Apakah Moms suka memelihara hewan berbulu yang menggemaskan seperti kucing? Tapi tahukah Moms jika kebutuhan hidup kucing tidak hanya sekedar makan dan bermain? Ya, kucing juga membutuhkan vaksin kucing untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya.

Secara garis besar ada 2 tahapan untuk pemberian vaksin, yaitu anjuran dari Zoetis dan anjuran dari MSD Animal Health. Vaksin kucing bisa diberikan kepada semua kucing yang sehat, jadi tidak didasarkan atas ras dan jenis kucing.

BACA JUGA: Apa Saja Mitos tentang Kehamilan di Indonesia?

Jadwal Vaksin Berdasarkan Anjuran Zoetis

Jenis yang pertama yaitu vaksin felocell 3 dilakukan ketika usia menginjak umur 8 minggu, 12 minggu, dan diulang setiap tahun. Vaksin jenis ini mencegah penyakit panleukopenia, rhinotracheitis, dan calici.

Jenis yang kedua yaitu vaksin felocell 4 yang diberikan ketika usia menginjak umur 8 minggu dan 12 minggu. Vaksin jenis ini mencegah penyakit panleukopenia, rhinotracheitis, calici, dan chlamydia.

Jenis yang ketiga yaitu vaksin defensor 3 yang diberikan ketika umur berusia 16 minggu dan disarankan untuk diberikan lagi setiap tahun. Vaksin jenis ini berguna untuk mencegah penyakit rabies pada kucing.

Jenis vaksin yang keempat yaitu vaksin freekick 4 yang juga diberikan setiap tahunnya. Vaksin jenis ini mencegah penyakit panleukopenia, rhinotracheitis, calici, rabies, dan klamidia.

Walaupun terlihat rumit, manfaat vaksin kucing sangat besar untuk kesehatan mereka. Jadi jangan sampai terlewat dan menunggu kucing sakit untuk mendapatkan perawatan. Selain itu hewan peliharaan yang sakit juga berpotensi menular kepada pemiliknya lho.

BACA JUGA: Tanpa Disadari, Inilah Hal-Hal yang Membahayakan Kehamilan & Janin

Jadwal Vaksin Berdasarkan Anjuran MSD Animal Health

Vaksin Kucing
Vaksin Kucing

Jenis vaksin yang pertama yaitu vaksin tricat yang diberikan ketika usia menginjak umur 8 hingga 9 minggu dan dilanjutkan ketika usia 12 hingga 14 minggu. Vaksin jenis ini berguna untuk mencegah penyakit panleukopenia, rhinotracheitis, dan calici.

Jenis vaksin yang kedua yaitu vaksin tetracat yang diberikan bersamaan dengan tricat, yaitu di umur 8 hingga 9 minggu dan juga diberikan lagi ketika usia kucing 12 hingga 14 minggu. Vaksin jenis ini berfungsi untuk meminimalisir penyakit panleukopenia, rhinotracheitis, calici, dan chlamydia.

Jenis vaksin yang ketiga yaitu vaksin rabies yang ditanamkan ke tubuh kucing ketika kucing mencapai umur 20 minggu. Seperti namanya, vaksin ini meminimalkan penyebaran penyakit rabies yang berpotensi menular ke manusia.

Untuk setiap tahunnya, disarankan untuk melakukan vaksin tricat plus rabies untuk menghindari penyakit panleukopenia, rhinotracheitis, calici dan juga rabies. Selain itu ada juga vaksin tetracat plus rabies yang dilakukan setiap tahunnya. Jenis vaksin ini berguna untuk mencegah penyakit panleukopenia, rhinotracheitis, calici, chlamydia, dan juga rabies.

Setelah mendapatkan vaksinasi, jangan mandikan kucing selama minimal seminggu ya, Moms. Berikan kucing tempat yang hangat dan terhindar dari hewan lain yang berpotensi penyakit.

Untuk beberapa kasus yang pernah terjadi, efek samping yang ditimbulkan oleh vaksinasi adalah bengkak pada bagian bekas jarum suntik, alergi, demam, hingga muntah. Jika peliharaan Moms mengalami gejala tersebut, jangan tunggu lama untuk membawa ke dokter hewan.

Untuk informasi yang lebih akurat, Moms bisa mengunjungi pet shop atau tempat perawatan hewan yang menyediakan vaksin kucing terdekat. Di tempat tersebut kucing Moms akan mendapatkan perawatan dan cek kesehatan secara rinci.Sekarang Moms sudah lebih paham kan terkait tahapan vaksin kucing? Sayangi kucing Moms dengan memberikan tempat, makan, dan minum yang layak serta vaksinasi secara rutin. Dengan begitu kucing akan selalu sehat dan tidak berpotensi terkena penyakit berbahaya.