Setiap perempuan yang tengah hamil, tentu kondisi tubuhnya akan lebih rentan dan kulit makin sensitif. Hal inilah yang akhirnya memicu berbagai gangguan pada kulit seperti ruam hingga biduran saat hamil tua. Dalam dunia medis, kondisi demikian kerap disebut sebagai PUPPP (Pruritic Urticarial Papules and Plaques of Pregnancy). Kelainan kulit ini memang muncul di bulan-bulan terakhir kehamilan atau masa trimester ketiga.

Meskipun tidak membahayakan janin, tetap saja keluhan sangat gatal di area perut, pantat dan paha jelas mengganggu. Biasanya biduran ini akan menghilang dalam waktu 4-6 minggu setelah persalinan dan tidak akan kambuh dalam kehamilan berikutnya. Meningkatnya hormon dan adanya perubahan pada tubuh memang membuat Moms lebih sensitif terhadap patogen yang akhirnya memicu biduran.

Penyebab Biduran Ketika Hamil

Seperti dilansir dari DetikHealth, dr Eddy Karta, SpKK dari EDMO Clinic Jakarta Selatan menuturkan bahwa PUPPP bisa meningkat jika Moms mengalami kehamilan kembar dan obesitas. Berkaitan dengan penjelasan sebelumnya, dr Aryogi Rama Putra juga mengungkapkan bahwa rasa gatal saat hamil merupakan efek dari pelepasan mediator kimiawi tertentu di kulit, seperti dilansir klikdokter.

Supaya Moms tidak penasaran lagi, berikut ini adalah beberapa penyebab yang akhrinya bisa memicu biduran saat hamil tua:

  1. Penyebab paling utama mengenai biduran saat hamil dikutip dari APA (American Pregnancy Association) adalah perut yang melebar sesuai dengan perkembangan bayi akhirnya membuat kulit tidak nyaman yang mengakibatkan munculnya rasa gatal dan kulit kering.
  2. Reaksi alergi terhadap obat tertentu.
  3. Infeksi karena gigitan serangga.
  4. Reaksi alergi bahan kimia.
  5. Reaksi alergi serbuk sari tumbuhan atau bulu binatang.
  6. Reaksi alergi dari makanan dan minuman seperti susu, kacang, atau kerang.
  7. Penyakit autoimun.

Selain beberapa penyebab di atas, biduran juga bisa menjadi tanda dari kolestasis kehamilan. Hanya saja Moms tak perlu terlalu cemas karena ini hanya terjadi pada 1 dari 50 perempuan. Kolestasis kehamilan ini memiliki gejala rasa gatal yang begitu hemat dan disertai mual, muntah serta berpeluang jadi penyakit kuning.

Inilah Cara Mengobati Biduran Waktu Hamil

Jika Moms mengalami biduran yang berupa ruam ringan, tak perlu terlalu cemas karena bakal hilang dengan sendirinya. Meskipun demikian, ada baiknya jika Moms tidak menggunakan sabun terlebih dulu karena dikhawatirkan bisa memperburuk kondisi biduran. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi rasa gatal seperti membilas dengan air hangat sampai dikompres dengan handuk dingin.

Moms juga bisa memakai pakaian yang longgar dan ringan sampai menerapkan teknik mandi dalam rendaman gandum, atau memakai soda kue. Jika biduran sudah makin parah, ada baiknya jika Moms berkonsultasi ke dokter spesialis kulit dan kandungan supaya memperoleh salep oles atau obat yang tetap aman bagi kondisi janin.

BACA JUGA: Tanpa Disadari, Inilah Hal-Hal yang Membahayakan Kehamilan & Janin

Apakah Biduran Saat Hamil Tua Bisa Dicegah?

Tak ada yang membantah bahwa biduran saat hamil begitu mengganggu aktivitas. Namun sayangnya, kondisi ini cukup sulit untuk dicegah. Moms mungkin hanya bisa mengurangi beberapa faktor pemicu gatal saat hamil seperti berat badan yang meningkat drastis, hamil janin laki-laki atau mengandung bayi kembar.

Namun seperti yang disinggung sebelumnya, biduran ketika hamil tidaklah berbahaya. Sehingga Moms tak perlu menghabiskan waktu untuk stres yang berlebihan. Dengan memahami penyebab sekaligus cara mengatasi biduran saat hamil tua, Moms tetap bisa menikmati proses kehamilan. Sehingga menghabiskan waktu dengan kegiatan yang positif jelang kelahiran buah hati ke dunia.