Kehamilan memang menjadi sebuah momen yang sangat membahagiakan bagi setiap perempuan. Namun ada kalanya kehamilan juga menimbulkan keresahan, apalagi ketika mulai timbul yang namanya konstraksi. Yap, kontraksi adalah sebuah ketidaknyamanan yang pastinya Moms rasakan seiring dengan kehamilan yang makin bertambah usia. Ada yang bilang kalau kontraksi makin sering terjadi mendekati persalinan, apakah benar?
Rupanya hal itu tidak sepenuhnya tepat. Karena mungkin tidak banyak Moms tahu, ada beberapa jenis kontraksi yang kerap dirasakan bahkan ketika kehamilan masih berusia muda. Tentu dengan memahami setiap jenis-jenis kontraksi, akan membuat Moms makin paham dan tidak bingung ketika merasakannya. Karena jika sudah muncul, kontraksi bisa saja bikin ibu hamil merasa resah, tak nyaman hingga akhirnya kesakitan.
Untuk itulah supaya tetap bisa menjalani kehamilan dengan bahagia sekalipun kadang kala mengalami kontraksi, Moms harus tahu beberapa jenis kontraksi yang wajib diketahui berikut ini.
BACA JUGA:
Waspada! Infeksi Saluran Kandung Kemih Saat Hamil
Penting Moms! Inilah 2 Cara Mengecek Usia Kehamilan
Kontraksi Dini
Ada yang bilang bahwa kontraksi adalah tanda saat tubuh Moms siap melakukan persalinan. Namun ada kontraksi yang muncul saat trimester pertama atau usia 1-3 bulan. Kontraksi ini terjadi karena tubuh Moms masih melakukan adaptasi kehamilan sekaligus meregangnya jaringan ikat di sekitar rahim Moms harus segera memeriksakan diri ke dokter jika kontraksi dini ini sering terjadi dan menimbulkan bercak.
Kontraksi Braxton-Hicks (Kontraksi Palsu)
Kenapa disebut kontraksi palsu sih, Moms? Karena memang Braxton-Hicks bukanlah pertanda bakal melahirkan. Beberapa tanda kontraksi jenis ini adalah sering muncul tidak teratur, lebih terasa tak nyaman alih-alih menyakitkan, rasa nyeri di selangkangan atau depan tubuh bukan belakang tubuh dan kontraksi yang mereda saat Moms berjalan maupun berbaring.
Biasanya jika kehamilan Moms sudah memasuki usia enam minggu bakal sering merasakan kontraksi Braxton-Hicks terutama jika dehidrasi atau terlalu lelah. Supaya bisa mereda, ada baiknya bagi Moms untuk banyak minum air putih.
Kontraksi Persalinan Prodromal
Dibandingkan kontraksi palsu, kontraksi jenis ini lebih terasa menyakitkan dan kerap muncul di minggu-minggu atau beberapa hari jelang persalinan. Dokter menduga jika ibu hamil mengalami kontraksi prodromal, sebagai usaha rahim untuk membuat bayi berpindah ke posisi yang lebih tepat saat persalinan. Lantaran tidak sehebat kontraksi sebenarnya, mulut rahim tak akan terbuka ketika Moms mengalaminya.
Kontraksi Hubungan Intim
Tak banyak yang menyadari bahwa berhubungan intim dengan suami saat hamil mampu memicu kontraksi. Biasanya anjuran ini diberikan saat kandungan Moms berusia di bawah 3 bulan atau di atas 8 bulan, supaya tidak memicu keguguran atau lahir prematur. Apakah benar? Tepat. Karena sperma mengandung hormon prostaglandin yang bisa membuat rahim berkontraksi dan dikhawatirkan memicu keguguran.
Kontraksi Jelang Persalinan (Early Labour)
Nah, inilah kontraksi utama yang bakal Moms rasakan ketika persalinan sudah makin dekat. Dianggap sebagai kontraksi yang paling menyakitkan, kondisi ini membuat mulut rahim (serviks) melebar antara 0-6 cm. Beberapa gejalanya seperti nyeri di punggung, susah napas, tekanan besar di bagian panggul, sekujur tubuh sakit, kram yang luar biasa hingga berlangsung makin lama ketika persalinan mulai dimulai.
Early Labour biasanya diikuti dengan kontraksi aktif akibat pergerakan calon bayi. Rasa sakit yang luar biasa hebat ini membuat leher rahim Moms bakal melebar hingga 10 cm. Wah, sungguh luar biasa sekali kan Moms kemampuan perempuan untuk melahirkan? Untuk itulah tak perlu cemas karena kontraksi adalah sebuah anugerah. Tanpa kontraksi, proses persalinan mungkin tak akan terjadi. Semangat hingga persalinan ya, Moms!