Apakah Moms saat ini sedang berbunga-bunga karena menantikan kehadiran buah hati? Jika ya, coba luangkan waktu untuk mencari informasi tentang imunisasi saat baru lahir, imunisasi tahap 2, serta imunisasi lanjutan wajib. Mengikuti jadwal imunisasi anak dengan tertib akan memberinya perlindungan dari penyakit sebelum si Kecil mulai terpapar lingkungan.

Apa Itu Imunisasi?

Moms di luar sana memang banyak berita yang berhubungan dengan imunisasi. Sebagian memang benar, tetapi tak sedikit yang hoax. Karena itu Moms harus memastikan mendapatkan informasi dari sumber yang terpercaya.

Yang dimaksud imunisasi adalah tindakan medis untuk merangsang tubuh mengembangkan kekebalan secara optimal dengan pemberian antigen. Antigen maksudnya adalah bakteri atau virus yang telah dilemahkan.

Tujuannya adalah untuk memunculkan reaksi imunitas alami sehingga membangun antibodi yang dibutuhkan. Suatu hari nanti saat bakteri atau virus tersebut menginfeksi, sistem imun tubuh akan mengenali dan dapat melawannya. Dengan begitu serangan penyakit dapat dihindari atau seandainya tidak, akibatnya tidak akan fatal atau bahkan mematikan.

BACA JUGA: Tahap Imunisasi Dasar Lengkap Pada Anak yang Penting Diketahui

Jenis Imunisasi Usia Dua Bulan Atau Tahap Dua

Ada beberapa jenis imunisasi yang wajib diberikan saat bayi baru lahir, yaitu hepatitis B pertama, polio, dan BCG. Kemudian saat si Kecil sudah berusia dua bulan dia harus mendapatkan imunisasi lanjutan atau tahap dua. Berikut ini daftarnya, Moms.

  • Hepatitis B

Manfaat imunisasi hepatitis B adalah untuk mencegah penyakit hati akibat virus hepatitis yang bisa berkembang menjadi sirosis atau kanker.

  • Polio

Imunisasi polio bermanfaat untuk mencegah infeksi virus polio yang bisa menyebabkan kelumpuhan.  Jadwal pemberian vaksin polio yang kedua adalah pada usia dua bulan setelah sebelumnya diberikan pada usia 0 tahun.

  • Pentavalen (DPT-HB-HiB)

Jenis imunisasi ini dapat menangkal hingga 6 jenis penyakit dalam waktu bersamaan. Penyakit dimaksud adalah, hepatitis B, difteri, radang selaput otak, pertussis, tetanus, dan pneumonia. Penyakit-penyakit berbahaya di atas dapat menyebabkan sulit bernafas, memicu lumpuh pada otot jantung, dan radang saluran pernafasan yang berat.

  • PCV

Imunisasi ini dapat melindungi anak dari infeksi bakteri Streptococcus pneumoniae penyebab penyakit pneumonia, meningitis, serta infeksi berat atau septicemia. Serangan penyakit tersebut pada bayi bisa mengakibatkan penurunan fungsi otak hingga kehilangan nyawa.

  • Rotavirus

Inilah imunisasi yang diberikan untuk menangkal penyakit radang usus serta lambung pada anak atau gastroenteritis. Gejalanya adalah demam, kehilangan nafsu makan, muntah, dan diare akut. Tanpa penanganan yang tepat anak bisa dehidrasi parah dan mengalami komplikasi yang berbahaya.

BACA JUGA: Jadwal dan Tahapan Imunisasi Balita yang Harus Diketahui Setiap Ibu

Apakah Imunisasi Menjamin Kekebalan Tubuh

Secara umum tujuan imunisasi memang untuk melindungi buah hati Moms dari serangan atau penularan penyakit. Walaupun demikian upaya ini tidak menjamin 100% anak tidak akan sakit. Tetapi kabar baiknya, serangan penyakit akan jauh lebih ringan dan gampang disembuhkan dibandingkan mereka yang sama sekali tidak mendapatkan imunisasi.

Jadi bukan berarti imunisasi tersebut tidak berguna ya, Moms, karena efektivitasnya dalam mengembangkan antibodi anak maksimal sebesar 95%. Tentu saja ini jauh lebih baik dibandingkan nol perlindungan.

Sebuah studi ilmiah yang dilakukan di tanah air serta beberapa negara lain melaporkan bahwa imunisasi sejauh ini adalah upaya antisipasi paling efektif. Saat terjadi wabah polio, difteri, atau campak, anak-anak yang sudah diberikan imunisasi dasar lengkap hampir tidak ada yang terjangkit. Apabila tertular pun kondisinya pun tak akan memburuk hingga mengancam nyawa.

Sementara anak yang tidak pernah diimunisasi umumnya mengalami serangan penyakit yang lebih berat, menimbulkan komplikasi, hingga hilangnya nyawa.

Jadi Moms, sangat penting bagi orangtua untuk patuh pada jadwal pemberian imunisasi, termasuk imunisasi tahap 2.