Setiap kali hendak mengonsumsi obat, Moms tentu akan membaca istilah kontra indikasi yang ada dalam kemasannya. Bukan cuma satu produk obat, kontra indikasi bahkan sudah pasti tertulis dalam setiap obat. Memang apa sih arti kontra indikasi itu? Secara sederhana, arti kontra indikasi adalah kondisi di mana obat tidak boleh digunakan karena bisa membahayakan seseorang.
Dalam perkembangannya, kontra indikasi bahkan tidak cuma disematkan dalam obat saja. Beberapa prosedur medis hingga tindakan operasi juga harus memperhatikan label kontra indikasi demi keselamatan pasien lho Moms.
Pentingnya Mengerti Arti Kontra Indikasi Saat Mengonsumsi Obat
Zaman yang makin maju seperti saat ini memang membuat siapa pun bisa membeli obat dengan mudah. Menemukan apotek atau minimarket yang menjual berbagai jenis obat bukanlah hal sulit. Apalagi jika Moms atau keluarga mengalami penyakit ringan seperti flu, batuk, pilek atau sakit gigi, tentu lebih memilih membeli obat di apotek daripada harus ke dokter.
Hanya saja satu hal yang harus Moms ketahui ialah jangan lupa memperhatikan keterangan kontra indikasi dalam setiap obat. Seperti yang sudah disebutkan, arti kontra indikasi adalah penjelasan produk obat tersebut tak boleh digunakan dalam kondisi tertentu. Sehingga jika ada tulisan kontra indikasi tukak lambung dalam obat tertentu, maka Moms yang menderita tukak lambung tak boleh mengonsumsinya.
Begitu pula jika Moms merasa pusing dan hendak membeli obat di minimarket, jika ada tulisan kontra indikasi hipertensi, maka Moms yang mengalami hipertensi tentu dilarang meminumnya sekalipun ada banyak orang cocok produk tersebut. Untuk itulah di sini pentingnya seseorang yang sakit harus memeriksakan diri ke dokter. Karena dokter tentu akan meresepkan obat sesuai dengan kondisi kesehatan pasiennya.
Hal sama juga terjadi ketika Moms curhat ke media sosial atas kondisi kesehatan tertentu lalu banyak warganet yang memberikan saran obat. Ada baiknya Moms tidak menerima mentah-mentah saran obat karena yang berhak melakukan diagnosa hanyalah dokter. Sekalipun memang harus menggunakan obat atas saran orang lain, kembali lagi jangan lupa memperhatikan keterangan kontra indikasi.
BACA JUGA: Kenali Diare Pada Anak: Gejala, Cara Pengobatan dan Pencegahannya
Memahami Jenis-Jenis Kontra Indikasi
Berkaitan dengan arti kontra indikasi, ternyata ada dua jenis yang dikenal dalam dunia kedokteran. Yakni kontra indikasi relatif dan kontra indikasi mutlak atau absolute. Kedua jenis kontra indikasi ini memiliki dampak langsung terhadap kesehatan seseorang. Berikut penjelasannya satu per satu.
Kontra Indikasi Relatif
Secara mudahnya, kontra indikasi yang bersifat relatif ini bermakna pasien bisa mengalami risiko buruk yang meningkat jika mengonsumsi obat atau tindakan medis tersebut. Dalam Formularium Nasional Inggris, kontra indikasi yang bersifat relatif juga disebut sebagai peringatan. Namun meskipun begitu, dalam beberapa situasi kadang tak ada pilihan lain sehingga terpaksa menggunakan obat itu.
Misalkan saja Moms yang tengah hamil memiliki kontra indikasi ibuprofen karena bisa memicu penutupan prematur pembuluh darah pada jantung. Hanya saja ibuprofen haruslah digunakan demi menghilangkan nyeri pada perempuan hamil yang memasuki trimester ketiga. Sehingga ibuprofen dianggap memiliki kontra indikasi yang bersifat relatif.
BACA JUGA: Yuk, Kenali 5 Merek Obat Flu untuk Ibu Hamil
Kontra Indikasi Mutlak
Seperti namanya, kontra indikasi yang bersifat mutlak haruslah benar-benar dipatuhi oleh setiap pasien karena jika dilanggar bisa membahayakan kesehatan. Contohnya seperti mereka yang alergi dengan obat anti-inflamasi non-steroid benar-benar tak boleh mengonsumsi ibuprofen. Begitu pula dengan anak-anak atau remaja yang terinfeksi virus tak boleh diberi aspirin karena berisiko sindrom Reye.
Lantaran langsung memberikan dampak ke tubuh, ada baiknya memang Moms benar-benar memperhatikan label kontra indikasi pada obat. Karena kontra indikasi adalah sebuah hal yang mungkin sering kali terbaca tapi sangat jarang dipatuhi.