Salah satu kecemasan yang bisa Moms alami saat hamil adalah pendarahan saat hamil. Kondisi ini bisa dialami oleh ibu hamil, mulai dari trimester awal hingga trimester akhir kehamilan. Nah, agar Moms tidak berisiko terkena pendarahan, Moms harus mengetahui terlebih dahulu penyebab pendarahan saat hamil. Dengan mengetahui penyebab pendarahan, Moms bisa mengupayakan untuk cegah pendarahan saat hamil.
BACA JUGA: Waspadai Moms! Tanda Janin Bermasalah dalam Kandungan
Penyebab Pendarahan Pada Ibu Hamil Muda
Pendarahan di masa kehamilan bisa menjadi masalah serius. Terlebih jika Moms mengalaminya di trimester awal yang menjadi indikasi risiko keguguran di awal kehamilan. Meskipun begitu, tidak menutup kemungkinan Moms juga mengalami di trimester dua hingga trimester tiga kehamilan. Untuk mengantisipasi terjadinya pendarahan saat hamil, terlebih dahulu Moms perlu mengetahui penyebab pendarahan saat hamil.
Sebelum 12 minggu masa kehamilan, beberapa ibu hamil akan mengalami pendarahan karena beberapa hal. Kehamilan ektopik, kehamilan mola dan keguguran menjadi penyebab pendarahan saat hamil muda.
- Kehamilan Ektopik
Kehamilan ektopik sendiri terjadi karena sel telur menempel di tuba fallopi. Saat embrio mulai berkembang inilah yang membuat tuba falopi pecah dan mengakibatkan pendarahan. Jika Moms mengalami kram yang menyakitkan, segera datang ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
- Kehamilan Mola
Selain kehamilan ektopik, kehamilan mola bisa menyebabkan Moms mengalami pendarahan. Kehamilan mola ini lebih sering disebut dengan kehamilan anggur. Kondisi ini terjadi karena jaringan yang seharusnya membentuk janin, tetapi tidak berkembang dengan sempurna dan menjadi jaringan abnormal.
- Keguguran
Salah satu tanda keguguran pada ibu hamil yang biasa terjadi adalah pendarahan di awal kehamilan. Moms harus mewaspadai kondisi ini karena menjadi tanda janin yang Moms kandung tidak bisa diselamatkan.
Cara Mencegah Pendarahan Saat Hamil Muda
Agar Moms bisa tetap menyelamatkan janin yang dikandung, cegah pendarahan saat hamil perlu Moms lakukan. Beberapa cara berikut membantu Moms mengurangi risiko pendarahan, meskipun hanya berupa flek darah saja yang keluar.
- Hindari Melakukan Hubungan Seksual
Saat mengetahui kandungan Moms lemah, ada baiknya Moms menghindari melakukan hubungan seksual dengan suami. Hal ini untuk mencegah pendarahan di awal kehamilan. Ada baiknya Moms menunggu hingga kandungan kuat dan berkonsultasi pada dokter kandungan untuk mengetahui aktivitas apa saja yang dilarang dilakukan saat hamil muda.
BACA JUGA: Bolehkah Berhubungan Seks pada Trimester Pertama?
- Bed Rest
Istirahat total sangat dianjurkan bagi ibu hamil yang mengalami kandungan lemah. Dengan istirahat total akan menjadikan plasenta mampu melindungi rahim, sehingga risiko pendarahan dapat dicegah.
- Hindari Aktivitas Berat
Melakukan aktivitas yang berat, seperti mengangkat beban berat dapat meningkatkan risiko pendarahan saat hamil muda. Selain itu, terlalu lama berjalan atau berdiri juga bisa meningkatkan risiko pendarahan. Ada baiknya Moms beristirahat setelah melakukan aktivitas sehari-hari dan meminta bantuan orang lain jika harus melakukan pekerjaan yang berat.
- Hindari Penggunaan High Heels
High heels menjadi salah satu sebab risiko pendarahan saat hamil muda. Saat Moms menggunakan high heels, maka betis harus menumpu seluruh badan. Selain itu, menggunakan high heels juga akan meningkatkan risiko jatuh dan terkilir yang akan sangat berbahaya untuk kandungan.
- Perbanyak Minum Air Putih
Selain memperbanyak istirahat, air putih juga diperlukan untuk mengatasi pendarahan saat hamil muda. Setidaknya Moms membutuhkan cairan sebanyak 10-12 gelas air putih sehari untuk mencukupi kebutuhan cairan harian untuk ibu hamil.
Jika Moms mengalami pendarahan saat hamil muda, sebaiknya Moms langsung datang ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Meskipun begitu, cegah pendarahan saat hamil menjadi cara efektif untuk mempertahankan kehamilan hingga masa persalinan tiba.