Benjolan di payudara bukan sesuatu yang bisa disepelekan Moms. Bisa jadi itu adalah mastitis yang menjadi salah satu kendala para ibu menyusui. Ini adalah jenis infeksi kerap menyerang wanita yang tengah menyapih buah hati. Lantas apa saja penyebab dan cara mengatasinya? Yuk, simak bersama penjelasannya.
Penyebab Mastitis: Bakteri
Penyebab utama mastitis adalah bakteri yang masuk dalam jaringan payudara. Hal ini lantas menimbulkan pembengkakan dan infeksi. Tingkatannya beragam, mulai dari ringan hingga parah.
Mastitis biasanya dialami ibu-ibu menyusui di enam minggu pertama pasca persalinan maupun menyapih, paling sering antara minggu ke-2 hingga ke-3. Meski demikian, gejala ini bisa juga menimpa selama periode menyusui atau bahkan pada wanita yang sementara tidak menyusui.
Menurut data yang dikeluarkan World Health Organization (WHO), 10 persen wanita menyusui bisa mengalami mastitis. Tak hanya menyebabkan menurunnya produksi ASI (Air Susu Ibu), kondisi ini juga berbahaya lantaran berpotensi meningkatkan transmisi vertikal beberapa penyakit.
Cara Bakteri Menyerang Payudara
Bakteri penyebab mastitis bisa menyerang payudara lewat beberapa celah. Selain bersentuhan langsung dengan sumber bakteri, penyakit internal juga bisa menjadi biang mimpi buruk ibu menyusui ini. Setidaknya ada lima faktor yang perlu Moms waspadai, yakni:
- Bersentuhan dengan Sumber Bakteri
Waspadai bersentuhan dengan benda yang mungkin mengandung bakteri jahat. Tak hanya itu, mastitis juga bisa disebabkan mulut bayi mengandung bakteri hingga masuk saluran air susu dan payudara.
- Luka di Sekitar Puting
Daya hisap bayi yang terlalu kuat ketika menyusui bisa menyebabkan luka. Jika tidak ditangani dengan baik, bisa mengakibatkan nanah di sekitar areola. Hal ini sekaligus merupakan kondisi sempurna bagi bakteri untuk berkembang dan menjadi mastitis.
- Pernah Terkena Infeksi
Mastitis merupakan jenis infeksi yang bisa terulang. Bukan tak mungkin gejala serupa akan menyerang jika Moms tak berhati-hati dan memperhatikan kebersihan ketika sedang menyusui.
- Saluran ASI Tersumbat
Aliran ASI yang tidak lancar juga bisa memicu terjadinya mastitis. Hal ini rentan mengakibatkan pembengkakan, hingga akhirnya menyebabkan kondisi yang tak diinginkan pada ibu menyusui.
- Anemia
Penderita Anemia juga wajib waspada karena kondisi ini bisa menyebabkan daya tahan tubuh menurun drastis. Sistem imun yang rapuh bakal sangat rentan terhadap serangan mastitis.
BACA JUGA: Bahaya Infeksi Payudara, Kenali Gejala dan Cara Mengobatinya
Gejala yang Wajib Diwaspadai
Mastitis pada satu ibu bisa berbeda penyebabnya dibanding ibu lain. Meski begitu, gejala yang timbul biasanya serupa. Beberapa kondisi umum yang mungkin terjadi antara lain:
- Demam tinggi (suhu lebih dari 35 derajat celcius), disertai tubuh menggigil.
- Muncul garis merah di sekitar ketiak.
- Terdapat benjolan merah di sekitar payudara. Terasa panas, tegang, dan nyeri ketika disentuh.
- Tubuh terasa ngilu atau nyeri di beberapa bagian.
- Bayi menolak ASI. Hal ini disebabkan tingginya kadar natrium dalam air susu hingga membuatnya terasa lebih asin.
Mencegah Mastitis
Jika merasa mengalami gejala mastitis, jangan lantas panik ya Moms. Dalam tingkatan ringan, kondisi ini bisa sembuh dengan sendirinya kok. Ludah bayi mengandung antibiotik yang bisa menyembuhkan puting terinfeksi. Oleh karena itu, melanjutkan proses menyusui masih diperkenankan asal tidak terjadi gejala berkelanjutan yang membuat tubuh terasa tak nyaman.
Selain itu, ada beberapa langkah sederhana yang bisa Moms coba untuk mencegah mastitis. Beberapa di antaranya adalah:
- Istirahat. Stress maupun kondisi tubuh kurang fit sangat rentan terhadap serangan penyakit. Pastikan Moms mendapatkan waktu istirahat cukup agar badan senantiasa bugar selama masa menyusui.
- Minum. Dehidrasi bisa menyebabkan sistem metabolisme terganggu. Tubuh jadi mudah terinfeksi bakteri. Minum banyak cairan akan sangat membantu memulihkan kondisi badan.
- Payudara. Menggunakan pakaian dalam terlalu ketat atau longgar bisa mengakibatkan pembengkakan pada payudara. Selain itu, usahakan menggunakan kedua payudara secara bergantian selama masa menyusui. Perhatikan juga posisi tubuh ketika memberikan ASI, jangan sampai mengalami puting robek atau terbelah.
- ASI. Pembengkakan pada payudara juga bisa terjadi ketika ASI tidak dikeluarkan secara sempurna. Pastikan Moms memberikan semua susu hingga mengurangi resiko pengendapan dan pembengkakan.
- Kompres. Jika menemukan pembengkakan di sekitar payudara, segera ambil wadah berisi air hangat dan kain bersih. Kompres di area yang tampak kemerahan dan terasa tegang.
Itulah sedikit ulasan mengenai mastitis beserta penyebab, gejala, dan cara mengatasinya. Semoga bisa membantu ya Moms. Semoga senantiasa diberi kesehatan serta kelancaran selama mendampingi tumbuh kembang buah hati tercinta.