pap Smear menunjukkan infeksi HPV, pasien disarankan untuk melakukan proses pengambilan sampel jaringan. Selain itu ada juga cara pencegahan yang bisa dilakukan sejak remaja yaitu dengan vaksin gardasil. Vaksin ini bisa diberikan pada remaja putri mulai usia 12 tahun.
Nah, itu dia informasi yang Moms wajib tahu supaya bisa mengenal penyakit kanker serviks dengan lebih baik. Kanker dapat dicegah dengan edukasi, penerapan gaya hidup sehat, serta deteksi dini. Semoga informasi ini bermanfaat dan menjadi inspirasi untuk terbebas dari kanker mulai dari sekarang.