HalloMoms, penyakit corona yang terjadi akibat virus itu sembuhnya oleh sistem kekebalan tubuh sendiri, bukan dari obat kimia. Caranya tubuh harus divaksin atau imunisasi. Itulah pentingnya mengikuti tahapan imunisasi bayi yang wajib dan lengkap.

Imunisasi sendiri berarti memasukkan antigen dengan sengaja untuk merangsang tubuh membuat penawarnya sendiri.

Apakah Imunisasi untuk Bayi Berisiko?

Tenang saja, Moms, karena antigen virusnya sudah dilemahkan dengan berbagai cara, sehingga tidak akan mengancam keselamatan si kecil.

Dengan cara ini, satu ketika, andai bayi terpapar virus yang sama, tubuhnya dapat membuat antigen seketika. Karena di dalam tubuh sudah ada cetak birunya.

Justru dengan cara imunisasi ini, kesehatan si kecil lebih terjaga. Karena sudah kenal dengan virus ini sebelumnya, tubuhnya jadi tak perlu kaget. Begitu pun efek penyakitnya menjadi tidak terlalu berat, atau malah tak berefek sama sekali.

BACA JUGA: Pahami Tahap Imunisasi Pada Anak Moms, Ada Apa Saja?

Tahapan Imunisasi yang Wajib untuk Bayi di Bawah 1 Tahun

Tahapan Imunisasi Bayi
Tahapan Imunisasi Bayi

Perlu dipahami ya, Moms, khususnya yang baru punya momongan, bahwa istilah bayi itu untuk anak di bawah 1 tahun. Di bawah 3 tahun pakai batita (bayi di bawah tiga tahun), sedangkan balita di bawah 5 tahun.

Ada 8 jenis yang imunisasinya perlu diberikan mulai dari bayi (di bawah 1 tahun). Yaitu:

1. Hepatitis B

Hepatitis B adalah virus yang menyerang hati, bisa menyebabkan pengerasan hati dan penyakit kuning. Imunisasi hepatitis B untuk bayi dijadwalkan 4 kali: saat lahir, bulan 2, 3, dan 4.

2. Polio

Polio adalah penyakit akibat virus yang mampu mengakibatkan pelemahan otot. Otot jadi tidak bertumbuh, tidak bisa kontraksi (menegang dan mengeras). Dulu Indonesia sempat dinyatakan bebas polio, tapi karena kurangnya kontrol imunisasi, ada lagi yang terjangkit.

Imunisasi polio untuk bayi dilakukan 4 kali, yaitu di bulan 2, 3, dan 4. Satu lagi di bulan 18 atau 1 tahun jalan.

3. BCG

Sebutan BCG diambil dari nama-nama penemunya, Calmette dan Guerin. Memang bukan virus, tapi mikrobakteri penyebab TBC yang berbentuk bacillus (basil = batang). TBC ini menyebabkan tak bisa bernapas normal, karena paru-paru yang harusnya seperti spons, jadi ada titik-titik berisi mikrobakteri.

Imunisasi BCG untuk bayi dilakukan 1 kali saja, sejak lahir – 2 bulan yang bisa efektif untuk 15 tahun ke depan.

4. DPT

DPT adalah vaksin untuk 3 penyakit sekaligus: difteri, pertusis, dan tetanus.

Difteri menyebabkan mulut dan hidung ada semacam lapisan sarang laba-laba, membuat sulit napas. Pertusis menyebabkan batuk yang tak berhenti-berhenti. Tetanus mengakibatkan kaku dan tegang seluruh otot tubuh (biasanya setelah terluka yang cukup dalam)

Imunisasi DPT untuk bayi dilakukan 3 kali, di usia: 2, 3, dan 4 bulan.

BACA JUGA: Jadwal dan Tahapan Imunisasi Balita yang Harus Diketahui Setiap Ibu

5. HiB

HiB adalah Haemophyllus infulenza typeB, penyakit influenza serius yang dapat menyebabkan radang pada saluran napas dan menyebar. Penyebarannya sampai ke otak, jantung, tulang, hingga jaringan di bawah kulit. Bisanya menyerang anak usia 0 – 5 tahun.

Imunisasi HiB untuk bayi diberikan 3 kali, di usia: 2, 3, dan 4 bulan.

6. PCV

Mirip dengan HiB, Pneumo Coccus Vaccines (PCV) juga menyerang saluran napas dan otak. Imunisasi ini penting, apalagi makin banyak strain Streptococcus pneumoniae yang resisten antibiotik. Infeksi PCV yang diberikan pada anak dapat mencegah 13 jenis serangan Streptococcus pneumoniae.

Imunisasi PCV untuk bayi ini dilakukan sebanyak 3 kali, yakni di usia: 2, 4, dan 6 bulan.

7. Rotavirus

Rotavirus menyebabkan penyakit diare akut yang pada anak dapat menyebabkan dehidrasi parah. Dehidrasi pada anak lebih berbahaya daripada orang dewasa, karena anak belum mampu mengurus dirinya sendiri.

Imunisasi rotavirus untuk bayi diberikan 3 kali di usia, 2, 4, dan 6 bulan.

8. Campak

Imunisasi campak bukan agar dewasa tidak mudah dicampakkan, ya Moms, tetapi untuk menghindari penyakit measles (campak) akibat virus rubeola. Imunisasi campak untuk bayi hanya diberikan sekali, saat usia bayi 9 bulan.

9. Influenza dan Japanese Encephalitis

Keduanya merupakan jenis penyakit berbeda, tapi sifat imunisasinya opsional dan situasional. Influenza diberikan di usia 6 bulan dan berulang setiap tahun. Sedangkan JE diberikan di usia 12 bulan.

Nah, sudahkah Moms pahami tahapan imunisasi bayi apa saja dan kapan saja? Jika sudah, ikuti dengan lengkap ya, untuk menjaga keselamatan buah hati.