Mengetahui ciri kanker payudara pada ibu menyusui sangat penting Moms. Penyakit berbahaya ini sering jadi momok bagi para wanita, terutama mereka yang memiliki bayi usia kurang dari setahun. Semakin cepat diketahui, semakin cepat pula resiko ibu dan si kecil terkena kondisi lebih berbahaya. 

Ciri-ciri Kanker Payudara pada Ibu Menyusui

Kanker payudara merupakan ancaman serius, Moms. Banyak data menunjukkan bahwa penyakit ini merupakan salah satu pembunuh paling mematikan di Amerika Serikat. Sangat penting mengenali ciri kanker payudara sejak dini dan segera melakukan perawatan. 

Beberapa gejala yang umumnya muncul pada penderita kanker payudara yakni:

  • Ukuran. Kanker biasanya menyebabkan perubahan ukuran payudara secara drastis. Ada yang membesar atau mengecil. Prosesnya terjadi sangat cepat. 
  • Nyeri. Penderita kanker payudara bakal merasakan sensasi nyeri. Hal ini biasanya terjadi di sekitar area ketiak. Pada beberapa kasus bisa terjadi radang. 
  • Warna. Perhatikan area di sekitar puting. Jika terjadi perubahan warna, kemungkinan besar ini adalah indikasi awal munculnya kanker. 
  • Benjolan. Salah satu gejala paling umum pada penderita kanker payudara. Biasanya berbentuk mirip kelereng dan muncul di salah satu bagian payudara. Ketika dipegang tidak terasa sakit, keras, dan tidak bergeser.
  • Gatal. Kanker payudara juga bisa menimbulkan sensasi gatal. Biasanya terjadi di sekitar puting susu. Waspada jika gejala ini mulai sering timbul. 
  • Cairan. Jangan sepelekan cairan yang keluar dari puting. Jika dirasa mengandung nanah, darah, atau hal lain yang tak biasa, segera periksakan diri ke dokter. 
  • Puting. Perhatikan juga bentuk puting. Jika terlihat masuk ke dalam alih-alih menonjol, hal ini bisa jadi pertanda kanker. Perhatikan juga apakah area di sekitar payudara tampak kemerahan atau menghitam.

BACA JUGA: Catat! 10 Makanan yang Baik untuk Kesehatan Ginjal

Kenali Benjolan

Tidak semua benjolan pada payudara bisa berujung kanker Moms. Benjolan berbahaya biasanya tidak akan menghilang setelah kurang lebih satu minggu. Meski sudah diobati, bakal muncul lagi di tempat yang sama. 

Moms patut waspada jika benjolan tersebut terus membesar, apalagi tidak bisa digerakkan. Benjolan pada penderita kanker payudara umumnya juga sulit digerakkan. Jika terus dibiarkan, bisa mengakibatkan lesung kulit. 

Resiko Rendah

Meski termasuk penyakit berbahaya, jangan lantas panik berlebihan ya Moms. Kanker payudara memang bisa menyerang siapa pun, tak peduli usia dan kondisi. Bahkan lebih rentang dialami orang-orang dengan kondisi khusus, seperti berusia tua maupun punya riwayat secara biologis. Namun khusus untuk ibu hamil, kemungkinannya lebih rendah.

Menurut hasil laporan Sue Hermann & Beth Nolson, hanya sekitar tiga persen penderita kanker payudara berstatus ibu menyusui. Bahkan lebih lanjut, seorang ahli diet bernama Lindsey Wohlford pernah mengklaim bahwa wanita yang berkomitmen memberikan ASI eksklusif memiliki kemungkinan lebih kecil untuk terkena penyakit ini. Hal ini karena proses memberikan ASI punya fungsi penting dalam membuang kelebihan hormon estrogen, salah satu penyebab kanker. 

BACA JUGA: Wajib Tahu! 4 Persiapan Menyusui yang Benar

Manfaat Positif Menyusui

Selain mengurangi resiko terkena kanker payudara, menyusui juga bermanfaat untuk meminimalisir munculnya kanker indung telur alias ovarium. Hal ini karena selama masa memberikan ASI, tubuh tidak akan mengalami ovulasi. Nah, semakin sedikit proses ovulasi, makin kecil pula kemungkinan terjadi mutasi yang bisa memicu munculnya kanker. 

Minimnya jumlah ovulasi juga menekan kandungan hormon estrogen dalam tubuh. Seperti yang Moms mungkin tahu, kelebihan hormon tersebut berpotensi memicu munculnya kanker. Penelitian menunjukkan bahwa wanita yang alami terapi estrogen pasca menopause bakal lebih beresiko terkena kanker payudara. 

Itulah beberapa ciri kanker payudara dan ulasan singkat mengenai cara pencegahannya. Semoga berguna ya Moms, selalu kenali perubahan yang terjadi pada tubuh dan segera konsultasi dengan dokter jika merasa ada yang tak beres.