Hamil anggur, Moms pasti pernah mendengar istilah ini. Hamil anggur dalam istilah medis juga disebut sebagai mola hydatidosa yang merupakan sebuah kondisi dimana telur yang telah dibuahi oleh sperma tidak bisa berkembang menjadi janin normal. Hamil anggur tergolong komplikasi kesehatan yang jarang terjadi.
Di awal kehamilan, hamil anggur ini cukup sulit dideteksi karena gejalanya mirip dengan kehamilan normal. Akan tetapi meski sulit, Moms bisa mendeteksi lebih awal tentang gejalanya, penyebab hamil anggur itu sendiri, dan bagaimana cara penangannya melalui ulasan berikut ini!
Gejala-gejala Hamil Anggur
1. Sering mual dan muntah
Mual dan muntah adalah hal wajar yang sering dialami saat kehamilan normal. Hal ini juga terjadi pada kehamilan anggur namun dengan intensitas yang lebih sering dan makin parah. Bahkan jika terus berlanjut bisa menjadi hiperemesis gravidarum.
2. Terjadinya pendarahan
Pendarahan yang terjadi pada jalan lahir adalah gejala umum hamil anggur. Pendarahan ini umumnya terjadi saat kandungan Moms memasuki minggu ke-6 hingga minggu ke-12 (antara bulan kedua dan ketiga). Darah yang keluar selama proses pendarahan ini berwarna merah terang hingga coklat gelap dengan jumlah yang banyak, sampai terlihat muncul gumpalan yang mengandung sedikit mola (kista) dengan bentuk menyerupai anggur kecil.
BACA JUGA: Moms Wajib Tahu! Inilah Penyebab Keracunan Saat Hamil
3. Tingginya kadar hCG
Pada kehamilan anggur, hormon hCG biasanya terbentuk secara berlebihan. Inilah yang membuat gejala-gejala kehamilan yang Moms alami jauh terasa lebih berat. Nggak jarang juga saat melakukan tes kehamilan dengan tespek hasilnya positif, karena metode tespek memeriksa adanya kandungan hormon ini.
4. Perut membesar tidak sesuai usia kehamilan
Tumbuhnya jaringan mola jauh lebih cepat dibandingkan dengan jaringan kehamilan normal. Ini membuat ukuran rahim saat hamil anggur jauh lebih besar dari standar usia kehamilan umumnya. Tetapi kondisi ini tidak berlaku untuk kasus hamil anggur parsial karena pada kasus ini ukuran rahim malah lebih kecil dari biasanya.
BACA JUGA: Tanpa Disadari, Inilah Hal-Hal yang Membahayakan Kehamilan & Janin
Penyebab Hamil Anggur
Hamil anggur disebabkan oleh pembuahan awal yang tidak normal. Pada kasus hamil anggur kondisi sel telur yang sudah dibuahi oleh sperma tidak berkembang menjadi janin normal atau sperma membuahi sel telur yang kosong. Bisa juga karena plasenta yang tidak berkembang secara normal sehingga membuat janin tidak tumbuh dalam rahim.
Sel telur yang tidak berkembang ini akhirnya membentuk sekumpulan kista atau gelembung berwarna yang berisi cairan dan berbentuk mirip anggur putih. Hal ini juga yang membuat ukuran rahim jadi tampak lebih besar dari usia kandungan sesungguhnya. Kondisi hamil anggur ini bisa dialami oleh wanita hamil diatas usia 40 tahun. Namun bisa juga menyerang wanita usia sekitar 20 tahun yang kekurangan protein, atau menderita penyakit kronis.
BACA JUGA: Apa Saja Tanda-Tanda Ibu Hamil Mengalami Keguguran?
Penanganan Hamil Anggur
Secara umum, wanita yang menderita hamil anggur akan mengalami keguguran spontan. Keguguran ini mengeluarkan jaringan yang berbentuk gumpalan-gumpalan kista menyerupai buah anggur.
Beda cerita jika Moms tidak mengalami keguguran secara spontan, maka dokter akan melakukan tindakan medis untuk mencegah terjadinya komplikasi yang lebih buruk. Beberapa penanganan medis yang biasa dilakukan antara lain:
1. Kuret
Saat melakukan kuret, dokter akan melebarkan serviks kemudian mengangkat jaringan abnormal dengan bantuan alat khusus. Ini adalah langkah yang paling sesuai jika Moms berencana ingin hamil kembali.
2. Histerektomi
Langkah medis kedua adalah dengan mengambil tindakan pengangkatan rahim. Prosedur medis ini akan dilakukan oleh dokter jika Moms tak lagi berencana untuk hamil lagi. Atau bisa jadi Moms bisa mengalami penyakit berbahaya jika tidak melakukan prosedur ini, seperti mengidap penyakit gestational trophoblastic neoplasia.