Imunisasi adalah cara paling umum yang dianjurkan untuk melindungi balita dari potensi tertular penyakit berisiko tinggi di kemudian hari. Setiap tahapan imunisasi balita memiliki maksud dan tujuannya sendiri-sendiri. Dan berikut adalah penjelasan lengkap mengenai jadwal imunisasi balita yang wajib untuk Moms ketahui.

Tahapan Imunisasi Balita dan Manfaatnya Bagi Si Kecil

Tahapan Imunisasi Balita

Jika melihat tabel jadwal imunisasi bayi, maka ada banyak sekali imunisasi yang harus dilakukan. Saking banyaknya mungkin Moms bisa lupa jika tidak mencatatnya dengan baik. Dari imunisasi DPT, BCG, Polio, Hepatitis dan lain sebagainya, semua memiliki waktu ideal untuk diberikan pada balita. Jika waktu ideal ini tidak dipatuhi, maka ada risiko sistem imun yang dibangun nantinya tidak berkembang dengan baik.

Di antara banyak imunisasi tersebut, setidaknya ada 5 jenis vaksin atau imunisasi yang paling dianjurkan. Vaksin tersebut adalah untuk Hepatitis B, Campak, BCG, DPT, dan juga Polio. Lalu, bagaimana tahapan yang tepat dalam memberikan imunisasi untuk 5 jenis vaksin ini? Berikut rinciannya Moms.

Vaksinasi Untuk Hepatitis B

Vaksinasi hepatitis B adalah yang pertama dalam urutan pemberian imunisasi pada bayi baru lahir. Sesuai prosedur, vaksin diberikan 12 jam setelah si Kecil lahir. Namun sebelum diberikan vaksin ini, si Kecil biasanya akan diberi suntikan vitamin K terlebih dulu oleh dokter. Hal ini dilakukan supaya kondisi tubuh si Kecil lebih siap dan membangun antibodi setelah diberi vaksin.

Oya Moms, pemberian imunisasi hepatitis B juga tidak cukup dilakukan satu kali. Setelah diberikan 12 jam setelah di Kecil lahir, vaksin ini juga tetap harus diberikan saat bayi berusia 2, 3, dan 4 bulan. Pemberiannya juga harus teratur.

Vaksinasi Untuk Polio            

Prosedur pemberian vaksin polio pada balita hampir sama dengan pemberian vaksin hepatitis B,  yakni sama-sama dilakukan empat tahapan. Bedanya adalah jika imunisasi hepatitis B pertama diberikan pada saat usia bayi 12 jam, maka imunisasi polio yang pertama diberikan saat bayi akan pulang dari rumah sakit atau rumah bersalin.

Sementara untuk vaksin polio 2, 3 dan 4, waktunya persis seperti pada imunisasi hepatitis B, yakni saat bayi berusia 2 bulan, 3 bulan dan 4 bulan.

Vaksinasi Untuk BCG (Bacille Calmette Guerin)

BCG adalah sejenis penyakit seperti tuberculosis yang menyerang sistem pernapasan. Penularan tuberkulosis atau yang lebih dikenal dengan TBC dapat terjadi melalui udara. Dan karena termasuk penyakit yang berisiko tinggi, maka BCG juga membutuhkan vaksin sebagai upaya pencegahannya sedini mungkin.

Tidak seperti vaksin polio dan hepatitis B yang memiliki aturan waktu cukup ketat, imunisasi BCG dapat dibilang lebih fleksibel. Meskipun demikian, kurun waktu pemberian vaksin BCG tetap yang terbaik adalah dalam masa dua bulan setelah bayi dilahirkan.

Vaksinasi Untuk Campak

Berbeda dengan jadwal imunisasi bayi 1 bulan seperti halnya waktu pemberian vaksin hepatitis B dan juga polio, imunisasi campak pertama baru  dapat dilakukan saat si Kecil sudah berusia 9 bulan.

Sementara untuk vaksin yang kedua diberikan ketika usia si kecil sudah 1,5 tahun atau 18 bulan. Jarak yang cukup jauh ini sudah efektif untuk melindungi si Kecil dan potensi terserang penyakit campak.

Vaksinasi Untuk Difteri, Pertusis dan Tetanus (DPT)

Dibandingkan dengan imunisasi lainnya, imunisasi DPT adalah  yang paling banyak dijadwalkan. Hal ini dilakukan karena vaksin DPT sendiri diformulasi untuk mencegah tiga penyakit sekaligus, yakni difteri (infeksi kerongkongan dan selaput lendir hidung), pertusis (infeksi saluran pernapasan) dan juga tetanus.

Pemberian imunisasi DPT yang pertama dilakukan pada si Kecil minimal ketika usianya sudah 2 bulan ya Moms. Selanjutnya vaksin DPT 2 dan 3, dilakukan saat balita telah berusia 3 dan 4 bulan. Dan ini biasanya akan tetap berlanjut hingga anak berusia beberapa tahun.

Sebenarnya masih ada beberapa lagi vaksin tambahan untuk si Kecil Moms. Misalnya seperti vaksin untuk varisela, influenza dan juga PCV. Namun lima jenis imunisasi yang sudah diuraikan di atas secara umum dianggap sudah cukup sempurna sebagai tahapan imunisasi balita.