Popok bayi berdarah setelah bayi BAB sudah pasti bikin Moms panik. Namun, ternyata BAB berdarah pada bayi tidak selalu berbahaya. Sebelum mengetahui cara mengatasinya, cek darah yang ada pada popok. Jika mengkhawatirkan Moms perlu segera merujuk ke dokter anak untuk penanganan yang lebih tepat.
Penyebab BAB Berdarah pada Bayi
Penyebab BAB berdarah bayi bermacam-macam, bisa karena luka pada anus atau kondisi sistem pencernaan yang bermasalah. Berbagai penyebab BAB berdarah antara lain:
1. Makanan
Kondisi sistem pencernaan pada bayi masih dalam tahap perkembangan. Maka, ketika melihat ada bercak merah pada kotoran bayi, cek apakah itu benar-benar darah atau sisa makanan yang tak dicerna dengan sempurna.
2. Luka pada Anus
Sembelit lebih sering terjadi pada bayi yang baru mulai mengonsumsi makanan pendamping ASI (MPASI) atau baru minum susu formula. Sembelit membuat bayi memaksa mengejan saat BAB sehingga timbul luka pada anus yang menjadikan bercak darah muncul pada kotoran.
3. Ruam Popok
Ruam popok dapat menimbulkan luka dan lecet pada kulit. Akibatnya pada tinja terdapat bercak darah.
4. Alergi Susu
Konsumsi susu formula, susu kedelai bahkan ASI bisa menimbulkan alergi pada beberapa bayi. Pada bayi yang memiliki alergi susu, susu dapat menyebabkan radang saluran cerna sehingga BAB-nya berdarah.
5. Infeksi Usus
Usus yang terinfeksi virus, bakteri, atau parasit dapat memicu BAB berdarah. Selain itu juga dapat menimbulkan diare, BAB berlendir, demam, dan bayi rewel.
BACA JUGA: Bisa Jadi Bahaya, Inilah 6 Penyebab BAB Berdarah yang Penting untuk Diketahui
Tips Menyembuhkan BAB Berdarah Pada Bayi
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan ketika Moms menjumpai bercak kemerahan atau darah pada tinja bayi. Menangani BAB berdarah pada bayi harus dilakukan sesuai dengan penyebabnya.
1. Jaga Kebersihan Area Anus
Jika penyebab BAB berdarah ialah luka pada anus, Moms perlu menjaga anus agar tetap bersih agar tidak terjadi infeksi yang menyebabkan kondisi luka semakin parah. Pastikan selalu bersihkan dan keringkan area anus dan pantat bayi setiap selesai BAB atau mengganti popok.
2. Oleskan Petroleum Jelly
Luka pada anus bayi dapat sembuh dengan sendirinya. Penyembuhan dapat dipercepat dengan mengoleskan petroleum jelly. Penggunaan jelly ini tidak dapat menyembuhkan BAB berdarah secara langsung tetapi dapat membantu menyembuhkan luka dan iritasi pada anus agar tidak berdarah ketika BAB.
3. Berikan Antibiotik
Penyebab BAB berdarah selain luka pada anus yaitu infeksi dari bakteri, parasit, atau virus. Jika kondisi ini berkaitan dengan infeksi, atasi dengan obat antibiotik dan antiparasit. Antibiotik digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri dan radang usus, sedangkan antiparasit bisa diberikan untuk mengatasi infeksi karena mikroba atau parasit seperti cacing. Harga obat BAB berdarah di apotik bervariasi, untuk membelinya sebaiknya konsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
4. Sesuaikan Pola Makan Bayi
Apabila BAB berdarah disebabkan karena reaksi alergi makanan atau susu, hentikan pemberian makanan tersebut. Alergi protein susu dapat menyebabkan peradangan usus sehingga menyebabkan BAB bayi berdarah. Kenali makanan apa saja yang dapat memicu alergi dan berhenti memberikannya.
5. Operasi
Tindakan operasi dilakukan jika BAB berdarah diakibatkan oleh polip pada usus. Polip yang tumbuh pada usus ditandai dengan beberapa gejala antara lain BAB berdarah. Setelah operasi polip, masalah BAB berdarah tetap akan terjadi selama masa pemulihan dalam beberapa hari.Dalam masa penyembuhan, berikan asupan serat dalam MPASI dan berikan makanan dengan tingkat kelembutan sesuai usianya. Jika BAB berdarah pada bayi disertai lendir dan diare, serta demam, berikan cairan yang cukup dan segera bawa bayi ke dokter karena bisa jadi itu merupakan gejala penyakit pada saluran pencernaannya.