Umumnya, bayi akan lahir ketika kehamilan memasuki usia sekitar 40 minggu. Untuk memprediksi hari kelahiran, dokter akan menghitung hari pertama haid terakhir dan USG. Tentu saja itu hanya perkiraan karena kelahiran sebenarnya bisa sebelum atau sesudah tanggal tersebut. Namun jika sudah lewat cukup lama dari prediksi, mungkin Moms akan berpikir bahwa ia telat lahir. Berikut beberapa kemungkinan yang menjadi penyebab bayi telat lahir.
Hal yang Mungkin Menyebabkan Bayi Telat Lahir
- Salah Hitung
Hal pertama yang mungkin menyebabkan anggapan postmatur adalah ada kesalahan hitung periode kehamilan yang Moms lakukan. Untuk menghitung periode kehamilan, pastikan Moms mengetahui cara menghitung yang benar. Jika Moms merasa bahwa si kecil memang telat lahir, segera periksakan dengan dokter untuk memastikannya.
BACA JUGA: Bagaimana Cara Menghitung Usia Kehamilan?
- Anak Pertama dan Laki-Laki
Meski terdengar seperti mitos, ada sebuah penelitian di Amerika Serikat yang membuktikan bahwa anak pertama rentan terlambat lahir Moms. Data yang diperoleh dari sekitar 7500 responden, sebagian besar melahirkan anak pertama di minggu ke-39 sampai minggu ke-41.
Selain itu, mengandung bayi laki-laki juga rawan terhadap postmatur Moms. Namun Moms tidak perlu terlalu khawatir karena hal ini sebenarnya belum terbukti secara ilmiah. Pernyataan tersebut hanya didasarkan pada pengalaman banyak orang selama ini. Paling penting, Moms rutin berkonsultasi dengan dokter untuk mengecek kesehatan si kecil.
- Genetik
Apakah anggota keluarga Moms ada yang pernah mengalami postmatur? Jika ya, maka kemungkinan hal itu bisa juga Moms alami. Untuk mengatasi ini, Moms bisa melakukan tindakan pencegahan, seperti melakukan senam hamil untuk merangsang persalinan.
- Siklus Menstruasi Tidak Teratur
Apabila riwayat siklus menstruasi Moms tidak teratur, hal itu memungkinkan potensi yang lebih besar terjadinya postmatur ketika Moms hamil. Mengapa? Siklus menstruasi yang tidak teratur membuat HPL sulit dihitung, akibatnya perhitungan menjadi tidak akurat.
- Obesitas
Penyebab bayi telat lahir selanjutnya adalah obesitas. Sebagaimana telah Moms ketahui, Moms tidak harus menambah porsi ketika hamil. Dibanding menambah porsi, lebih penting untuk memenuhi nutrisi yang dibutuhkan.
Jika porsi makan Moms berlebih, hal itu justru akan memicu timbulnya obesitas. Obesitas ini membuat risiko bayi terlambat lahir semakin besar karena tubuh lamban dalam merespons proses persalinan. Akibatnya, sinyal-sinyal listrik yang terdapat dalam sel otot uterus menjadi lemah.
- Sudah Mengalami Postmatur Sebelumnya
Kejadian postmatur di kehamilan pertama bisa saja menular pada kehamilan-kehamilan selanjutnya. Tapi tidak perlu khawatir berlebihan Moms, karena hal ini juga belum pasti. Moms bisa mencegahnya dengan menjaga pola hidup sehat dan mengikuti program senam hamil.
- Menggunakan Pil Kontrasepsi
Terdapat beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa penggunaan pil kontrasepsi memperbesar risiko postmatur. Jika pada usia 41-42 minggu belum juga ada tanda melahirkan, jangan tunggu waktu lebih lama untuk berkonsultasi dengan dokter Moms.
- Hipotiroidisme
Hipotiroidisme merupakan kondisi saat tubuh kekurangan hormon tiroid karena kinerja kelenjar tiroid yang tidak optimal. Meski tidak banyak yang mengalami, namun kondisi ini tetap harus diwaspadai. Penanganan yang terlambat akan membuat risiko bayi terlambat lahir semakin besar.
BACA JUGA: Apa Saja Tanda-Tanda Ibu Hamil Mengalami Keguguran?
Menangani Keterlambatan Persalinan
Bila sudah melewati seminggu dari HPL, maka dokter akan terus memantau kehamilan Moms untuk melihat ada tidaknya gejala komplikasi. Umumnya, usia maksimal kehamilan adalah selama 42 minggu.
Agar persalinan tidak terjadi melebihi 42 minggu, biasanya ketika memasuki usia 41 minggu, dokter akan menginduksi kehamilan tersebut. Induksi dilakukan dengan catatan kondisi serviks sudah siap. Namun bisa dilakukan secepatnya jika tampak terjadi komplikasi.
Ketika Moms dihadapkan pada situasi ini, tetaplah mencoba untuk tenang. Jika penyebab bayi telat lahir telah diketahui dan dokter mengatakan bayi baik-baik saja, maka hal ini tidak perlu menambah beban pikiran ya Moms.