Pengetahuan tentang gejala infeksi kelamin pada wanita agaknya perlu Moms gali lebih dalam. Ini disebabkan karena kebanyakan penyakit kelamin wanita itu bersifat asimtomatis. Yakni sebuah infeksi yang gejalanya jarang diketahui.

Gejala paling umum yang dialami biasanya berupa keputihan. Tapi, Moms juga perlu tahu bahwa tidak semua keputihan itu adalah gejala infeksi kelamin. Dan infeksi yang terjadi pada kelamin wanita juga biasanya beragam, Moms.

Penyebab infeksi biasanya disebabkan oleh terkena penyakit kelamin, terkena bakteri vaginosis, menderita wasir yang mempengaruhi daerah vagina, dan terkena alergi. Bahkan, infeksi kelamin juga bisa terjadi jika Moms kekurangan hormon estrogen. Karena penyebabnya yang berbeda, gejalanya juga bisa jadi berbeda.

BACA JUGA: Sebelum Menikah, Ketahui Dulu Gejala Infeksi Menular Seksual!

Tetapi gejala yang berbeda ini dirangkum dalam beberapa gejala berikut:

Keputihan yang Tidak Normal

Hampir semua infeksi kelamin pada wanita memiliki keputihan berlebihan sebagai gejalanya. Selain itu, keputihan yang terjadi umumnya berwarna kehijauan, keabuan, kuning seperti warna nanah, atau bahkan bercampur dengan darah. Proses keputihan ini diiringi dengan bau tidak sedap dan rasa gatal dan terbakar

Flu dan Demam

Flu dan demam bisa menjadi salah satu gejala infeksi kelamin wanita, loh, Moms. Jika pernah mendengar tentang penyakit herpes, maka salah satu gejala utamanya adalah flu dan demam. Selain itu juga terasa nyeri di persendian dan otot. Di area vagina akan muncul luka kemerahan berisi cairan. Kelamin yang terinfeksi juga mengalami keputihan loh, Moms.

Sakit Ketika Berhubungan Intim

Gejala Infeksi Kelamin Wanita
Gejala Infeksi Kelamin Wanita

Salah satu gejala kelamin wanita terinfeksi adalah mengalami sakit jika berhubungan intim. Ini juga merupakan gejala umum yang terjadi apabila vagina terinfeksi. Entah terinfeksi virus atau mengalami infeksi jamur pada kelamin wanita. Jadi, Moms harus lebih waspada apabila vagina terasa sakit ketika berhubungan. Segeralah lakukan konsultasi kepada dokter demi mendapatkan tindakan preventif.

BACA JUGA: Apa Saja Gejala Infeksi Pasca Melahirkan dan Cara Mengatasinya?

Siklus Menstruasi yang Tidak Teratur

Siklus menstruasi yang tidak teratur juga patut diwaspadai sebagai salah satu gejala infeksi kelamin pada wanita. Terutama jika siklus ini diikuti dengan infeksi jamur dan infeksi saluran kemih. Jika Moms mengalaminya, segera periksa ke dokter. Karena kanker serviks juga memiliki gejala umum yang kurang lebih sama seperti gejala di atas.

Tumbuh Kutil di Area Vagina

Moms perlu waspada apabila menemukan kutil yang tumbuh di area vagina. Karena itu bisa saja gejala bahwa vagina Moms terkena virus Human Papilloma atau HPV. Penyakit ini dikenal juga sebagai kutil kelamin.

Jika telah terkena penyakit ini, maka Moms membutuhkan penanganan khusus dari dokter secara rutin. Sebab, penyakit ini bersifat kambuhan. Moms harus mulai sering mewaspadai segala hal aneh yang terjadi di vagina, ya.

Gatal Tidak Normal di Area Vagina

Jika Moms mengalami perasaan gatal di area vagina yang tidak normal, maka cobalah untuk memeriksanya terlebih dahulu. Terutama jika rasa gatal itu diikuti dengan rasa sakit dan terbakar ketika Moms melakukan buang air kecil.

Bisa jadi, vagina Moms sedang mengalami infeksi kelaminnyang disebabkan oleh jamur ataupun bakteri. Untuk pengobatannya, biasanya Moms bisa minum antibiotik. Antibiotik berfungsi sebagai alat untuk melawat serangan bakteri penyebab infeksi pada kelamin wanita. Tapi, antibiotik yang Moms minum harus dengan dosis yang tepat dan sesuai dengan anjuran dokter, ya.

Mengalami infeksi kelamin memang bisa menjadi mimpi buruk bagi semua orang. Meskipun begitu, sebenarnya setiap orang justru bisa melakukan tindakan pencegahan agar tidak terkena infeksi kelamin. Salah satu caranya adalah dengan menjaga kebersihan vagina dan mengganti celana dalam 2 sampai 3 kali sehari.

Itulah beberapa gejala infeksi kelamin pada wanita yang perlu Moms ketahui. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Moms agar lebih perhatian terhadap kesehatan kelamin, ya, Moms.