Mengamati tahap imunisasi pada anak adalah salah satu fase penting dalam kehidupan seorang ibu. Sejak si kecil lahir, ia perlu segera mendapatkan beberapa vaksin, sebagai usaha untuk mencegah penyakit. Bahkan ada vaksin yang harus diberikan maksimal 12 jam setelah kelahiran.
Ketatnya jadwal dan tahapan imunisasi inilah yang membuat Moms perlu berhati-hati agar tak terlewat. Moms juga perlu memilih tempat pelaksanaan imunisasi, baik di Puskesmas maupun rumah sakit.
Tahap Imunisasi Pada Anak
Sesuai jadwal imunisasi Kemenkes, ada dua golongan besar tahap imunisasi pada anak. Keduanya perlu dilakukan dan disikapi dengan bijak.
Imunisasi Dasar Lengkap (Usia 0-9 Bulan)
Pada rentang usia ini, kedisiplinan Moms dalam mendampingi si kecil untuk imunisasi menjadi sangat penting. Jumlah vaksin yang wajib diberikan cukup banyak, dan harus diperhatikan dengan baik urutannya.
- Saat baru lahir, imunisasi Hepatitis B (HB-0) perlu diberikan pada si kecil, maksimal 12 jam setelah lahir. Sebelum imunisasi tersebut, si kecil juga perlu diberi suntikan vitamin K1 dengan jarak minimal 30 menit sebelum imunisasi pertamanya.
- Pada usia 1 bulan, bayi bisa mendapatkan vaksin BCG dan Polio 1. Namun ada juga yang berpendapat, sebaiknya imunisasi BCG dilakukan saat usianya 2 bulan.
- Tepat pada usia 2 bulan, lanjutkan rangkaian imunisasi Polio 2, dan mulailah vaksin Pentavalen 1.
- Usia 3 bulan, bayi mendapatkan rangkaian Pentavalen 2 dan Polio 3.
- Usia 4 bulan adalah masa rangkaian terakhir Pentavalen 3, Polio 4, serta Polio suntik (IPV).
- Saat usianya 9 bulan, berikan imunisasi Campak atau MR.
BACA JUGA: Daftar Penting Tahapan Imunisasi Anak yang Tidak Boleh Dilewatkan
Imunisasi Lanjutan (Di Atas Usia 9 bulan)
- Jika vaksinasi dasar sudah lengkap, Moms bisa masuk ke fase vaksinasi wajib lanjutan, yang meliputi beberapa tahap berikut:
- Usia 18 bulan, si kecil melanjutkan vaksinasi Pentavalen dan Campak (booster)
- Pada usia sekolah (kelas 1 SD), anak mendapatkan vaksin DT serta Campak/MR.
- Imunisasi selanjutnya (kelas 2 dan 5 SD), biasanya dilakukan di sekolah. Vaksin yang diberikan adalah vaksin Hepatitis B dan BCG. Vaksin BCG sangat penting untuk mencegah penyakit tuberkulosis, sementara Hepatitis B mencegah penyakit hati yang mampu memicu kanker hati dan sirosis.
Imunisasi Tambahan dan Anjuran
Ada beberapa jenis vaksin yang memang tidak masuk dalam jadwal imunisasi wajib. Beberapa pelaksanaannya juga tidak bisa di Puskesmas, tapi harus di rumah sakit atau rumah vaksin dan sejenisnya. Beberapa jenis vaksinasi tambahan adalah MMR, PCV, Influenza, tifoid, dan varisela.
Selain itu, ada juga vaksin HPV (Human Papiloma Virus) yang diberikan pada saat anak mulai beranjak besar. Vaksin ini mencegah penyakit infeksi menular seksual dan kanker serviks. Vaksin tersebut diberikan 3 kali sejak anak berusia minimal 10 tahun.
BACA JUGA: Wajib Paham! Ini Tahapan Vaksin Hepatitis B yang Harus Diketahui
Berkonsultasi dengan Dokter Terkait Imunisasi
Untuk berbagai vaksin wajib, Moms dapat langsung mengikuti jadwal imunisasi bayi di Puskesmas. Namun terkait imunisasi tambahan, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter. Beberapa anak dengan riwayat penyakit tertentu harus segera mendapatkan vaksin tambahan. Namun tidak dengan anak-anak lainnya.
Berkonsultasi dengan dokter akan memudahkan Moms untuk memantau perkembangan si kecil selama masa emas imunisasinya. Jika ada kendala atau efek yang tidak diinginkan terjadi setelah imunisasi, Moms bisa langsung menanganinya.
Itulah beberapa tahap imunisasi pada anak yang perlu Moms tahu. Dengan imunisasi yang tepat, Moms sudah berusaha membantu si kecil untuk mendapatkan masa depan yang lebih sehat. Selalu pastikan si kecil mendapatkan imunisasi sesuai tahapan usianya ya Moms. Agar pertumbuhan buah hati Moms bisa maksimal dan bebas dari penyakit.