Kanker payudara sudah lama jadi momok para wanita. Namun bagaimana jadinya jika penyakit tersebut menyerang di masa menyusui? Apakah si kecil lantas harus kehilangan kesempatan mendapat ASI eksklusif? Yuk, simak ulasan lengkap soal kanker payudara boleh menyusui berikut ini Moms. 

Penyakit Ganas dan Mematikan

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai ibu dengan kanker payudara boleh menyusui, ada baiknya kita tahu seberapa bahayanya kondisi ini Moms. Banyak penelitian sepakat menyatakan bahwa kanker jenis ini merupakan salah satu penyakit paling ganas. Data dari 2017 menunjukkan bahwa sebanyak 250 ribu wanita di Amerika Serikat mengalami kondisi tersebut dan 40 ribu diantaranya harus meregang nyawa.

Lantaran dampaknya yang begitu fatal, wajar jika lantas timbul kekhawatiran soal pengaruh kanker payudara pada ibu menyusui. Banyak yang selama ini bertanya-tanya apakah kondisi tersebut bakal mempengaruhi kualitas ASI dan kondisi bayi. 

BACA JUGA: Fungsi Detoks, dari Usir Bakteri Jahat Hingga Bikin Wajah Lebih Cantik

Belum Diketahui Secara Pasti

Hingga kini sejatinya belum ada penelitian yang bisa dengan pasti menyimpulkan bahwa penderita kanker payudara dilarang menyusui. Hal ini karena masih ada kemungkinan kanker tidak menyerang sel-sel yang bertanggung jawab atas produksi ASI. Meski begitu, tetap harus diperhatikan apakah sang ibu dalam proses pengobatan atau tidak. 

Katakanlah sang ibu mendapatkan treatment kemoterapi. Otomatis tidak disarankan untuk tetap menyusui. Pasalnya, kandungan obat dalam proses kemo bisa memberikan efek kurang bagus untuk tumbuh kembang bayi. 

Lain halnya jika metode pengobatan yang digunakan adalah lumpektomi. Cara ini tidak terlalu ekstensif dibandingkan kemo dan masih relatif aman untuk ibu maupun bayi. 

Alternatif lainnya adalah memberikan ASI menggunakan payudara yang tidak terserang kanker. Meski begitu, semua tindakan yang diambil hendaknya dilakukan setelah berkonsultasi dengan dokter maupun ahli ya Moms.

BACA JUGA: Bahaya Berat Badan Berlebih, Hati-hati Terserang 8 Penyakit Ini!

Obat Kanker yang Pengaruhi ASI 

Perawatan kanker umumnya didukung dengan penggunaan obat-obatan. Beberapa diantaranya bisa mempengaruhi kualitas ASI dan kesehatan bayi, yakni:

  • Tamoxifen. Obat jenis ini bisa mengurangi produksi ASI pada ibu menyusui. 
  • Palbociclib dan Ribociclib. Efek kimia obat ini bisa bertahan hingga tiga minggu. Sebaiknya berikan jeda waktu sebelum ibu kembali memberikan ASI. 
  • Everolimus. Obat satu ini efeknya bisa bertahan dalam tubuh selama kurang lebih dua minggu. Sama seperti sebelumnya, berikan jeda lebih dulu sebelum menyusui. 

Memompa ASI

Solusi lain buat ibu yang terkena kanker payudara namun tetap ingin menyusui adalah memompa ASI. Namun jangan lupa untuk membuang endapan awal agar bayi tak menerima kandungan obat. 

Jika masih merasa ragu, bawalah ASI ke dokter untuk diperiksa aman tidaknya. Begitu sudah mendapatkan konfirmasi, ibu bisa langsung memberikan air susu pada sang buah hati. 

Deteksi Kanker

Untuk menghindari bahaya kanker payudara, penting sekali melakukan deteksi sejak dini. Pada umumnya gejala yang muncul adalah timbul benjolan. Selain itu, terjadi beberapa perubahan pada bentuk, puting, dan warna di sekitar area payudara. Jika Moms menemukan sejumlah indikasi ini, segera berkonsultasi pada dokter. Lakukan perawatan sebelum kanker menyebar ke bagian tubuh lain dan semakin berbahaya.

Selain itu, jangan lupa pertimbangkan metode perawatan apa yang hendak disarankan dokter. Kemoterapi diyakini bisa berpengaruh pada kesuburan, meski ada juga wanita yang tetap bisa hamil usai menjalani perawatan tersebut. Sementara itu, treatment dengan obat dikhawatirkan bakal berpengaruh pada kesehatan bayi. 

Itulah ulasan singkat mengenai menyusui saat kanker payudara boleh menyusui yang perlu Moms ketahui. Tetap ingat soal pentingnya mendeteksi kanker sejak dini dan lakukan konsultasi dengan ahli medis sebelum mengambil tindakan apapun.