Sulit buang air besar mungkin belum menjadi masalah yang serius, lalu bagaimana jika buang air besar yang disertai dengan darah? Moms harus waspada akan hal itu. Keluarnya darah saat BAB bisa jadi penderita mengalami gangguan pencernaan dalam atau ada luka pada anus. Apa saja kemungkinan kemungkinan yang menjadi penyebab BAB berdarah?

Penyebab BAB berdarah yang Harus Diwaspadai

Penyebab BAB berdarah pada laki-laki maupun wanita bisa diidentifikasi mulai dari warna feses dan darah yang keluar. Untuk gangguan di anus, biasanya feses dan darah berwarna cerah. Untuk gangguan usus besar, darah cenderung merah tua dan untuk luka di usus kecil biasanya berwarna merah kehitamanan.

BAB yang disertai darah bisa dibilang termasuk kondisi yang dianggap mengkhawatirkan, walaupun  belum tentu hal tersebut pasti disebabkan oleh penyakit yang serius. Namun alangkah baiknya jika Moms mengetahui apa saja yang menyebabkan BAB berdarah agar segera mendapat penanganan yang lebih tepat.

Baca Juga : Harus Waspada! 9 Penyebab BAB Berdarah yang Tidak Boleh Disepelekan

1. Wasir

Pertama ada wasir atau hemoroid atau bisa disebut juga dengan ambeien. Wasir sendiri adalah gangguan berupa pembesaran pembuluh darah pada area rektum sehingga anus mudah berdarah saat BAB. Gejala dari wasir yaitu adanya rasa gatal atau sakit di daerah anus, bab berdarah menetes dan munculnya lendir setelah BAB.

Wasir biasanya juga disebabkan karena sembelit yang berlangsung lama, kehamilan, sehabis melahirkan dan duduk yang terlalu lama. Untuk mengobati bab berdarah sementara Moms bisa minum air putih, makan banyak serat dan hindari mengejan ketika BAB.

2. Penyakit Divertikulum

Penyakit Divertikulum yaitu terjadinya peradangan divertikula pada pencernaan. Divertikula adalah penonjolan abnormal kantong kecil pada dinding usus. Jaringan abnormal tersebut menghasilkan zat kimia yang biasa diproduksi di pankreas sehingga bisul dan pendarahan terjadi.

Gejala dari penyakit divertikulum yaitu nyeri ringan pada perut, keluarnya feses bercampur dengan darah dan mual serta muntah. Divertikulum biasanya adalah kondisi yang sudah ada sejak lahir.

3. Anal Fissure

Anal fissure yaitu robekan pada anus atau mukosa anus. Mukosa anus sering terluka saat buang air besar. Akibatnya muncul darah merah dan rasa sakit yang luar biasa ketika BAB. Penyakit ini juga menyebabkan penderitanya merasa terus ingin buang air besar. Penyakit ini dapat sembuh sendiri dalam beberapa pekan.

4. Tukak lambung

Tukak lambung adalah luka pada dinding lambung atau ujung atas usus kecil. Penyakit ini disebabkan infeksi bakteri H.pylori dan penggunaan obat obat seperti aspirin dengan dosis yang tinggi. Gejala yang menyertai yaitu nyeri ulu hati/ maag, mual, muntah, hilangnya nafsu makan, dada terasa terbakar dan feses berdarah.

5. Fistula Ani

Fistula ani adalah infeksi kelenjar anus yang ditandai dengan adanya lubang kecil pada area usus besar dan kulit disekitar dubur. Terbentuknya lubang di kulit menyebabkan adanya pendarahan di anus. Fistula ani sendiri biasanya terjadi karena infeksi tuberkulosis dan HIV serta komplikasi pembedahan di anus. Gejala lain yang menyertai yaitu nyeri dan bengkak di sekitar anus dan adanya bau tidak sebab di anus.

6. Kanker Usus

Gejala umum dari kanker usus yaitu terjadinya pendarahan pada anus. Gejala lain yang menyertai yaitu diare, sembelit, perut kembung, sakit perut serta perubahan warna pada tinja. Pada stadium lanjut, gejala yang timbul yaitu kelelahan dan penurunan berat badan drastis.

Penyebab BAB berdarah memang ada yang dikarenakan oleh penyakit berbahaya dan tidak. Namun Moms harus tetap hati hati dan segera periksakan ke dokter jika gejala yang dialami sangat mengkhawatirkan. Untuk penanganan awal jika Moms atau keluarga mengalami BAB berdarah adalah jangan mengejan ketika BAB agar tidak muncul pendarahan yang lebih hebat.