Wabah penyakit berbahaya bisa terjadi karena kurangnya penerapan vaksin, yang didahului oleh ketidakpahaman orang tua terkait tahap imunisasi untuk anak versi IDAI. IDAI merupakan singkatan dari Ikatan Dokter Anak Indonesia, dan secara aktif berperan untuk mengkampanyekan pentingnya imunisasi lengkap.
Ketidaktahuan masyarakat tentang pentingnya imunisasi ini dapat memicu terjadinya kejadian seperti wabah polio (tahun 2005-2006) dan wabah difteri (tahun 2007-2013). Kali ini, Moms perlu memahami apa saja yang penting terkait imunisasi dan tahapan imunisasi yang benar. Ini penting sebagai bekal untuk mendampingi tumbuh kembang anak.
Anjuran IDAI dan Kemenkes Terkait Imunisasi
IDAI dan Kementerian Kesehatan sepakat, bahwa imunisasi sebaiknya dilaksanakan oleh seluruh anak Indonesia. Pelaksanaannya dapat dilakukan di Puskesmas, rumah sakit atau rumah vaksin, sesuai jadwal yang tergantung pada tanggal kelahiran anak. Rangkaian imunisasi ini harapannya akan mencegah terjadinya sakit berat, wabah dan kematian.
Mengenal Tahap Imunisasi Untuk Anak Versi IDAI
Kesadaran masyarakat tentang imunisasi sangat penting, minimal terkait tahapan imunisasi dasar lengkap. Jika mengikuti jadwal imunisasi IDAI 2017, maka ada cukup banyak jenis vaksin (wajib dan tambahan) yang bisa diberikan untuk anak. Berikut ini adalah tahapannya.
Imunisasi Hepatitis B
Sesuai jenis vaksinnya, ada sedikit perbedaan jadwal imunisasi ini, yaitu:
- Monovalent, diberikan pada usia 1 bulan dan dilanjutkan pada usia 6 bulan.
- Hepatitis B kombinasi DTPw, dijadwalkan saat usia si kecil 2, 3, dan 4 bulan.
- Hepatitis B kombinasi DTPa, dapat diberikan pada usia 2, 3, dan 6 bulan.
BACA JUGA: Jangan Sampai Terlewat, Inilah Tahapan Imunisasi Wajib pada Anak
Imunisasi Polio
Rangkaian imunisasi polio terdiri dari 4 kali vaksin. Pertama pada saat lahir (sebelum pulang dari rumah sakit), dan selanjutnya berturut-turut pada bulan ke 2, 3 dan 4 bulan.
Imunisasi BCG
Vaksin BCG sebaiknya diberikan pada saat si kecil maksimal berusia 3 bulan. Jika Moms melewati jadwal ini, maka mintalah uji tuberkulin dulu dari dokter sebelum memberikan vaksinasi BCG.
Imunisasi DTP (DTP, DTPw dan DTPa)
Imunisasi ini dijadwalkan saat bayi berusia 6 minggu.
Imunisasi Rotavirus
Vaksin yang mencegah diare kronis ini ada 2 jenis, yakni monovalen dan pentavalen. Monovalen dijadwalkan 2 kali dengan jarak 4 minggu, dalam rentang usia anak 6-14 pekan, dan maksimal 24 pekan. Pentavalen dijadwalkan 3 kali dengan jarak tertentu.
Imunisasi Campak, MR, MMR
Vaksin untuk mencegah campak ini dilakukan saat sang buah hati berusia 9 bulan, 18 bulan, dan 6 tahun. Namun imunisasi kedua bisa dilewati jika Moms memberikan vaksin MR/MMR saat si kecil usianya 15 bulan.
BACA JUGA: Wajib Paham! Ini Tahapan Vaksin Hepatitis B yang Harus Diketahui
Imunisasi PCV
Imunisasi ini diberikan dengan aturan khusus, yakni berjarak 2 bulan dari imunisasi sebelumnya. Rentang usia pemberian PCV pertama adalah 7 sampai 12 bulan. Yang kedua dilakukan di atas 1 tahun.
Imunisasi Varisela
Vaksin varisela dijadwalkan pada saat si kecil berusia 12 bulan.
Imunisasi HPV
Diberikan pada anak usia 10 tahun ke atas, dengan jarak waktu tertentu dengan rangkaian selanjutnya.
BACA JUGA: Pahami Tahap Imunisasi Pada Anak Moms, Ada Apa Saja?
Berikan Imunisasi Terbaik Untuk Anak
Imunisasi yang baik, adalah yang dilakukan dengan tepat waktu, dan secara lengkap. Untuk Moms yang ingin memberikan imunisasi lain seperti Japanese Encephalitis atau Dengue, bisa langsung berkonsultasi dengan dokter. Dokter tentunya lebih paham apa saja imunisasi yang harus diberikan untuk buah hati Moms.
Memahami tahap imunisasi untuk anak versi IDAI, akan membantu Moms untuk merancang jadwal imunisasi untuk si kecil. Jangan sampai terlewat, karena imunisasi sangat penting untuk daya tahan sang buah hati. Jika bingung, sebaiknya konsultasikan bersama dokter anak terdekat atau kepercayaan Moms. Sudah siap mendampingi anak imunisasi sesuai jadwal, Moms?