Tak berlebihan jika disebutkan kalau kehamilan kembar memang begitu seru dan mengasyikkan. Yap, ketika Moms dikaruniai kehamilan kembar, tentu kebahagiaan jelas terasa karena artinya akan dikaruniai dua bayi sekaligus. Hal inilah yang akhirnya membuat banyak ibu hamil begitu tak sabar bisa merasakan gerakan janin kembar di dalam rahim, ketika sudah dipastikan mengandung sepasang calon buah hati.

Lantaran ada lebih dari satu janin di dalam kandungan, tentu saja kehamilan kembar memiliki beberapa perbedaan dengan kehamilan biasa. Yang paling jelas tentu bisa dilihat dari bentuk perut yang lebih besar, karena rahim meregang akibat adanya sepasang janin. Namun ada juga perbedaan lain dari kehamilan kembar yang bisa dirasakan yakni berkaitan dengan gerakan janin di dalam perut.

Ada yang bilang bahwa saat Moms hamil kembar, baru bisa merasakan gerakan janin lebih telat daripada hamil normal. Apakah itu benar? Yuk, kita pahami penjelasan berikut ini.

BACA JUGA: Penting! Begini Moms Cara Menghitung Gerakan Janin Usia 7 Bulan

Kapan Gerakan Kehamilan Kembar Bisa Dirasakan?

Dokter Judi Januadi Endjun, SpOG yang praktek di RSPAD Gatot Subroto pernah mengungkapkan, bahwa ada sedikit perbedaan waktu gerakan janin mulai terasa antara kehamilan normal dan kehamilan kembar. Jika Moms hamil normal dan janinnya tunggal, rata-rata bakal merasakan gerakan janin saat kandungan berusia 17-18 minggu alias empat bulan.

Sementara dalam kehamilan kembar, gerakan janin kembar baru terasa ketika kandungan berusia lebih dari empat bulan. Kenapa begitu? Karena saat Moms hamil kembar, ukuran bayi umumnya lebih kecil. Gerakan yang dirasakan Moms pun bakal lebih banyak tersebar di seluruh rongga perut sehingga Moms akan sedikit kesulitan membedakan janin mana yang tengah bergerak.

Namun ada juga beberapa faktor yang membuat Moms sedikit terganggu dalam merasakan gerakan calon bayi kembar. Apa saja? Bisa karena obesitas, posisi janin sampai volume cairan ketuban yang berlebihan hingga sedikit. Karena itulah ada baiknya jika Moms yang kini hamil kembar, jangan ragu bertanya mengenai letak plasenta sampai keberadaan sekat selaput ketuban yang sangat penting sebagai pemisah janin kembar.

BACA JUGA: Berbeda dengan Sungsang, Seperti Ini Ciri Gerakan Janin Melintang

Perkembangan Janin Kembar yang Istimewa

Selain adanya perbedaan yang bisa dilihat dan dirasakan, kehamilan kembar juga memiliki keunikan jika berkaitan dengan perkembangan janin. Adalah ilustrator medis terkenal yakni Peg Gerrity yang pernah menggambarkan perkembangan janin kembar mulai dari dalam rahim sampai siap dilahirkan. Dalam karyanya, Gerrity memperlihatkan bahwa bayi kembar tumbuh dari sel telur yang dibuahi terpisah alias zigot.

Nantinya saat zigot sudah berusia tiga minggu, akan berkembang menjadi blastokista yang menyerupai bola dengan ratusan sel di dalamnya. Barulah seminggu kemudian, zigot sudah menjadi embrio yang akhirnya memiliki kantung amnion dan plasenta sendiri ketika menginjak usia lima minggu. Jika ingin mendengar detak jantung, perkembangan organ gerak hingga sel saraf, tunggulah sampai usia kandungan delapan minggu.

Barulah di usia 12 minggu, Moms akan merasakan gerakan dari si calon bayi kembar termasuk adanya pertumbuhan kuku hingga kelopak mata. Tepat di usia 16 minggu, Moms akan mulai bisa melihat jenis kelamin si kembar melalui proses USG. Jika semuanya berjalan normal, janin kembar akan terus mengalami pertumbuhan hingga paru-paru yang berkembang sempurna di usia 34 minggu.

Minggu-minggu terakhir sebelum persalinan akan menjadi waktu si kembar menambah berat badan dan membangun lapisan lemak. Rata-rata bayi kembar memang terlahir dengan berat 2-2,5 kg sehingga memang membuktikan kalau gerakan janin kembar terasa lebih lama. Namun dengan berbagai perbedaan yang ditampilkan, kehamilan kembar memang begitu istimewa dan sangat menarik dipahami.